Filsafat merupakan cinta akan kebijaksanaan, dari situlah kita dapat mendapatkan ide dan dapat merubah hidup kita di dunia ini, maka belajar filsafat dan berfilosofi itu sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari.
A. Definisi Filsafat Menurut Para Filosof
Apa Itu Filsafat? Menurut para filosof bahwa, setiap Filsafat Memiliki Jawaban Yang Berbeda Terhadap Pertanyaan Ini.
- “Filsafat adalah mengetahui apa yang tidak Anda ketahui.” —Sokrates.
- “Ini adalah upaya intelektual (idealistis) dalam menemukan kebenaran.” – Plato.
- “Melakukan filsafat berarti belajar mati.” —Karl Jaspers.
- “Filsafat adalah ilmu tentang prinsip-prinsip atau sebab-sebab pertama.” – Aristoteles.
- “Ini adalah sistem operasi yang konsisten untuk memastikan kehidupan yang bahagia.” – Epikurus.
- “Filsafat adalah ilmu, dan metode geometris perlu diterapkan pada metafisika, untuk menjadikan filsafat sebagai ilmu pasti.” –Descartes.
- “Ia mencoba memahami apa yang Anda yakini.” – Anselmo.
- “Melakukan filsafat berarti berpikir dengan benar.” —Thomas Hobbes.
- “Ini menyelidiki apakah layak mempercayai apa yang Anda yakini.” —Pierre Abélard.
- “Ia memikirkan data ilmiah berdasarkan eksperimen dan observasi.” –Francisco Bacon.
- “Filsafat adalah matematika yang digeneralisasikan.” – Baruch Spinoza.
- “Ini menguji sifat pikiran manusia.” —David Hume.
- “Filsafat tidak bisa dipelajari, hanya berfilsafat yang bisa dipelajari.” – Emmanuel Kant.
- “Itu adalah kritik.” – Tomaso Campanella.
- “Saya berpikir, maka saya ada.” –Pembuangan.
Itu adalah pendapat mereka. Lalu menurut kamu apa itu filsafat?

B. Filsafat Menurut Sokrates
Socrates: Kehidupan dan Pemikiran Pendiri Filsafat Barat
Siapakah Socrates?
Socrates (469 SM – 399 SM) adalah seorang filsuf Yunani yang lahir di Athena, yang secara luas dianggap sebagai bapak filsafat Barat. Dia hidup dalam periode transformasi besar di Yunani Kuno, mempertanyakan kepercayaan tradisional dan mengembangkan metode penyelidikan filosofis yang unik.
Dia tidak meninggalkan tulisan; segala sesuatu yang kita ketahui terutama berasal dari murid-muridnya, seperti Plato dan Xenophon, dan para pengkritiknya, seperti Aristophanes. Socrates adalah seorang pemikir yang menantang cara orang memahami moral, kebenaran dan pengetahuan, dengan menggunakan dialog sebagai alat utamanya.
C. Kehidupan Socrates
1. Asal dan masa muda:
Socrates lahir di Athena, putra Sophroniscus, seorang pematung, dan Phenaret, seorang bidan. Meski mengenyam pendidikan dasar, ia tidak berasal dari keluarga kaya. Sebagai seorang pemuda, ia juga bekerja sebagai pematung dan bertugas di tentara Athena, menunjukkan keberanian dan keterampilan dalam pertempuran.
2. Mengubah Athena:
Ia hidup pada masa kejayaan Athena, pada masa Pericles, tetapi juga menyaksikan kesulitan Perang Peloponnesia (antara Athena dan Sparta). Kali ini membentuk banyak refleksinya mengenai politik, moralitas dan keadilan.
3. Hidup Sederhana:
Socrates hidup sederhana, menolak kekayaan dan kenyamanan materi. Dia menghabiskan hari-harinya di lapangan umum Athena (sekarang), berdebat ide dan mengajukan pertanyaan kepada warga, mulai dari politisi hingga pengrajin.
4. Jiwa yang tidak berkematian:
Meskipun Socrates tidak pernah memberikan doktrin yang jelas tentang jiwa, ia berpendapat bahwa jiwa adalah pusat dari manusia dan kita harus menjaganya di atas segalanya.
D. Pengaruh Socrates
1. Plato dan Aristoteles:
Murid terbesar Socrates adalah Plato, yang menulis dialog di mana Socrates adalah protagonisnya, melestarikan banyak idenya. Plato, pada gilirannya, mempengaruhi Aristoteles, menciptakan garis pemikiran yang membentuk seluruh filsafat Barat.
2. Etika dan politik:
Pertanyaan Socrates tentang keadilan, kekuasaan, dan moralitas tetap relevan dengan filsafat dan etika politik modern.
3. Keberanian filosofis:
Socrates menjadi teladan integritas, rela mati demi keyakinannya. Sikap ini telah mengilhami para filsuf, pemikir dan pemimpin selama berabad-abad.
E. Keingintahuan tentang Socrates
Socrates dikenal karena humornya dan kemampuannya mengajukan pertanyaan yang membingungkan. Dia tidak pernah memungut biaya atas pelajarannya, percaya bahwa pengetahuan tidak boleh dikomersialkan.
Terlepas dari pengaruhnya, Socrates dikritik oleh orang-orang sezamannya, karena dikarikaturkan dalam drama Aristophanes “The Clouds” sebagai seorang pemikir eksentrik yang tidak memiliki pengertian praktis.
Kesimpulan
Socrates lebih dari sekedar tokoh sejarah; Itu adalah simbol pencarian kebenaran dan kebijaksanaan yang tiada henti. Melalui pertanyaan-pertanyaannya, beliau mengajari kita pentingnya berpikir untuk diri sendiri, mempertanyakan dunia dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip etika. Meskipun ia hidup lebih dari 2.400 tahun yang lalu, ide-idenya terus menginspirasi para pelajar dan filsuf di seluruh dunia.
Dengan melirik filsafat dari salah satu filsuf seperti Socrates, kita akan melihat keadaan kita sekarang tentang kebenaran dan kebijaksanaan di masa kini, yang sudah tidak menguras lagi otak, melainkan hanya mengandalkan sains dan computer generasi ke-5 yakni AI.
Dengan AI, semuanya dikonsumsi tanpa menguras pikiran manusia, melainkan hanya menjiplak dan mencopy apa yang sudah jadi di meta AI. Sedangkan pada dasarnya tujuan dari filsafat adalah mengasah pikiran manusia itu sendiri untuk berpikir secara kritis, logis, tentang kebenaran dan kebijaksanaan, tentang keadilan dan kemaksiatan, dan tentang kehidupan dan kematian kita itu sendiri.
By prof. EdoSantos’25