Oleh: Yusriani Nuruse

Setelah menjadi anggota aktif komunitas menulis Bengkel Narasi (BN) saya merasakan adanya energi kreatif yang terus mengalir menelusuri urat nadiku hingga menggerakkan penaku untuk menulis apa yang kulihat, kudengar dan kurasakan.

Energi kreatif itu kemudian melahirkan beberapa tulisan yang sebelumnya saya tidak pernah membayangkan bisa menjadi penulis yang buah penanya diposting ke publik melalui media online. Benar kata sang inspirator menulis BN bapak Ruslan Ismail Mage (RIM) bahwa,”Jika rajin menulis, maka akan merasakan seperti dilahirkan berkali-kali”. Setiap tulisanku yang diapresiasi publik, saya merasa terlahir sebagai manusia pembelajar yang punya semangat mencerahkan sesama.

Salah satu tulisanku yang mendapat apresiasi positif publik adalah tulisan berjudul,”Merajut Asa di Gubuk Reot” yang di posting di website www.bengkelnarasi.com tanggal 27 Maret 2022. Tulisan itu berisi tentang seorang duafa yang hidup sebatang kara di sebuah rumah yang bisa dikatakan (maaf) gubuk reot. Rumah tersebut sudah tidak layak huni, atapnya sudah rubuh, begitu pun dindingnya sudah rapuh dan hanya ditopang batang bambu.

Alhamdulillah, tulisan tersebut mendapat respon dari pemerintah. Waktu itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Soppeng membaca tulisan itu dan langsung menghubungi saya, meminta alamat bapak yang ada dalam tulisan tersebut.

Karena tulisan itu juga, Ibu kepala Dinas Sosial melakukan kunjungan ke alamat bapak tersebut di Kompleks Pemukiman Kusta Laringgi, Batu-Batu Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng. Semoga tulisan itu menjadi jalan kebaikan untuk mereka. Aamiin ya Rabbal Alamin.

Watansoppeng, 15 April 2022

(Visited 30 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: