A. Tentang Herbert Blumer

“Interaksi simbolik adalah proses di mana individu-individu berinteraksi satu sama lain melalui simbol-simbol yang memiliki makna.”

(Blumer, 1969)

Herbert Blumer (1900-1987) adalah seorang sosiolog Amerika yang terkenal dengan teori Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism). Berikut adalah beberapa fakta tentang Herbert Blumer:

  • Kehidupan Awal dan Pendidikan
  1. Lahir pada tanggal 7 Maret 1900 di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat.
  2. Memperoleh gelar Bachelor of Arts dari University of Missouri pada tahun 1921.
  3. Memperoleh gelar Master of Arts dari University of Chicago pada tahun 1925.
  4. Memperoleh gelar Ph.D. dari University of Chicago pada tahun 1928.
  • Karir Akademik
  1. Menjadi asisten peneliti di University of Chicago pada tahun 1925.
  2. Menjadi instruktur sosiologi di University of Chicago pada tahun 1927.
  3. Menjadi profesor sosiologi di University of Chicago pada tahun 1941.
  4. Menjadi profesor emeritus sosiologi di University of California, Berkeley pada tahun 1967.
  • Kontribusi Teoritis
  1. Mengembangkan teori Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism) yang berfokus pada interaksi sosial dan pembuatan makna melalui simbol-simbol.
  2. Menekankan pentingnya memahami proses interaksi sosial dan bagaimana individu membuat makna dari pengalaman mereka.
  3. Mengembangkan konsep “definisi situasi” yang menekankan bahwa individu membuat makna dari situasi sosial berdasarkan definisi yang mereka berikan.
  • Karya Tulis
  1. “Movies and Conduct” (1933)
  2. “Symbolic Interactionism: Perspective and Method” (1969)
  3. “Critiques of Research in the Social Sciences” (1972)
  • Pengaruh dan Warisan
  1. Mempengaruhi perkembangan teori sosiologi, terutama dalam bidang interaksionisme simbolik.
  2. Mempengaruhi perkembangan ilmu sosial lain, seperti psikologi, antropologi, dan komunikasi.
  3. Dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah sosiologi Amerika.
  • Meninggal

Herbert Blumer meninggal pada tanggal 13 April 1987, di Berkeley, California, Amerika Serikat.

  • Teori Herbert Blumer termasuk Teori Sosiologi Modern

Herbert Blumer (1900-1987) adalah seorang sosiolog Amerika yang terkenal dengan teori Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism). Blumer dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah sosiologi Amerika.

Dalam konteks klasifikasi teori sosiologi, Blumer sering dianggap sebagai bagian dari tradisi sosiologi “Klasik Modern” atau “Klasik Kontemporer”. Ini karena Blumer hidup dan berkarya pada pertengahan abad ke-20, yang merupakan periode transisi antara sosiologi klasik dan sosiologi modern.

Namun, beberapa sumber juga mengklasifikasikan Blumer sebagai bagian dari tradisi sosiologi “Modern” atau “Kontemporer”, karena teori Interaksionisme Simboliknya memiliki pengaruh besar pada perkembangan sosiologi modern.

Jadi, jawaban atas pertanyaan Anda adalah bahwa Herbert Blumer dapat dianggap sebagai bagian dari tradisi sosiologi “Klasik Modern” atau “Modern”, tergantung pada cara mengklasifikasikan teori sosiologi.

B.Interaksi Simbolik Karya Herbert Blumer

Simbol-simbol adalah alat-alat yang digunakan individu untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.”

(Blumer, 1937)

Herbert Blumer adalah seorang sosiolog Amerika yang terkenal dengan teori Interaksionisme Simbolik (Symbolic Interactionism). Berikut adalah ringkasan teori Blumer:

