Prestise yang merupakan kehormatan yang melekat pada elit adat, statusnya dan pengikutnya bagi elit adat tertentu maka akan mengandung nilai-nilai yang dipandang tinggi, karena itu motif tertingginya adalah elit adat dapat memperoleh kekuasaan Elit adat sebagai elemen dari struktur masyarakat Sulawesi Selatan sebaiknya jangan hanya dijadikan sebagai alat politik, tetapi potensi yang melekat dalam elit dijadikan bagian bermanfaat dan berdaya guna dalam pendidikan politik di Sulawesi Selatan.
Dr.Sudirman, S. Pd., M. Si.
Motif Elit Adat dan Perilaku Politik di Pilkada Kabupaten Soppeng 2020
A. Prolog
Penelitian ini bertujuan:
(1) Menggali dan menganalisis keterkaitan perilaku politik elit adat di Pilkada Kabupaten Soppeng tahun 2020.
(2) Menggali dan menganalisis keterkaitan motif elit adat dalam bertindak politik pada pilkada di Kabupaten Soppeng.tahun 2020.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada 4 informan. Dalam pengumpulan datanya, peneliti bertindak selaku instrumen penelitian. Data yang dikumpulkan meliputi: (1) peran elit adat pada pilkada Kabupaten Soppeng,(2) motif elit adat dalam politik. Data tersebut diperoleh melalui dua sumber data, yakni informan dan dokumentasi. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Perilaku politik elit adat pada pilkada Kabupaten Soppeng 2020, secara keseluruhan melibatkan elit adat yang mempunyai prestise, massa, dan materi.
(2) didalam motif elit adat kebutuhan dasar bukan sebagai motif utama, tetapi yang dominan mempertegas ketokohan dan mempertahankan kekuasaan diantara genetikanya.
A.Latar Belakang
Mayoritas masyarakat di Kabupaten Soppeng dapat diidentifikasikan ke dalam struktur masyarakat horisontal yang memiliki ciri realitas sosial dalam bentuk kesatuan sosial. Polarisasi politik melalui suatu tindakan sosial berupa partisipasi politik, melalui suatu proses-proses yang berkorelasi dengan keseluruhan potensi kekuatan-kekuatan sosial, dimana masyarakat
Perubahan motif politik elit adat juga terjadi di Kabupaten Soppeng di pilkada 2020, elit adat yang tidak berkuasa lebih cenderung untuk menaruh minat terhadap perluasan partisipasi politik, mengubah pola perilaku dan kadang-kadang mengembangkan bentuk-bentuk partisipasi baru.
Perilaku tersebut merupakan upaya yang klasik untuk mengubah perimbangan kekuasaan. Elit adat yang berkuasa biasanya kurang menyukai perluasan partisipasi politik tetapi lebih cenderung memandang setiap perubahan dalam masyarakat sebagai suatu ancaman status quo.
Untuk menjamin agar mereka tetap akan berkuasa, pihak elit adat mungkin mengadakan tindakan rasionalitas.
Fenomena yang menarik bagi peneliti untuk melihat dan mengkaji dari aspek sosiologi politik di mana para politik lokal menjadikan para elit adat semakin tertarik untuk masuk dalam ranah politik praktis, masyarakat awam pun tidak jarang memiliki ambisi serupa, untuk menentukan arah pembangunan yang akan dilakukan ditingkat daerah.
Meningkatnya minat politik masyarakat di daerah yang tidak hanya terbatas pada elit politik semata, tentunya merupakan sebuah nuansa yang baik bagi demokrasi dan semakin memberi ruang pada kembali tegaknya kedaulatan rakyat.
Fenomena ini memunculkan problem dimana masing-masing elit dan masyarakat memiliki ambisi dan kepentingan sendiri-sendiri yang tidak jarang dapat bersebrangan dengan sesama elit adat dalam suatu kumunitasnya.
