Balanipa Mandar

Buku : Perlawanan Rakyat Balanipa – Mandar

Penulis : Muhammad Yusuf Naim

Penerbit : Yayasan Pendidikan Muhammad Natsir, Makassar 2013

Jumlah Halaman : xi + 117

ISBN : 978-602-17316-6-6

Mungkin tidak banyak diantara kita yang mengetahui tentang perjuangan yang terjadi di Balanipa Mandar dimasa-masa perjuangan. Buku ini yang mengulas tentang perjuangan rakyat Balanipa Mandar ini bisa dijadikan sumber informasi tentang sejarah perjuangan di Sulawesi Barat. Balanipa adalah satu kerajaan yang pernah ada di wilayah Mandar (Sulawesi Barat sekarang).

Terdiri dari 5 bagian, buku ini diawali dengan kata kata pengantar dari penerbit dan penulis, serta daftar isi dan daftar singkatan. Bagian pertama mengupas banyak hal tentang sejarah Balanipa Mandar. Mulai dari asal usul nama Balanipa, masa masa sebelum berdirinya kerajaan atau disebut juga masa Tomakaka, serta masa kerajaan hingga masuknya masa penjajahan Belanda. Juga disebutkan wilayah yang masuk kerajaan (Amaraq’dian) Balanipa sekarang ini, serta strata sosial dan budaya masyarakat Balanipa.

Bagian kedua masa pendudukan Jepang. Ternyata masyarakat kerajaan Balanipa, awalnya menyambut gembira kedatangan bangsa Jepang yang dianggapnya sebagai “sang pembebas” dari penjajahan Belanda. Propaganda tentara Jepang yang selalu menganggap Indonesia sebagai saudara karena sama sama Asia, juga menarik simpati masyarakat Balanipa. Namun lama kelamaan, mulai timbul konflik antara rakyat dan tentara Jepang. Banyak kisah perlawanan rakyat Balanipa didalam buku ini.

Masa Proklamasi Kemerdekaan dibahas dibagian ketiga, dimana tentara Belanda masih tetap ingin berkuasa di berbagai daerah di Indonesia, termasuk daerah Balanipa. Ada kisah yang menarik pada bagian ini, yaitu kisah “Robin Hood” dari Mandar, yang bernama Uak Ase’ Anggacong, yang merampas semua kain hasil kerja Jepang yang disimpan di Istana kerajaan, lalu membagikannya kepada rakyat Balanipa. Dan kisah kisah menarik lainnya.

Kedatangan sekutu/NICA (Tentara Belanda) yang masih ingin berkuasa di Indonesia. Di Balanipa, terbentuk organisasi yang namanya KRIS MUDA yang bertujuan untuk berjuang membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda (sekutu) kembali. Dua tokoh KRIS MUDA adalah Riri Amin Daud dan A.R. Tamma. Selain KRIS MUDA ada juga lasykar GAPRI 531. KRIS MUDA adalah Kebaktian Rahasia Islam Muda. Sedangkan GAPRI 531 adalah Gabungan Pemberontak Rakyat Indonesia Kode 531. Satu lagi kelasykaran yang juga berjuang mempertahankan kemerdekaan adalah ALRI PS. Ketiga organisasi kelasykaran inilah yang bersatu padu mengusir tentara NICA yang hendak menjajah kembali Indonesia, sehingga pada akhirnya kemerdekaan benar benar dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Terakhir adalah epilog, daftar pustaka, tentang penulis.

Buku ini sumber sejarah perjuangan raktyat Balanipa – Mandar yang bisa dijadikan referensi dan catatan sejarah perjuangan bangsa, khususnya Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Koleksi Perpustakaan Abdurrasyid Daeng Lurang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan.

tandatangan
(Visited 81 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: