Sepuluh Trik Kebiasaan Guru Profesional antara lain:

  1. Kehadiran dan Ketepatan Waktu
  2. Teman dan Mitra
  3. Memotivasi, Mendinamiskan dan Profesional
  4. Berani, baik hati, dan setia
  5. Kreatif dengan Inisiatif dan fasilitator
  6. Memiliki pengetahuan tentang kurikulum
  7. Gunakan berbagai metode
  8. Rencanakan pelajarannya
  9. Kuasai isi dan evaluasi siswa
  10. Bersikap etis, moderat dan demokratis

Penjelasannya

  1. Kehadiran dan Ketepatan Waktu

Seorang guru yang baik harus menghargai waktu agar dapat membantunya dalam mencapai kesuksesan karirnya, bukanlah sekadar hasil dari kerja keras, tetapi juga tentang proses penggunaan waktu dengan bijak. Jangan suka menunda-nunda waktu, hal ini akan membuat pekerjaan kita akan menumpuk. Disiplin dalam memanfaatkan waktu, kita dapat meningkatkan produktivitas, mencapai target yang telah ditetapkan, dan mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, special dalam dunia pendidikan seperti mengajar mata pelajaran, dimana waktu mengajar yang telah ditetapkan dalam kalender pendidikan nasional, namun diantara kalender itu selalu ada liburan tak terduga yang selalu menganggu kinerja pengajaran kita di sekolah.

            Selain itu, menghargai waktu memungkinkan kita membangun reputasi yang baik di mata orang lain, bukan untuk pencitraan namun untuk memberikan teladan yang baik agar sikap saling menghargai akan komitmen menjadi tumbuh. Ketika kita hadir tepat waktu dalam pertemuan, janji, atau acara penting lainnya. Sikap ini mencerminkan komitmen, integritas, dan kepercayaan diri kita. Orang-orang akan menghargai dan menghormati kita dalam hubungan interpersonal kita akan menjadi lebih kuat dan harmonis, memiliki dampak positif pada lingkungan di sekitar kita, akan menjadi lebih bertanggung jawab dan efisien dalam melaksanakan tugas-tugas kita.

            Dalam kesimpulan, menghargai waktu adalah sikap penting yang membawa manfaat besar bagi kehidupan kita. Dari mencapai kesuksesan hingga membangun hubungan yang kuat, dari menjaga keseimbangan hidup hingga menciptakan lingkungan yang harmonis, penghargaan terhadap waktu adalah kunci untuk mengoptimalkan potensi diri kita dan mencapai kebahagiaan yang sejati.

2. Teman dan Mitra

Seorang guru yang baik, harus menjadi teman yang baik bagi mereka dan juga sebagai mitra kerja bagi sesama guru di kantor dan di sekolah dimana kita mengajar. Membuat hubungan yang baik dengan anak didik akan membantu anak-anak membangun pertemanan yang sehat membutuhkan perhatian dari gurunya sebagai orang tua kedua di sekolah. Berikut ini adalah beberapa tips:

  • Biarkan anak didik berinteraksi dengan teman sebayanya dan gurunya secara teratur, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Ini akan memberikan mereka kesempatan untuk saling mengenal dan membangun hubungan yang baik.
  • Promosikan keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kelompok kerja di sekolah, seperti kegiatan olahraga, seni, atau kegiatan bersama lainnya. Ini akan membantu anak-anak bertemu dengan teman sebaya yang memiliki minat yang sama.
  • Ajarkan anak-anak nilai-nilai sosial yang penting, seperti saling menghormati, saling membantu, dan berbagi. Berikan contoh yang baik dan berikan pujian saat mereka mempraktikkan nilai-nilai ini dalam hubungan pertemanan mereka.
  • Berikan dukungan emosional dan dorongan positif kepada anak-anak. Dengarkan keluh kesah mereka, berikan nasihat jika diperlukan, dan berikan pujian saat mereka berhasil mempertahankan hubungan pertemanan yang baik.
  • Kenali dan tangani masalah sosial atau konflik yang mungkin timbul di antara anak-anak. Bantu mereka belajar memecahkan masalah secara konstruktif dan mengatasi perbedaan dengan cara yang baik.

Mitra kerja adalah istilah yang merujuk pada kolaborasi atau kerja sama antara dua atau lebih individu yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Hubungan mitra kerja biasanya didasarkan pada kesepakatan formal atau tidak formal, dimana setiap pihak berkontribusi dengan keahlian, sumber daya, atau kompetensi tertentu untuk saling melengkapi dan mencapai hasil yang diinginkan.