  • Konsep Utama
  1. Interaksi Simbolik: Blumer berpendapat bahwa manusia berinteraksi dengan lingkungan sosial melalui simbol-simbol, seperti bahasa, gestur, dan ekspresi wajah.
  2. Pengertian (Meaning): Simbol-simbol memiliki pengertian yang dibuat oleh individu dan kelompok melalui interaksi sosial.
  3. Tindakan (Action): Individu bertindak berdasarkan pengertian yang mereka berikan kepada simbol-simbol.
  4. Proses Interaksi: Interaksi sosial adalah proses dinamis di mana individu dan kelompok berinteraksi, membuat pengertian, dan bertindak berdasarkan pengertian tersebut.
  • Prinsip Utama
  1. Individu sebagai Aktor: Individu adalah aktor yang aktif dalam membuat pengertian dan bertindak berdasarkan pengertian tersebut.
  2. Pengertian sebagai Proses: Pengertian adalah proses dinamis yang dibuat dan diubah melalui interaksi sosial.
  3. Interaksi sebagai Proses: Interaksi sosial adalah proses dinamis di mana individu dan kelompok berinteraksi, membuat pengertian, dan bertindak berdasarkan pengertian tersebut.
  • Kritik dan Keterbatasan
  1. Terlalu Fokus pada Individu: Teori Blumer dianggap terlalu fokus pada individu dan kurang memperhatikan struktur sosial yang lebih luas.
  2. Kurang Memperhatikan Kekuasaan: Teori Blumer dianggap kurang memperhatikan peran kekuasaan dalam membentuk interaksi sosial.
  • Pengaruh dan Kontribusi
  1. Pengembangan Teori Sosiologi: Teori Blumer berkontribusi pada pengembangan teori sosiologi, terutama dalam bidang interaksionisme simbolik.
  2. Pengaruh pada Ilmu Sosial Lain: Teori Blumer juga berpengaruh pada ilmu sosial lain, seperti psikologi, antropologi, dan komunikasi.

C. Perbedaan Teori Interaksi Simbolik dengan pemikir Sosiologi

Berikut adalah perbedaan antara teori Interaksi Simbolik Herbert Blumer dan Erving Goffman dengan beberapa tokoh teori simbolik lainnya:

  • Perbedaan dengan Charles Horton Cooley
  1. Fokus: Cooley lebih fokus pada bagaimana individu memperoleh identitas melalui interaksi sosial, sedangkan Blumer dan Goffman lebih fokus pada proses interaksi simbolik itu sendiri.
  2. Konsep “Looking-Glass Self”: Cooley menggunakan konsep “Looking-Glass Self” untuk menjelaskan bagaimana individu memperoleh identitas melalui interaksi sosial, sedangkan Blumer dan Goffman tidak menggunakan konsep ini.
  • Perbedaan dengan George Herbert Mead
  1. Fokus: Mead lebih fokus pada bagaimana individu memperoleh identitas melalui interaksi sosial dan bagaimana mereka memahami diri mereka sendiri, sedangkan Blumer dan Goffman lebih fokus pada proses interaksi simbolik itu sendiri.
  2. Konsep “I” dan “Me”: Mead menggunakan konsep “I” dan “Me” untuk menjelaskan bagaimana individu memperoleh identitas melalui interaksi sosial, sedangkan Blumer dan Goffman tidak menggunakan konsep ini.
  • Perbedaan dengan Pierre Bourdieu
  1. Fokus: Bourdieu lebih fokus pada bagaimana kekuasaan dan struktur sosial mempengaruhi interaksi simbolik, sedangkan Blumer dan Goffman lebih fokus pada proses interaksi simbolik itu sendiri.
  2. Konsep “Habitus”: Bourdieu menggunakan konsep “habitus” untuk menjelaskan bagaimana individu memperoleh kebiasaan dan preferensi melalui interaksi sosial, sedangkan Blumer dan Goffman tidak menggunakan konsep ini.
  • Perbedaan dengan Jürgen Habermas
  1. Fokus: Habermas lebih fokus pada bagaimana komunikasi dan interaksi simbolik dapat mempengaruhi proses demokratisasi dan pembentukan opini publik, sedangkan Blumer dan Goffman lebih fokus pada proses interaksi simbolik itu sendiri.
  2. Konsep “Komunikasi”: Habermas menggunakan konsep “komunikasi” untuk menjelaskan bagaimana individu berinteraksi dan memperoleh makna melalui komunikasi, sedangkan Blumer dan Goffman lebih fokus pada proses interaksi simbolik itu sendiri.

D.Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan tentang teori Interaksi Simbolik sebagai teori modern:

Karakteristik Teori Modern

  1. Fokus pada individu: Teori Interaksi Simbolik fokus pada individu dan bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka.
  2. Proses interaksi: Teori ini menekankan proses interaksi simbolik sebagai cara individu memperoleh makna dan memahami dunia sekitar mereka.
  3. Simbol dan makna: Teori Interaksi Simbolik menekankan pentingnya simbol dan makna dalam proses interaksi sosial.
  4. Konteks sosial: Teori ini menekankan pentingnya konteks sosial dalam mempengaruhi proses interaksi simbolik.

Kontribusi Teori Interaksi Simbolik

  1. Memahami proses interaksi sosial: Teori Interaksi Simbolik membantu memahami bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka.
  2. Mengembangkan teori sosiologi: Teori Interaksi Simbolik berkontribusi pada pengembangan teori sosiologi, terutama dalam bidang interaksionisme simbolik.
  3. Mempengaruhi ilmu sosial lain: Teori Interaksi Simbolik juga mempengaruhi ilmu sosial lain, seperti psikologi, antropologi, dan komunikasi.

Keterbatasan Teori Interaksi Simbolik

  1. Terlalu fokus pada individu: Teori Interaksi Simbolik dianggap terlalu fokus pada individu dan kurang memperhatikan struktur sosial yang lebih luas.
  2. Kurang memperhatikan kekuasaan: Teori Interaksi Simbolik dianggap kurang memperhatikan peran kekuasaan dalam membentuk interaksi sosial.
  3. Teori Interaksi Simbolik adalah teori modern yang fokus pada proses interaksi simbolik sebagai cara individu memperoleh makna dan memahami dunia sekitar mereka. Teori ini berkontribusi pada pengembangan teori sosiologi dan mempengaruhi ilmu sosial lain. Namun, teori ini juga memiliki keterbatasan, seperti terlalu fokus pada individu dan kurang memperhatikan kekuasaan.

Referensi dan rujukan

Berikut beberapa sumber pustaka yang relevan dengan teori Interaksi Simbolik:

Buku

  1. Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. Prentice-Hall.
  2. Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. Doubleday.
  3. Mead, G. H. (1934). Mind, Self, and Society. University of Chicago Press.
  4. Berger, P. L., & Luckmann, T. (1966). The Social Construction of Reality. Doubleday.

Jurnal

  1. Blumer, H. (1937). “Social Psychology.” Journal of Educational Sociology, 10(5), 285-294.
  2. Goffman, E. (1956). “The Nature of Deference and Demeanor.” American Anthropologist, 58(3), 473-502.
  3. Mead, G. H. (1910). “Social Psychology as Counterpart to Physiological Psychology.” Psychological Bulletin, 7(10), 401-408.

Artikel Online

  1. “Symbolic Interactionism.” (n.d.). Encyclopedia Britannica.
  2. “Erving Goffman.” (n.d.). Encyclopedia Britannica.
  3. “George Herbert Mead.” (n.d.). Encyclopedia Britannica.

Referensi Lain

  1. Stryker, S. (1980). Symbolic Interactionism: A Social Structural Version. Benjamin/Cummings.
  2. Hewitt, J. P. (1997). Self and Society: A Symbolic Interactionist Social Psychology. Allyn & Bacon.

Demikian materi Sosiologi tentant Teori Intersksi Simbolik yang diramu dari berbagai sumber rujukan semoga bemanfaat bagi mahasiswadan Meningkatkan Pemahaman tentang Interaksi Sosial Teori Interaksi Simbolik membantu mahasiswa memahami bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dan bagaimana makna dibangun dan dinegosiasikan secara bersama. Serta dapat mengembangkan Kemampuan Analisis

Mempelajari teori Interaksi Simbolik membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan analisis untuk memahami bagaimana simbol-simbol digunakan dalam interaksi sosial.Meningkatkan Kesadaran tentang Peran Simbol

Teori Interaksi Simbolik membantu mahasiswa memahami peran simbol dalam membentuk identitas, membangun hubungan sosial, dan menciptakan realitas sosial.

“Dengan mempelajari teori ini, mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan analisis, komunikasi, dan berpikir kritis yang efektif dalam berbagai konteks sosial”.

Seləmat belajar.

Makassar, Akhir Januari 2025

Diberdayakan oleh:

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.

(Visited 1 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.