Karya Dev Seixas 25
Setelah melepas kerinduan lewat via internet akhirnya aku benar-benar ingin bertobat secara pribadi agar bisa melupakan Yano selamanya. Tak lama kemudian pada tanggal 25 Yano menelfon agar aku mengirimkan pulsa buat dia. Namun waktu itu aku ada di luar rumah jadi tidak sempat belikan pulsa. Yano bertanya Art kamu ada di mana sekarang. Aku sedang bertamu di rumah saudara ujarku pada Yano. aku mengira jika kamu di rumah aku mau ke rumah. please stop ke rumah aku Yano akhir segera hubungan gila ini. Tanpa basa basi aku langsung mematikan HP.
Aku tidak bisa melupakan segala yang sudah terjadi sama kami selama lima tahun. Hanya aku harus sadar bahwa Yano memiliki keluarga dan aku tidak mungkin terus bertahan dengan relasi seperti yang kami Pilih ini. Mungkin saja Yano adalah salah seorang pria yang hanya mencari kesenangan dengan aku. Semua itu terpikir olehku karena aku sadar dia adalah suami sesama wanita ku, jika istri sahnya saja ia bohongi, bahkan khianati aku, apalagi aku, ujarku dalam hati. Mengapa Tuhan harus membalas penghianatan mantan suami aku dengan cara yang sama? Aku bingung kala usai berkomunikasi dengan Yano.
Bukankah Tuhan lebih tahu dari aku jika Yano adalah pria yang memiliki keluarga terus kenapa Tuhan memperlakukan kami sebagai umatnya bagai main sulap-sulapan! Bingung aku. Berati Tuhan juga suka bermain sulap dong. Seketika berpikir demikian aku akhirnya terus berjuang untuk meluapkan Yano selamanya. melupakan relasi yang sudah berjalan lima tahun. Membuang jauh rasa yang pernah aku dan Yano lewati berdua di Hotel, di puncak, di pantai, di hutan, bahkan di rumah yang kami anggap seperti surga.
Pada akhirnya aku mencoba melakukan pekerjaan lain dengan menanam bunga serta memperbaiki box dan membersihkan rumah, menyiapkan makanan untuk anak-anak agar benar-benar melupakan Yano seutuhnya. Namun fakta yang terjadi justru berbalik arah. Jadi aku harus bagaimana lagi karena tanggal 27 Yano kembali chat dan mengucapkan selama malam buat aku. Aku tak sempat membaca chat Yano dan baru terbaca ketika 28/11/2024 pagi.
Tanpa basa basi aku membalas chat Yano. Harapan aku Yano jangan pernah chat lagi ke aku please mengerti aku Yano ujar aku padanya. Yano hanya menjawab baik bos. Kata-kata yang Yano ucapkan melalui chat justru sudah berkali-kali ia lakukan bahkan tapi kenyataannya dia tidak pernah merubah sesuatu sesuai dengan permintaanku. Aku mencoba berkata bahwa aku telah memiliki seorang yang ingin serius menjalani hubungan dengan aku jadi Yano aku mohon ikhlaskan aku biar bisa bahagia. baik Bos jawabannya gitu doang.
Baik jawaban Yano makin membuat aku jengkel entah mengapa karena sering kali kami sudah bersumpah untuk saling melupakan tapi terus saja yang terjadi malah sebaliknya. Yano aku mohon lupakan aku. Sayangi istri dan anak-anakmu Yano karena dia juga wanita seperti aku. Baik Bos, jawabannya lagi. Tanggal 28/11/2024 aku berharap aku bisa move on selamanya dari perasaan Yano.
Aku merasa jika aku bisa. Bahkan segera melupakan Yano sebelum masuk masa Adven karena aku ingin benar-benar tobat agar jauh dari pikiran buruk tahun baru. Di pikiranku hanya satu bagaimana cara aku bisa melupakan Yano untuk selamanya. Namun muncul lagi pertanyaan apakah Yano akan setuju seperti jawabannya karena jawaban itu sudah sejak dulu tapi tidak pernah terealisasi oleh kami berdua. Sepanjang malam aku tidak nyantuk terus menari solusi untuk bisa menghindari Yano. Entah kenapa Yano yang malan selalu saja merasa jika aku adalah wanita terbaik baginya. pertemuan pertama yang tak mampu kami lupakan sepanjang masa hidup kami masing-masing.
Yano pria yang terbaik buat aku secara ranjang ia amat romantis melebihi siapapun. Bukan itu yang menjadi alasan pertama Yano tak bisa melupakan aku melainkan kabaikan aku memperlakukan dia sebaik mungkin adalah alasan Yano tak bisa melepaskan aku hidup tenang dengan pria lain. Aku harus menggunakan cara apa agar jangan lagi terbelenggu rasa rinduku pada Yano atau sebaliknya rasa rindu Yano pada diriku untuk selama-lamanya. Hubungan ilegal jauh lebih romantis di awal pertemuan di dunia nyata selama hampir satu tahun berteman. Melalui via internet merupakan sebuah bukit romantis di dunia yang tak bisa kami pyngkiti selamanya.
Aku juga tidak menyangkah seorang pria beristri yang aku kenal sejak awal hanya seorang sahabat baik bisa menciptakan rasa tersendiri ketika terjadi pertemuan nyata pada moment tersebut. Ataukah kehadian Yano terjadi kala aku dalam peniksaan serta penipuan oleh suamiku akhirnya membuat aku merasa berhutang Budi padanya? Aku benar-benar khilaf dan ingin segera melupakan Yano selamanya karena di sisi lain Yano juga bukan pria baik menurut hati kecilku. Buktinya istrinya saja ia selingkuhi apalagi aku.
Hanya kenapa usai melangsungkan pernikahan Gereja ia harus hadir lagi ke pengakuan aku? Kenapa setelah resmi menikah dengan sang istri Yano justru makin takut kehilangan diriku! Mengapa tanya aku dalam hati. Sektika aku terkejut tiba-tiba ku lihat sudah pukul 02:00 pagi hari. Tanpa berpikir panjang aku langsung berbaring dan tidur.