Keuntungan utama dari mitra kerja adalah memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari berbagai pihak yang berbeda untuk mencapai hasil yang lebih baik atau lebih efisien daripada jika bekerja secara mandiri.

Selain itu, mitra kerja juga dapat membuka peluang baru, memperluas jaringan, dan menghadapi tantangan yang kompleks secara bersama-sama.

Dalam dunia pendidikan seringkali mitra kerja dengan sesama guru dalam mengajar, begitu pula dengan siswa-siswi yang kita ajar, karena saat di era digital kontemporer ini, ada anak murid yang sudah tahu duluan materi yang akan kita ajarkan pada mereka, jadi seorang guru harus membuka diri dalam menerima pendapat anak-anak didik sebagai input timbal-balik, yang saling mengisi, dalam memajukan dunia pendidikan.

3. Memotivasi, Mendinamiskan dan Profesional

Seorang guru yang baik, selalu memberi motivasi pada anak muridnya, agar mereka selalu termotivasi mengikuti aneka ilmu yang diberikan oleh guru pada mereka, sehingga niat mereka dalam belajar selalu mengebu-gebu, dan akhirnya akan sukses dalam akademis.

Sukses akademis bukanlah sekadar tentang nilai yang tinggi. Tetapi dapat mencerminkan kemampuan seseorang untuk belajar secara efektif dan berkelanjutan, serta menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan. Untuk mencapai hal ini, membangun kebiasaan belajar yang sehat menjadi kunci utama.  

Kebiasaan belajar yang sehat bukan tentang belajar selama berjam-jam tanpa henti. Sebaliknya, itu adalah tentang menciptakan keseimbangan antara belajar, istirahat, dan aktivitas lain yang mendukung pertumbuhan pribadi.

Berikut beberapa aspek penting dalam membangun kebiasaan belajar yang sehat:  

  •  Menentukan Tujuan dan Motivasi:  

    Setiap individu memiliki tujuan dan motivasi yang berbeda dalam belajar.  Mendefinisikan tujuan dengan jelas akan membantu Anda terfokus dan termotivasi. Pikirkan apa yang ingin Anda capai melalui belajar dan apa makna di baliknya.

    • Menciptakan Jadwal yang Fleksibel:  

    Memiliki jadwal yang teratur akan membantu Anda mengatur waktu belajar dengan efisien. Namun, jadwal yang kaku justru bisa kontraproduktif.  Buatlah jadwal yang fleksibel,  sesuaikan dengan ritme belajar Anda, dan jangan lupa untuk memasukkan waktu untuk istirahat dan kegiatan lain.

    • Membangun Lingkungan Belajar yang Kondusif:  

    Lingkungan belajar yang nyaman dan tenang sangat penting untuk fokus dan konsentrasi.  Pilih tempat belajar yang bebas dari gangguan, dilengkapi dengan pencahayaan yang baik, dan pengaturan tempat duduk yang ergonomis.

    • Menerapkan Teknik Belajar yang Efektif:  

    Ada berbagai macam teknik belajar yang dapat membantu Anda memahami materi dengan lebih baik.  Eksperimen dengan berbagai teknik, seperti mind mapping, catatan Cornell, atau flashcards, dan temukan teknik yang paling efektif untuk Anda.  

    • Mencari Dukungan dan Kolaborasi:  

    Belajar tidak harus dilakukan sendirian. Berdiskusi dengan teman atau mentor dapat membantu Anda memahami konsep yang sulit dan saling memotivasi.  Carilah kelompok belajar atau komunitas yang bisa mendukung perjalanan akademis Anda.

    • Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental:  

    Kesehatan fisik dan mental sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar.  Makan makanan bergizi, olahraga teratur, dan cukup istirahat. Jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk kegiatan yang Anda nikmati dan membantu Anda rileks.  

    Membangun kebiasaan belajar yang sehat bukanlah proses yang instan, melainkan proses yang berkelanjutan.  Butuh komitmen, disiplin, dan kesabaran untuk mencapainya. Namun, dengan menerapkan kebiasaan belajar yang sehat,  Anda  akan  menemukan  perjalanan  belajar yang  lebih  menyenangkan,  efektif,  dan  menuju  sukses  akademis  yang  bermakna.

    4. Berani, Baik Hati, dan Setia

    Seorang guru yang baik, harus berani dalam mengambil tindakan, tegas dalam pengajaran, harus mental baja menghadapi anak didik masa kini. Begitu juga harus baik hati pada semua anak didik kita, tampa pandang bulu, dan selalu setia menemani mereka dalam suka maupun duka, dalam kesulitan dan dan kegampanan belajar, dalam situasi apa saja.

    Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa dengan segera menyebut seseorang sebagai seorang yang baik hati hanya dengan melihat satu peristiwa yang singkat dari perbuatan seseorang tanpa perlu mengenal pribadi orang tersebut.

    Kesetiaan atau ‘setia’ tidak pernah terlepas dari waktu. ‘Waktu’ lah yang menjadi salah satu tolok ukur utama dalam menguji kesetiaan, bersama dengan kasih, pengorbanan, komitmen, penundukkan diri dan keberanian membayar harga. Dengan Bahasa yang lebih sederhana, kesetiaan membutuhkan integritas dan konsistensi.

    Budaya kita mengagungkan orang yang menjadi dirinya sendiri yang mengatakan apa yang ada dalam pikirannya dan yang melawan tindakan kekerasan dalam kelas, tapi kita tegas dan berani mengambil sikap agar mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

    Masalahnya sekarang pemerintahan Timor Leste membuat suatu aturan baru agar jangan mendidik anak didik kita dengan kekerasan, harus dengan kelembutan. Tetapi apakah metode ini mempan? Kita butuh waktu lama untuk membangun aksi dan reaksi ini dalam kelas dengan keberanian.

    5. Kreatif, Inovatif dan Fasilitator

    Seorang guru yang mampu mengkreasikan pengajaran dengan mencoba berbagai hal baru. Selain itu juga meneliti, bahkan sampai berkarya untuk membuat berbagai model atau media pembelajaran untuk kepentingan pembelajaran dan untuk memenuhi kebutuhan siswanya.

    Berikut ada beberapa tips guru kreatif inovatif dan fasilitator dibawah ini:

    • Memahami Karakter Peserta Didik.
    • Memanfaatkan Sistem Pembelajaran Digital.
    • Meningkatkan Kemampuan Intrapersonal.
    • Membuat Media Pembelajaran yang Menarik.
    • Memiliki Kemampuan Kreativitas dan Inovatif yang Tinggi.
    • Berorientasi pada High Order Thingking Skill (HOTS)

    Sebagai fasilitator, guru mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitis. Dengan memberikan pertanyaan yang menantang dan mendorong diskusi, siswa diajak untuk lebih mendalami materi pelajaran dan melihatnya dari berbagai sudut pandang.

    Sebagai fasilitator guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. fasilitator, guru berperan sebagai pembantu dalam pengalaman belajar, membantu perubahan lingkungan, serta membantu terjadinya proses belajar yang serasi dengan kebutuhan dan keinginan.

    6. Memiliki Pengetahuan Tentang Kurikulum

    Dengan mengetahui pengertian kurikulum yang merupakan sebuah rencana pembelajaran, kamu mestinya akan sadar kalau fungsi kurikulum ini sangatlah penting dalam kemajuan pendidikan baik di Indonesia maupun di dunia. Dengan adanya kurikulum, kamu bisa mengetahui kemana tujuan sebuah pendidikan dijalankan.

    Guru perlu menjelaskan berbagai program yang dirancang untuk mengajarkan topik atau mata pelajaran tertentu pada tingkat tertentu . Guru harus mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan materi pengajaran yang digunakan untuk mengajarkan mata pelajaran atau topik tertentu.

    Peran guru dalam Kurikulum Merdeka bukan hanya sebatas memberikan informasi kepada siswa, tetapi lebih pada membimbing dan membantu mereka menjadi individu yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

    Guru harus tahu bahwa keterkaitan satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya sangat erat hubungannya. Misalnya, bahasa dan ilmu exata lainnya, tampa bahasa kita tidak dapat menjelaskan ilmu pengetahuan lainnya dengan baik.

    7. Gunakan Berbagai Metode

    Sebelum mengajar seorang guru, harus menguasai beberapa metode pengajaran. Metode Pengajaran yang Efektif, antara lain:

    • Metode Ceramah dimana guru secara verbal menyampaikan pengetahuan kepada siswa. …
    • Diskusi Kelompok. …
    • Pembelajaran Kooperatif. …
    • Pembelajaran Berbasis Proyek. …
    • Pembelajaran Berbasis Teknologi.

    Beberapa macam Metode Pembelajaran yang Sering digunakan oleh Pengajar antara lain:

    • Metode Pembelajaran Tanya Jawab.
    • Metode Pembelajaran Demonstrasi.
    • Metode Pembelajaran Diskusi.
    • Metode Pembelajaran Karyawisata.

    8. Rencanakan Pelajarannya

    Beberapa cara membuat perencanaan pembelajaran yang bisa guru lakukan dengan mudah, yaitu:

    • Analisis Capaian Pembelajaran (CP) guna menyusun tujuan pembelajaran.
    • Buat perencanaan asesmen diagnostik.
    • Buat modul ajar.
    • Sesuaikan perencanaan pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik.

