Di pagi yang hening, embun berkilau,
Mentari bersinar lembut dan hijau.
Angin berdesir membisikkan damai,
Semesta tersenyum, jiwa pun ramai.

Burung bernyanyi merdu di dahan,
Menyambut hari penuh harapan.
Langit membentang luas nan biru,
Seakan berkata, “Bersyukurlah selalu.”

Air mengalir di sungai jernih,
Membawa hidup, tak pernah letih.
Hutan hijau, gunung menjulang,
Semua ciptaan Tuhan nan gemilang.

Tanah subur, padi menguning,
Panen melimpah, hati bening.
Hujan menari di atas bumi,
Menyuburkan ladang, menghidupkan inti.

Bintang berkilau di malam sunyi,
Seperti lentera di langit tinggi.
Menyaksikan doa-doa terucap,
Dalam syukur yang tiada lenyap.

Semesta memberi tanpa meminta,
Kasih-Nya hadir di setiap pinta.
Udara segar, cahaya terang,
Berlimpah berkah tak terbilang.

Dedaunan jatuh, musim berganti,
Namun kasih-Nya tak pernah mati.
Segala yang ada, segala yang datang,
Adalah anugerah, tiada yang hilang.

Di hati yang tulus, syukur terucap,
Nikmat-Nya luas, tiada bercakap.
Tuhan memberi, semesta menjaga,
Cinta-Nya nyata, tiada tergada.

Oh semesta, penjaga hidup,
Di hadapan-Mu kami bersujud.
Terima kasih atas semua berkat,
Melimpah ruah, tiada sekat.

Mari bersyukur setiap saat,
Sambut hidup dengan semangat.
Keberlimpahan dari Sang Pencipta,
Adalah rahmat yang tak ternilai harganya.

by profa Elvira’25

(Visited 8 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.