Peneliti memilih Kabupaten Soppeng sebagai lokasi penelitian karena :
1) Daerah ini merupakan salah satu basis elit adat dalam politik yang dominan di Sulawesi Selatan
2) terjadi kesenjangan yang cukup lebar pada pola perubahan perilaku politik dalam pilkada di Kabupaten Soppeng tahun 2020.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Motif dan Perilaku Politik Elit Adat di Kabupaten Soppeng Tahun 2020.
Fenomena politik tersebut menggambarkan aksi politik yang berdasarkan teori politik Machevelli (Skinner,1985:4), yaitu merebut kekuasaan dengan segala cara, termasuk mengatasnamakan agama untuk politik, mengatasnamakan suara rakyat untuk kepentingan pribadi, dan sebagainya.
Kondisi politik yang demikianlah yang mengancam keberlangsungan demokratisasi di Indonesia. Seharusnya, para elit harus sadar bahwa pemilu adalah momen politik untuk membangun bangsa dengan melalui pergantian kepemimpinan menuju pemimpin yang bermental progresif secara intelektual, moral, dan kepribadian politik yang berkualitas tinggi (high politic).
Perilaku politik tiap individu berbeda-beda berdasarkan faktor yang mempenngaruhinya dan lingkungan tempat individu itu berada . Partisipasi politik dari masing-masing individu sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan politik ditempatnya tinggal .
Perilaku politik elit lokal di kabupaten Soppeng tahun 2020 sebagian besar diarahkan oleh struktur sosial di sekitarnya, biasanya dialami oleh masyarakat middle class dan lower class.
Keputusan politik elit lokal tersebut seringkali mengikuti kelompok – kelompok sosial yang mereka percayai dan memberikan keuntungan atau imbalan bagi mereka. Keputusan politik kerabat, struktur, tergantung dari arahan struktur organisasi partai tempat mereka.
Pembahasan ini menyajikan tentang motivasi elit adat dalam perilaku politik di pilkada Kabupaten Soppeng tahun 2020,
Setiap pilihan ide atau tindakan manusia didasari oleh suatu motivasi, motif merupakan satu penggerak dari dalam hati seseoranguntuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan.
Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan.
Motif merupakan suatu pengertian yang mencukupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
Pembahasan tentang kepribadian ini berkaitan erat dengan perilaku manusia yang salah satu determinannya adalah motivasi.
Dalam kajian psikologi, motif dimaknai sebagai alasan seseorang (manusia) yang mendasarinya untuk melakukan sesuatu.
Suatu paket tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki perekonomian, yang akhirnya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Politik ekonomi merupakan keterlibatan pemerintah dalam perekonomian. Langkah-langkah pemerintah menjalankan politik ekonomi antara lain : menetapkan kebijakan dalam bidang moneter, fiskal, ekspor-impor dan harga
wikipedia
Motif bukanlah sesuatu yang tampak. Sebab, itu tersembunyi. Motif dapat diketahui, di antaranya dari pengakuan seseorang terhadap alasannya melakukan suatu tindakan.
Dalam dunia politik, mendapatkan kekuasaan adalah tujuan bagi para aktor politik. Kekuasaan bukan keperkasaan dan gagah-gagahan, tapi wadah dan amanah untuk memperbaiki kondisi masyarakat.
Para penguasa hakikatnya adalah manajer yang mengatur dan mengeluarkan kebijakan yang berdampak baik maupun buruk bagi masyarakat.
Hubungan antara kekuasaan dan karakter orang-orang yang ingin meraih kekuasaan bukan hanya patut dicermati, tapi juga berhubungan dengan pengetahuan tentang latar belakang seseorang yang ingin menduduki kekuasaan.
