kartu lebaran

Bagi generasi 1990an atau sebelumnya, tentu kenal yang namanya Kartu Lebaran. Kartu yang banyak dikirim dan diterima saat menjelang atau sesudah perayaan Idul Fitri atau Idul Adha. Kartu yang biasanya bergambar pernak pernik hari raya, seperti ketupat, bedug, orang yang salam salaman, desain pola geometris islami, atau foto dan lukisan masjid. Kartu yang membuat bahagia orang yang menerimanya. Pengirim dan penerima Kartu Lebaran biasanya tidak perlu saling menunggu untuk saling berkirim-kiriman Kartu Lebaran. Biasanya menjelang lebaran sudah tersedia kartu Kartu Lebaran yang akan dikirimkan kepada orang orang tercinta, sahabat, atau kenalan.

Kartu Lebaran (sumber: Djangkarubumi)

Kartu Lebaran zaman dulu banyak variasi. Mulai dari yang sederhana berupa kartu lipat yang bergambar ketupat atau masjid bagian depannya, sampai yang lipatannya itu 3D (3 dimensi). Ketika kertu dibuka, akan muncul bentuk bangunan masjid atau bentuk bunga, atau ketupat yang mirip origami ditengah lipatan. Tapi yang mahal biasanya adalah kartu lebaran yang ‘hand-made’ alias buatan tangan langsung dari para seniman pelukis.

Kartu Lebaran (sumber : Kompasiana)

Dulu di Lapangan Karebosi, dan juga dipinggiran Pasar Sentral Makassar banyak seniman pelukis berjejer di tribun Karebosi, lengkap dengan kartu kartu kosong dan cat air atau cat minyak. Selain sudah tersedia kartu lebaran yang sudah dilukis, ada juga yang baru dilukis setelah ada pesanan. Tak hanya kartu dengan lukisan indahnya, para seniman kreatif itu juga menyediakan amplopnya sekaligus. Pemesan tinggal tulis nama penerima, kata kata ucapan hari raya di dalamnya, tempeli pranko, dan bawa ke kantor pos, atau  masukkan ke kotak pos terdekat.

Kartu Lebaran bertema Naskah Kuno dari Lontar Foundation (Koleksi Pribadi)

Masih tersimpan banyak Kartu Lebaran dikotak koleksiku dirumah. Tak semua Kartu Lebaran itu terbungkus amplop, ada juga yang berupa postcard (Kartu Pos Bergambar), yang biasanya lebih murah ongkos kirimnya daripada kartu lebaran yang pakai amplop. Kartu Pos Bergambar, Kartu Lebaran, Pranko untuk biaya pengiriman, bahkan Amplop bercap pos lokasi pengiriman dan tanggal pengiriman, semuanya adalah benda benda collectable atau dapat dijadikan benda koleksi.

Kartu Lebaran 3D (Koleksi Pribadi)

Kini, diera digital, Kartu Lebaran itu menjadi sebuah benda memorial, sebuah kenangan nostalgia yang dapat membawa kita mengenang masa masa lalu, mengenang orang orang yang pernah mengirimkan Kartu Lebaran, dan Postcard. Mengenang kata kata indah yang terukir pada bagian dalam kartu.

Kartu Lebaran (Postcard) bergambar Masjid di Banda Aceh (Koleksi Pribadi)

Diera digital ini juga, ternyata banyak dijual online Kartu Lebaran, Kartu Pos maupun Pranko lama di media sosial. Tapi tentu saja nilai nostalgianya kurang jika hanya membeli Kartu Lebaran lama. Kartu Lebaran yang kita terima puluhan tahun silam…. Itu yang membawa kenangan tersendiri. Kenangan yang tidak akan pernah sama nilainya pada kartu ucapan hari raya digital yang kita terima di media sosial Whatsapp, Facebook, Instagram, Line, Telegram dan media sosial lainnya.

(Foto Cover: Kartu Lebaran berupa Lukisan Masjid di Manijau, Sumara Barat oleh Pelukis Leo Eland (1884-1952) hasil reproduksi dari Tropen Museum Belanda. (Kartu koleksi pribadi)

tt
(Visited 55 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.