Senin, 25 Oktober 2024 – 25 Oktober 2024. 79 tahun yang lalu, organisasi Persatuan Guru Repoblik Indonesia (PGRI) lahir sebagai wadah pemersatu guru di seluruh wilayah Negara Kesatuan Rebuplik Indoneseia. Organisasi ini sebagai manifestasi semangat Kemerdekaan yang terus berkobar untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam UUD 1945, persis seratus hari setelah diproklamirkan kemerdekaan Indonesia. wadah inipun lahir untuk menampung aspirasi yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut malaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Hari ini, di daerah kami, di ibu kota Kabupaten Kolaka Utara, bertempat di lapangan Aspirasi, kami para guru berkumpul penuh semangat untuk melaksanakan Upacara Hari Guru Nasional dan HUT-PGRI di usia PGRI ke 79. di cuaca terik matahari pagi yang masih hangat dan segar, kami merayakannya dengan penuh hikmat, meski ada beberapa guru berpayung bahkan ada yang bernaung di baawah tenda tukang bangunan renovasi tribun lapangan tersebut. Beberapa orang guru bernaung karena takut tersengat panasnya sinar matahari padahal kandungan vitamin Dnya sangat baik. Di upacara ini, kita hanya diminta berdiri sesaat, kisaran 1 sd 2 jam tanpa tekanan, tanpa intimidasi, tanpa ancaman juga tanpa todongan senjata apalagi membawa senjata terjun ke medan pertempuran tembak menembak. Saat ini, para guru hanya sekedar diminta mengenang dan memaknai perjuangan para guru di era sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan di masa-masa baru merdeka, dan di era revolusi. Para guru saat itu bertugas tanpa gaji, apalagi tunjangan dan fasilitas yang memadai bahkan saat itu justru gurulah yang berkorban menyiapkan segala fasilitasnya, tenaganya, waktunya apatah lagi ilmu dan pemikirannya untuk pembebasan dari cengkeraman penjajah juga untuk kemajuan negara.
Perjalanan Panjang perjuangan guru telah terlewati, tugas utama guru adalah untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, minimal memiliki tiga kecerdasan yakni :cerdas intelegensia, cerdas emosional, dan cerdas spiritual. Minimal ketiga kecerdasan itulah yang harus diramu untuk ditanamkan ke anak-anak generasi penerus agar bermental tangguh setangguh baja dan karang yang harus dimiliki oleh generasi penerus kita melalui wadah Pendidikan yang dalam proses pelaksanaannya, guru pulalah yang memiliki peranan penting sebagai ujung tombak keberhasilan tujuan Pendidikan itu sendiri.
Di tahun 2024 saat ini, wadah guru melalui Persatuan Guru Repoblik Indonesia, harus tampil terdepan mengoptimalkan peran wadah guru tersebut minimal terus mengawal RUU Sikdisnas tentang pelindungan guru saat menjalankan tugasnya serta kesejahteraan guru melalui TPG. Apabila dibandingkan negara lain , gaji guru di Indonesia terbilang paling minim karena bagaimana mungkin guru dapat berkonsentrasi penuh dengan tugas dan tanggng jawabnya yang makin banyak, sementara gajinya masih rendah terutama bagi guru honirer dengan nominal Rp 300.000 perbulan yang kadang diterima tiga bulan sekali bahkan kadang lebih. Kualitas Pendidikan apa yang dapat diharap jika kesejahteraan guru masih belum layak.
Di tahun inilah, saatnya para guru semakin bangkit saling menyemangati menyambut masa gemilang ini karena wadah guru, PGRI berafiliasi dengan ASEAN Council of Teachers+ 1 yang beranggotakan guru se-ASEAN plus Korea Selatan. Juga tergabung dalam Education International (EI) sebuah organisasi guru dunia yang terddiri dari 172 negara. Juga pertama dalam sejarah, PGRI diwakili Prof. Dr. unifah Rosyidi, M.Pd selaku ketua, Indonesia terpilih dalam kepengurusan organisasi tingkat dunia, yakni Executive Board Member of Education International, pada 10th Educational international Congress pada Juli-Agustus 2024 di Buenos Aires Argentina. Dengan kondisi ini, seharusnya semua guru terus memacu diri, meningkatkan kompetesinya agar tidak ketinggalan, sehingga guru lebih berdaya dan digdaya, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional melalui penguasaan IT dalam setiap proses pembelajaran sesuai konteks yang telah dirancang baik ketika di dalam kelas maupun di luar kelas maupun di mana saja tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Karena tujuan bernegara Indonesia sudah tertuang di UUD 1945 sebagai pedoman dalam bernegara yang ditulis pada paragrap pertama di atas.
Jayalah selalu guru, pahlawan tanpa tanda, pelita dalam kegelapan. Baktimu akan selalu dikenang sepanjang masa, pahala amal jariahmu mengalir tanpa henti hingga bumi berhenti berputar jika peranmu tulus tanpa pamrih. Senyuman manis dan tawa renyahmu akan selalu diingat, nasehatmu dan inspirasimu menjadi jalan sutera menuju kesuksesan murid-muridmu dunia dan akhirat. Hari ini, 18 orang guru berprestsi dan guru berdedikasi menerima penghargaan dari Pemda melalui Diknasbud Kab. Kolaka Utara. Semoga guru-guru berprestasi dan berdedikasi semakin tumbuh dan berkembang yang mampu mengantarkan arah jalan kesuksesan pada murid-muridnya menjadi generasi bermanfaat.
Guru Hebat, Indonesia Kuat. Guru Bermutu, Indonesia Maju.
Hidup guru, hidup PGRI, Solidaritas Yes!