Oleh: H. Tammasse Balla
Dalam perjalanan hidup, setiap insan ibarat seorang musafir yang menapaki jalan panjang bernama waktu. Tahun demi tahun adalah kilometer yang terlewati, meninggalkan jejak-jejak kenangan di belakang dan menghadirkan cakrawala harapan di depan. Kini, pada awal tahun 2025, kita berdiri di sebuah milestone baru, di mana masa lalu dan masa depan bertemu dalam satu titik kesadaran.
Wahai jiwa yang berkelana, lihatlah ke belakang sejenak. Di sana terbentang jalan berliku yang telah kau lalui, dengan batu-batu kesalahan yang pernah membuatmu tersandung, dan tanjakan-tanjakan ujian yang menguras tenagamu. Namun, di sepanjang jalan itu pula, bunga-bunga kebaikan bermekaran, menyebarkan harum amal yang pernah kautanam. Setiap langkah adalah guru yang bijak, mengajarkan makna dari sebuah perjalanan.
Kini, angin perubahan berhembus lembut, mengajakmu melangkah ke depan dengan semangat baru. Tinggalkanlah beban dosa yang memberatkan langkah, dan bawalah bekal tobat sebagai penyejuk dahaga di padang kehidupan. Hijrahkan dirimu dari lembah kejahatan menuju puncak kebaikan, sebagaimana fajar yang hijrah dari kegelapan malam menuju siang yang terang-benderang.
Setiap detik yang berdetak adalah detak jantung umurmu yang kian berkurang. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa makna, seperti sungai yang mengalir tanpa menyuburkan tanah di sekitarnya. Jadikanlah setiap hembusan napas sebagai tasbih, setiap langkah sebagai amal, dan setiap pikiran sebagai zikir. Hidup ini terlalu singkat untuk diisi dengan kesia-siaan.
Wahai penempuh jalan kebenaran, ingatlah bahwa tujuan akhir dari perjalanan ini adalah pertemuan dengan Sang Pencipta. Setiap kilometer yang kautempuh mendekatkanmu pada-Nya. Persiapkanlah dirimu dengan bekal takwa dan amal saleh, agar ketika sampai di penghujung jalan, kau disambut dengan senyuman rida-Nya.
Jangan takut pada perubahan, karena ia adalah sahabat sejati dalam perjalananmu. Seperti daun yang rela gugur untuk memberi ruang bagi tunas baru, demikian pula kita harus rela meninggalkan keburukan untuk memberi tempat bagi kebaikan. Setiap perubahan menuju kebaikan adalah langkah mendekat kepada-Nya.
Pada kilometer kehidupan yang baru ini, kita harus bertekad memperbarui niat l. Jadilah musafir yang bijak, yang belajar dari masa lalu, beramal di masa kini, dan berharap pada rahmat Ilahi Rabbi untuk masa depan. Semoga perjalanan kita senantiasa dalam lindungan dan bimbingan-Nya, hingga sampai di tujuan yang Allah ridai.
———————————————
Makassar, 10 Januari 2025
Pk. 12.32 WITA