Terkait dengan hasil temuan kasus pada informan dalam penelitian ini (AD,AA, BC, AC) sejalan dengan teori McClelland dikenal untuk karyanya pada pencapaian motivasi. David McClelland memelopori motivasi kerja berpikir, mengembangkan pencapaian berbasis teori dan model motivasi, Idenya telah diadopsi secara luas di berbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan teori Frederick Herzberg.Teori McClelland yang paling terkenal adalah tentang penjelasan 3 jenis motivasi yang diidentifikasi dalam karyanya buku ”The Achieving Society” namun yang kita jadikan analisis disini adalah : Tentang Motivasi untuk berkuasa Needs of Power (N-Pow).
Analisis Konstruksi Teoritik Temuan Penelitian
Penelitian dapatlah kemudian disusun sebuah konstruksi teoritik penelitian ini adalah :
1]. Proposisi I : Semakin banyak keterlibatan elit adat dalam aktivitas politik maka semakin tinggi peran sertanya dalam partisipasi politik
2]. Proposisi II : Semakin tinggi Status sosial elit adat, semakin tinggi nilai pertukaran sosialnya.
3]. Proposisi III : Semakin tinggi nilai pertukaran sosial elit adat, semakin kuat motivasinya dalam kekuasaan.
Dari tiga proposisi dari tiga masalah penelitian, maka dapatlah disarikan dalam satu rumusan inti yang merupakan temuan utama :
“Semakin tinggi status sosial, semakin kuat motivasi mempertahankan status sosial (berkuasa)”.
“Motif dan Perilaku politik elit adat berbeda-beda berdasarkan faktor yang mempenngaruhinya dan lingkungan tempat individu itu berada .
Tinggi-rendahnya tingkat partisipasi politik didasari oleh banyak faktor”.
Puncak dari semua motif dan perilaku politik dari informan adalah kekuasaan, peneliti secara sadar bahwa sesungguhnya walaupun informan tidak nyata menyebut motifnya dalam berpolitik adalah mencari kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan elitnya, namun dapat dikaji bahwa sesungguhnya ketokohannya adalah bertujuan untuk berkuasa, menarik untuk dikaji temuan-temuan kasus informan dengan pisau analisis dari Michel Foucaul.
Konsep kehendak untuk berkuasa adalah salah satu konsep yang paling banyak menarik perhatian dari pemikiran Nietzsche.
Dalam bahasa Nietzsche kehendak untuk berkuasa adalah “klaim kekuasaan yang paling tiranik, tak punya pertimbangan, dan tak dapat dihancurkan.
Bisa dikatakan ketika berbicara tentang kehendak untuk berkuasa.
Kalau dilihat dari semua perilaku politik dan motif, elit adat pada pilkada Kabupaten Soppeng Tahun 2020, AD, AA.BC,AC, ada beberapa perbedaan strategi, maupun peran, dan pertukaran sosial, serta motifnya maupun perilaku elit sebagai aktor dalam mencapai tujuan politiknya. Persamaannya adalah sebagai berikut :
a. Semua elit adat ingin tetap mempertahankan kekuasaan, walaupun sudah berkuasa.
b. Dalam melaksanakan peran politiknya, semua elit membentuk tim dan strategi pemenangan dalam lingkungannya.
c. Semua elit adat mengadakan sosialisasi dan mengadakan silaturahmi kepada masyarakat.
d. Semua elit adat mengeluarkan dana dan biaya politik dalam pilkada.
Sedangkan perbedaannya adalah :
a. Dalam peran politiknya elit adat mempunyai wilayah dan pendukung pada level yang berbeda.
b. Dalam sosialisasi dan silaturahmi dengan masyarakat dalam bentuk dan cara yang berbeda.
c. Kemampuan biaya dan dana berbeda-beda, ada elit hanya memberi sekedarnya.
