Tiada manusia di dunia ini yang persis sama,
Baik dalam fisik, emosi, karakter, mental, hobby, dsb…sekalipun kembar. Semuanya pasti berbeda.
Perbedaan inilah yang mendasari bahwa setiap manusia itu unik tiada duanya.
Apa yang aku punya dan miliki belum tentu yang lainnya memiliki.

Sebaliknya apa yang mereka punyai belum tentu aku punyai juga.
Aku bisa bermusik tapi tak bisa bernyanyi dan berdansa
Aku bisa menulis tapi tak banyak bicara
Aku hanya seorang pejalan kaki dan tak mampu mengendarai kendaraan bermotor

Aku bukan seorang pecundang layaknya orang lain mengklaimku
Aku bukan seorang pengemis ilmu meskipun aku miskin harta
Aku tak ingin direndahkan oleh orang lain, karena aku punya harga diri
Aku tak ingin diomongin, dicaci-maki, dikatai sebagai orang bodoh

Hatiku terlalu tulus untuk dimaafkan dan memaafkan
Sekalipun aku ini seorang pendosa yang tak pernah luput dari dosa
Karena aku diciptakan dari orang pendosa
Sekalipun kau anggap dirimu suci seperti malaikat
Kau tetap seorang manusia berdosa seperti diriku

Jangan hanya mengejar ilmu duniawi, dan melupakan ilmu surgawi
Karena hidupmu tak kekal di dunia ini
Hidupmu hanya akan kekal abadi di surga bersama Tuhan.

Hatiku terlalu tulus untuk memaafkan
Hari ini berbuat salah, hari itu juga kumaafkan
Aku tak berdaya jika membawa beban berat dosa ini
Karena aku takut menghadapi masalah

Aku selalu dimanfaatin orang karena ketulusan hatiku
Hatiku berontak seakan menolak di batin
Tapi dalam aksi selalu bertindak lain
‘tuk memuaskan batin orang lain
Demi menyukseskan misinya.

Setelah misinya tercapai aku dilupakan
Tak ada kata maaf dan thanx buatku
Sebagai imbalanku baginya dalam menyukseskan misinya
Batinku berontak, lain waktu tak’kan terulang lagi
Moga mereka pahami apa yang kurasakan saat ini.

By Aldo Jlm’22
Edisi 220722

(Visited 30 times, 1 visits today)
Foto profile

By Aldo Jlm

Elemen KPKers-Timor Leste, Penulis & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Selalu tersenyum pada siapa saja baik kawan maupun lawan. Ingin belajar menulis dari para seniornya yang telah makan garam di dunia literasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: