Dalam tiap kata yang Ibu tuliskan,
Tersembunyi cinta yang tak pernah padam.
Bagai senja yang menenangkan jiwa,
Ibu hadir, memberi makna dalam setiap rasa.
Cinta sejati bukan hanya untuk dimiliki,
Tapi untuk dibagikan lewat karya yang abadi.
Ibu Devinarti, sosok bijak yang penuh cahaya,
Menulis bukan sekadar kata, tapi wujud cinta yang nyata.

Engkau adalah puisi yang hidup dalam diam,
Mengalir lembut, menyentuh tanpa harus terang.
Dalam ketenangan, engkau mengajarkan kekuatan,
Bahwa cinta dan pena bisa menumbuhkan harapan.
Ulang tahunmu adalah nyala keindahan,
Yang bersinar di tengah samudra perjuangan.
Tak terhitung jiwa yang engkau bangkitkan,
Lewat sapaan lembut dan tulisan yang menenangkan.
Kau bukan sekadar pendiri komunitas penulis,
Tapi peluk jiwa yang lembut dan manis.
Cinta dan semangatmu menetes perlahan,
Menjadi sungai inspirasi di tengah kekeringan.

Ibu, usiamu adalah anugerah dari langit,
Yang menyulam makna dalam setiap bait.
Semoga Tuhan menambahkan waktu dan damai,
Untuk terus menyalakan cinta yang tak pernah usai.
Romantika hidupmu adalah kisah cinta suci,
Antara jiwa yang memberi dan dunia yang menanti.
Dalam keheningan, engkau telah bersaksi,
Bahwa cinta tak perlu banyak kata untuk berarti.
Hari ini, semesta ikut berbahagia,
Menyambut seorang perempuan penuh cahaya.
Dengan lembut, Tuhan meniupkan harapan,
Melalui hidupmu yang penuh kasih dan pengorbanan.

Semoga setiap langkahmu dipeluk terang,
Dan setiap hari dihiasi senyuman yang tenang.
Karena cinta seperti Ibu jarang ditemui,
Dan pantas dirayakan dengan hati yang murni.
Selamat ulang tahun, Ibu Devinarti tersayang,
Doa kami menjelma menjadi pelukan yang panjang.
Teruslah menjadi pelita di malam yang sepi,
Karena dunia butuh cahaya dari hati seindah ini.
by profa. Elvira P.Xim’25
Parabens ba founder KPKers-TL, bu Dev Seixas…semoga tinan naruk, saudavel sempre, gbu always….mbjs.
saudavel sempre hodi lidera KPKers-TL para hetan ninia meta final iha futuru oin mai.
once more HBD qridafilha…muilafuuu…