Dari uraian tersebut, yang berkaitan perilaku poitik dan motif elit adat dalam pilkada Kabupaten Soppeng pada Tahun 2020, yang pada intinya mencari dukungan pemilih, dapatlah dikemukakan dalil sebagai berikut:
“Uang dan kedermawanan mempunyai arti penting dalam mendapatkan dukungan dalam pilkada di Kabupaten Soppeng Tahun 2020, untuk mengkaji lebih dalam temuan dalam analisis antar hubungan-hubungan kasus yang diperoleh melalui selektif koding, dapat dikemukakan proses peran elit (AD,AA,BC, dan AC) sebagai berikut :
a) Dengan status elit adat mereka mendapatkan pekerjaan dan kedudukan yang cukup baik .
b) Dengan pertukaran sosial elit adat dipandang mendapatkan reward yang layak
c) Dengan motivasi dan dukungan masyarakat, mereka dapat mencapai kebutuhan dan status yang diinginkannya.
d) Dengan menjadi elit adat berarti statusnya terhormat, maka kekuasaanya dan wilayah kekuasaannya semakin luas serta pengeluaran semakin besar dan prestise meningkat.
Dalam penelitian ini ditemukan juga di lokasi penelitian, beberapa permasalahan-permasalahan yang tidak dikaji dalam penelitian ini, diharapkan permasalahan permasalahan tersebut dapat diteliti oleh peneliti lain yang tertarik pada masalah tersrebut.
a) Elit adat mempunyai pengikut yang sangat tinggi solidaritasnya
Pada kajian dilapangan pengikut elit sangat tinggi solidaritasnya dan rela dan ikhlas membela elit adat, bukan hanya aspek materi tapi juga nyawa.
b) Kekuasaan Elit Adat
Dilapangan ditemukan struktur kekuasaan elit, namun belum diteliti secara ilmiah
Salah satu hukuman menolak berpartisipasi dalam politik adalah kamu akhirnya diperintah oleh orang tidak kompeten.
PLATO
Simpulan
1]. Prestise yang merupakan kehormatan yang melekat pada elit adat, statusnya dan pengikutnya bagi elit adat tertentu maka akan mengandung nilai-nilai yang dipandang tinggi, karena itu motif tertingginya adalah elit adat dapat memperoleh kekuasaan Elit adat sebagai elemen dari struktur masyarakat Sulawesi Selatan sebaiknya jangan hanya dijadikan sebagai alat politik, tetapi potensi yang melekat dalam elit dijadikan bagian bermanfaat dan berdaya guna dalam pendidikan politik di Sulawesi Selatan.
2]. Elit sebagai patron tidak eksklusif terhadap client karena hubungan keduanya merupakan interaksi yang bersifat timbal balik apalagi masyarakat Sulawesi Selatan yang masih menganut pola hubungan patronase yang dikenal sebagai Joa-Ajjoareng.
3]. Perlu penelitian lanjutan yang lebih fokus pada motif kekuasaan bagi elit adat dat aspek sosiologi politik.
4].Secara pragmatis, hasil studi dari penelitian ini berimplikasi terhadap beberapa hal, terutama terhadap pengembangan ilmu sosiologi, terhadap studi-studi yang searah dan sejenis, khususnya Sosiologi politik.
5]. Faktor-faktor keterlibatan elit adat hendaknya tetap pada posisi, elit adat sebagai superior yang fungsional dapat menstabilkan kondisi politik masyarakat lokal khususnya masyarakat Kabupaten Soppeng.
Penelitian ini dilakukan secara mandiri untuk kepentingan ilmiah, ini hanya resume dari hasil temuan di lapangan.
Draft untuk artikel untuk jurnal internasional.
Desember 2022.
Politik hampir semenarik perang dan sama berbahayanya. Dalam perang, Anda hanya bisa dibunuh sekali, tetapi dalam politik, bisa berkali-kali.
Winston Churchill
Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.
|Peneliti
|Dosen Sosiologi Politik.
Meningkatnya minat politik masyarakat di daerah yang tidak hanya terbatas pada elit politik semata, tentunya merupakan sebuah nuansa yang baik bagi demokrasi dan semakin memberi ruang pada kembali tegaknya kedaulatan( politik elit di kabupaten Soppeng)