By : Rosita Samad, SP *
Puluhan tahun lalu saya anda dan kita meninggalkan tempat kita menimba ilmu selama tiga tahun, sekolah dengan konsep boarding school dijaman kami menimba ilmu karena merupakan sekolah favorit bukan hanya seputaran Kabupaten Sidrap, namun juga dari Kabupaten lain di Sulawesi Selatan ( kala itu Sulawesi Barat saat ini masih bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan). Sekitar 37 tahun sejak penerimaan siswa tentu telah melahirkan banyak alumni tersebar diseluruh wilayah baik dalam maupun luar Sulawesi Selatan.
Berangkat dari Enrekang diantar pamanda Muzakkar (Puang Cabang) dan ayahanda Abd. Samad menuju Ciro-CiroE, air mataku mengalir tiada henti karena sekolah ini sama sekali tidak kuminati, ayahandaku mencoba menghibur dengan mengangkat prospek sekolah dengan guru-guru hebat jebolan Intitute Pertanian Bogor (IPB). Saat mobil yang membawaku menyalakan zein kanan jalan tanah penuh rerumputan menandakan bahwa jalan ini kurang dilalui kendaraan roda 4. Saat memasuki halaman sekolah SMT Pertanian Negeri Sidrap sudah penuh sesak teman sebaya mayoritas laki-laki, ada beberapa yang menangis didampingi orangtua mereka rupanya karena tidak lolos masuk sebagai siswa baru. Kepala sekolah menghampiri ayahanda dan pamanda Muzakkar dan mempersilahkan masuk keruang kerjanya. Kami mengikuti beliau dan menyatakan bahwa putri bapak diterima dengan nilai yang sangat memuaskan. Saya mengangguk tak bersemangat karena yang terbayang dibenakku adalah akademi fisioterapi Negeri Makassar yang juga menyatakan lolos sebagai siswanya. Setelah berbincang-bincang hampir satu jam kami pamit keluar dan rupanya semuanya telah disiapkan termasuk asrama tempat tinggal selama menjadi pelajar di SMT Pertanian Negeri Sidrap.
Fase kehidupan mulai berlangsung, hari-hari makin melambat. Makanan kantin yang sama sekali tidak satu server denganku, sunyi dan saat padi mulai berbunga akan banyak sekali kupu-kupu putih kecil memenuhi bak air yang tentu saja resikonya badan akan gatal-gatal kalo nekat pakai air itu untuk mandi. Seminggu, sebulan berlalu dengan sangat lambat. Asrama putra dan asrama putri bersebelahan dan makan dengan kantin yang sama dengan piring ompreng masing-masing. Karena kurang selera saya selalu paling terakhir ke kantin, bergegas saat bu Suparwaty Hasan F.(Pembina asrama Putri) menegur, walhasil piring omprengku berubah menu menjadi nasi putih, sambel, air ikan masak dan sambel lagi. Isinya ditukar ambil oleh anak-anak asrama putra yang kelewatan jahilnya. Hanya bisa mengelus dada. Siswa baru mah bisanya apa ?
Seiring berjalannya waktu tiga tahun sudah dan euphoria pengumuman kelulusan telah mulai terasa baik Jurusan Agronomi maupun Mekanisasi Pertanian. Masing-masing siswa Kembali ke daerah untuk melanjutkan kehidupan. Sebagian lanjut kuliah pada Universitas pilihan dan lainnya memilih meniti karier dan menikah. Tiap tahun menamatkan puluhan hingga ratusan siswa, bisa dibayangkan selama 37 Tahun sekolah ini yang telah berganti nama 3 kali dan terakhir SMK Negeri 1 Sidrap berapa banyak alumninya. Bukan sekadar jumlah. Namun, ini adalah potensi kekuatan tersendiri dalam berbagai aspek jika dapat dioptimalkan. Saat ini potensi besar ini bergaung pada kesetiakawanan sosial dalam bingkai IKASEMTANI PEDULI yang banyak memberi perhatian pada alumni dan keluarganya yang sakit atau kedukaan.

Potensi yang luar biasa dengan keanekaragaman profesi menjadi modal besar yang dapat dimanfaatkan oleh almamater untuk kemajuan Lembaga maupun oleh alumni itu sendiri. Banyak ide dan gagasan yang bisa diramu dengan memanfaatkan skill dan talenta alumni yang telah berkiprah di berbagai sektor seperti perekonomian, Teknik sipil, legislatif, Pendidikan, kehutanan, pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, pertanian, perikanan, pemerintahan dan banyak sektor lain yang linier dengan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo.
Pemberian makanan bergizi gratis kepada anak usia sekolah terlihat sederhana, namun memerlukan pendalaman hingga tapak pelaksanaan lapangan yang bisa diperoleh dari para alumni yang mumpuni di bidang ini. Banyak lagi sektor lain yang menarik untuk dikupas untuk memberi ruang kepada alumni untuk melangkah bersama beriring dalam bingkai kebersamaan selaku alumni IKASEMTANI.
Awal Desember 2024
*Penulis adalah alumni SMT Pertanian Negeri Sidrap sekaligus Penelaah Teknis Kebijakan DLHK Prov.Sulawesi Selatan