    Guru harus pandai membuat rencana pelajarannya dengan membuat rangkuman atau intisari materinya agar anak didik dapat menguasai materinya dengan baik.

    9. Kuasai Isi dan Evaluasi Siswa

    Seorang guru harus pandai mengevaluasi anak didiknya, tampa pandang bulu, jangan memberi nilai pada siswa dengan perasaan, sentiment, hubungan kekeluargaan, tapi harus betul-betul memberi nilai sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak didik itu sendiri.

    Langkah- Langkah Melakukan Proses Penilaian

    • Membuat dan Menetapkan Rencana serta Tujuan Pembelajaran. Saat membuat RPP, guru pasti sudah membuat dan menetapkan tujuan penilaian. …
    • Menentukan Teknik Penilaian yang tepat. …
    • Pelaksanaan Proses Penilaian. …
    • Menganalisis Penilaian. …
    • Menyesuaikan Pembelajaran.

    10. Bersikap Etis, Moderat dan Demokratis

      Sikap guru yang etis itu harus memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas, Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalm keanggotaan profesi.

      Tanpa adanya guru maka pendidikan tidak akan dapat dijalankan. Kode etik yang mengikat menjadikan jabatan guru dapat dijadikan sebagai panutan. Guru harus mampu memperhatikan banyak kepentingan bukan hanya kepentingan pribadi, namun juga golongan dan kepentingan umum hingga kepentingan bangsa.

      Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.

      Ada beberapa Kode Etik Guru Indonesia antara lain:

      • Profesionalisme Tinggi. …
      • Pendidikan Berkualitas. …
      • Penghormatan Terhadap Siswa dan Orang Tua. …
      • Keselamatan dan Kesejahteraan Siswa. …
      • Menghormati Keanekaragaman. …
      • Etika dalam Penggunaan Teknologi. …
      • Komitmen terhadap Profesionalisme. …
      • Kontinuitas Pembelajaran.

      Guru yang moderat, berarti guru memberikan ”sesuatu yang terbaik”. Sesuatu yang ada di tengah biasanya berada di antara dua hal yang buruk. Contohnya adalah keberanian. Sifat berani dianggap baik karena ia berada di antara sifat ceroboh dan sifat takut.

      Guru yang demokratis, dalam gaya kepemimpinan, guru seperti ini akan muncul sikap bersahabat, terbuka, kreatif, dan kerjasama. Metode demokratis adalah pendidikan

      Kesimpulan:

      Seorang guru professional yang baik dia harus menolong siswanya  supaya pintar, beretika, dan bermoral. Maka seorang guru harus memiliki spirit keilmuan yang tinggi dan berarti, dia harus belajar memperdalam kemampuan ilmunya, menguasai materi yang diajarinya. Guru yang professional harus membawa anak didiknya menjadi pintar dan bijaksana, dalam beraneka ragam ilmu yang diajarinya.

      Supaya anak didiknya beretika dan bermoral, peran guru dalam mengajar dan mengamalkannya harus seiring dan sejalan. Guru yang baik, dapat mendidik anak buahnya dengan beraneka ragam ilmu supaya anak didik menjadi pintar dan bijaksana dalam bermoral yang baik dalam pendidikan, jadi exemplar, attitude yang baik, tegas, personality, kebenaran, sederhana, rendah hati, pengorbanan, dsb…Pengajaran dan atitudenya dapat membantu siswanya menjadikan siswanya berpendidikan.

      Guru professional menjadi penunjuk jalan ilmu agar dapat membawa siswanya menjadi pintar dan bijaksana, dan dia sendiri menjadi seorang pendidik, motivator, animator, makelar, penasehat kehidupan yang mengubah siswanya berpendidikan.

      Demikian sepuluh tips menjadi seorang guru yang baik, disegani murid dan kawan-kawan guru lainnya, menjadi guru professional dalam bidang kita, dan segala bidang yang mampu kita kuasai, sehingga suatu suatu saat orang akan menamai kita, guru serba bisa, sebagai seorang guru professional. Yang namanya guru professional siap untuk melaksanakan apa saja yang diembankan atau ditugaskan, bukan menolaknya. Karena hal itu akan mendiskreditkan martabat kita sebagai seorang guru.

      Semoga bermanfaat.

      By prof EdoSantos’24

      (Visited 37 times, 1 visits today)
      Avatar photo

      By Aldo Jlm

      Elemen KPKers-Lospalos,Timor Leste, Penulis, Editor & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita, dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Sebagai penulis, pianis dan guru, selalu bergumul dengan literasi dunia keabadian.

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.