Santo Paus Yohanes Paulus II adalah seorang gembala berkebangsaan Polandia yang dipilih secara istimewa melalui konklaf kepausan. Pada usia yang ke 58 tahun, ia menjabat sebagai Paus yang memimpin umat Katolik di seluruh dunia.
Menurut kompas com, dalam ajaran umat Katolik Bapak suci ini menjabat sebagai Paus terlama kedua selama 26 tahun dalam sejarah sejak 16 Oktober 1978 sampai meninggal dunia tanggal 2 April 2005 di istana Apostolik Vatican dan dimakamkan tanggal 8 April 2005 di Basilika Santo Petrus, Vatican.
Santo Paus Yohanes Paulus II, semasa hidupnya sebagai seorang Paus sangat menjunjung tinggi ajaran gereja yang berkaitan dengan hak asasi manusia terutama perdamaian dunia dan sangat tegas melawan aborsi. Bapak Kudus ini selalu melakukan kunjungan pastoral dari satu negara ke negara yang lain berjumlah 129 negara di dunia termasuk negara Indonesia dan Timor- Leste yang waktu itu dinamakan Timor-Timur propinsi yang ke 27.
Bapak Kudus ini juga pernah melakukan kunjungan pastoral ke Timor – Timur pada waktu itu hari Kamis menjelang siang tanggal 12 Oktober 1989 dengan menginjak kaki pertama dan mencium tanah untuk mengetahui keadaan umat Katolik secara nyata. Bapak Kudus ini setelah mendarat di Bandar udara Timor – Timur disambut dengan sangat gembira dan diawali dengan pemberkatan Katedral Dili ,lalu berdoa di depan patung Hati Kudus Yesus, kemudian menandatangani prasasti peresmian pemakaian Katedral.
Sebelum Sri Paus meninggalkan tanah Timor – Timur, Beliau memimpin perayaan Misa Kudus
di lapangan Tasi tolu Dili ,yang dihadiri oleh lebih dari dua ratus lima puluh ribu umat Katolik.
Dalam homilinya, beliau berpesan kepada umat Katolik Timor – Leste untuk menjadi garam dan terang dunia. Pesan ilahi ini memang terjadi secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, di mana umat Katolik Timor-Timur sangat diberkati oleh kehadiran bapak Paus ini. Keajaiban demi keajaiban dialami oleh masyarakat Timor – Timur menuju kemerdekaan
Bapak Kudus ini memang seorang leader karismatik. Kehadirannya selalu membawa berkat, anugrah dan rezeki terutama bagi negara yang sedang menganut ajaran teroris, komunis dan ateis termasuk negara yang sedang mengalami perang.
Hidup rohani dari bapak Kudus ini sangat luar biasa. Tantangan dan cobaan datang menerpanya, sehingga pada tanggal 13 Mei 1981 pernah mengalami sakrat maut bagaikan telur di ujung tanduk karena ditembak oleh seorang pembunuh bernama Mehmet Ali Agca sebanyak empat kali, dimana 2 peluru bersarang di perut, 1 peluru bersarang di tangan kiri dan 1 peluru di lengan kanan. Hal itu terjadi saat Beliau menyapa umat Katolik di lapangan Santo Petrus Roma, Vatican City.
Di lansir The sun Jumat ( 13 / 5 / 2021 ) , Sri Paus menjalani operasi selama 5 jam dan berhasil selamat.
Beberapa hari kemudian Beliau memutuskan untuk memaafkan Mehmet Ali. Pada tanggal 27 Desember 1983, bapak Kudus ini mengunjungi Mehmet Ali Agca di penjara dan mengganggap sebagai saudara.
Penulis : Elvira Pereira Ximenes
Itulah indahnya kasih Kristus melaui bapa suci JP.Ii …membawa cinta kasih menghafapi mautnya peluru Mehmet Ali Agsa….Kasih mengalahkan kejahatan….
itulah dahsyatnya kasih Kristus.