Mengenang “Mr. Clean” Mar’ie Muhammad (Birokrat Negarawan Pencetus Cikal Bakal Komisi Pemberantasan Korupsi)
Dr. H. Mar’ie Muhammad, M.Si, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 April 1939 – meninggal di Jakarta, Minggu 11 Desember 2016 pada umur 77 tahun.

Mar’ie Muhammad Kalau konsistensinya, jelas sampai akhir hayat beliau masih sering ke rumah saya dan bertemu dengan pengurus KAHMI, memberi nasihat suapaya dijagalah negara ini

Mahfud MD

Dikenal sebagai mantan Menteri Keuangan terbersih di periode ke-6 Orde Baru.

Ia diberi gelar Mr. Clean karena perjuangannya memberantas korupsi di era-nya yang masih sarat dengan korupsi.

Mar’ie “Clean” Muhamad, Birokrat Negarawan Pencetus Cikal Bakal Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketika ditanya siapa birokrat yang paling dihormati di Departemen Keuangan? maka kita mungkin bisa menjawab “Mr Clean.”

Ya, Mr. Clean itulah julukan yang diberikan untuk almarhum Pak Mar’ie Muhamad.

Sosok Pak Mar’ie Muhamad ini dikenal akan integritasnya pada bangsa tanpaembel-embel apapun.

Layak menjadi contoh bagi aparat pemerintah dan generasi muda.
Tentang Mr. Clean Mar’ie Muhammad
Mar’ie Muhammad lahir di Surabaya pada 3 April 1939.

Selama kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada dekade 1960-an, ia aktif dalam pergerakan mahasiswa.

Mar’ie pernah menjadi Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Dalam organisasi itu, ia akhirnya kenal dengan Sjarifuddin Harahap, Alwi Abdullah, dan Ir. Mahmud Junus.

Perjuangannya sebagai mahasiswa membawanya ke kursiPresidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

M Jusuf, Menteri Pertahanan dan Keamanan di masa awal Orde Baru, mengenalnya sebagai sebagai sosok yang tekun dan cerdas.

Maka itu, M Jusuf mengangkatnya menjadi asisten selama dua tahun.

Usai lulus kuliah pada 1969, Mar’ie Muhammad bekerja di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan. Ia menekuni bidang ekonomi sambil terus mencermati proyeksi jangka panjang keuangan negara.

Ketika ada pertanyaan, kenapa Pak Mar’ie masuk birokrat? Jawabnya enteng, Kalau Anda lihat mobil mogok Anda diam, membantu, atau menunggu orang memberi bantuan? Kalau membantu, tangan anda akan menjadi kotor, tapi jangan sampai tangan kotor dibawa sampai ke rumah,” tukasnya.

Menjabat Direktur Jenderal Pajak Karena ketekunannya, kariernya menanjak mulus hingga dipercaya menempati
beberapa pos strategis di Departemen Keuangan, yakni Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN dan Direktorat Jenderal Pajak hingga tahun 1993.

Semasa menjabat sebagai Dirjen Pajak, Mar’ie Muhammad berusaha membersihkan institusi itu dari para pegawai korup yang main mata dengan pengusaha pengemplang pajak.

Sikap tanpa komprominya nampak jelas ketika tanpa pandang bulu, ia membersihkan kantornya dengan menjatuhkan hukuman bagi 1.615 pegawai Direktorat Pajak yang terbukti bersalah.

Berkat upaya bersih-bersih Mar’ie itulah selama lima tahun Ditjen Pajak mengumpulkan uang pajak sebesar Rp 19 triliun. Padahal targetnya cuma Rp 9 triliun. Lebih dari 200% yang ditargetkan.

Buat Mar’ie, jangankan pengusaha, Presiden Soeharto pun harus menyetorkan data yang benar sebagai wajib pajak. “Tak peduli presiden atau pengusaha,soal keharusan membayar pajak, tidak ada pengecualian. Paling tidak selama saya jadi Dirjennya,” ujar Mar’ie tegas.

Fakta sejarah tahun 1989, Direktorat Pajak tengah mengumpulkan data untuk pajak bumi dan bangunan (PBB). Semua warga negara harus membayar PBB tanpa kecuali.

Mar’ie pun datang ke rumah kediaman Pak Harto di Jalan Cendana bersama Dra. Srie Subiyati, Kepala Inspeksi Pajak Jakarta Pusat IV, dan tim.

Tujuannya untuk mengawal proses pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan SPT-PPH.

Mar’ie membawa pita ukur. Dia mengukur sendiri luas rumahPak Harto di Jl Cendana.

Jadi, di sisi lain, bila ada pihak yang mengatakan bahwa Pak Harto punya harta ratusan triliun Rupiah dan asset dimana mana berarti melupakan kerja Pak Marie Muhamad dan tidak percaya bahwa Marie Muhamad itu orang bersih, yang professional dan nonkonformis atau mungkin masih anak kecil yang tidak mengerti apa apa kemudian kena hoax.

Menjabat Menteri Keuangan
Berkat prestasinya meningkatkan pajak hingga 200% itu kemudian Presiden Soeharto mengangkatnya menjadi Menteri Keuangan tahun 1993 hingga lengsernya kabinet ditahun 1998.

Saat menjadi Menteri Keuangan, sikap profesionalnya nya ditunjukan dalam banyak hal.

Tindakan nyata yang dilakukan Mar’ie adalah menolak dana taktis dan anggaran perjalanan dinasnya yang dinilainya terlalu besar.

Bukan rahasia lagi kalau dua anggaran untuk pejabat Kemenkeu ini berjumlah sangat besar.
Dia juga berani membantah perintah Soeharto dan beradu argumen.

Dia menolak membiayai program pemerintah untuk membeli 39 kapal perang dari Jerman timur tahun 1993 yang dinilai terlalu mahal.

Akhirnya dari total USD 1,1 miliar hanyaUSD 319 juta, yang disetujuinya.

Begitu juga dengan proyek pesawat CN 235. Mar’ie tak langsung setuju karena saat itu tidak ada dana yang cukup.

Sebagai menteri Keuangan, Mar’ie dihadapkan pada banyak persoalan terutama menjelang krisis ekonomi 1998.

Pada awal 1997, ia yakin pondasi ekonomi negara kuat. Memasuki pertengahan tahun, meski dunia dilanda krisis, ia menilai perekonomian Indonesia tidak akan memburuk.

Baginya, hingga beberapa bulan sebelum krisis dunia, laporan-laporan keuangan dari lembaga besar dunia sepertiInternational Monetary Fund (IMF) tidak menunjukkan kerisauan.

Namun, ada beberapa bidang yang luput dari perhitungannya.

Salah satunya yang vital adalah sektor perbankan yang rapuh dan ditandai dengan begitu tingginya kredit macet.
Dari analisa yang dibuat, penyebab utamanyaadalah perbankan Indonesia kurang hati-hati dalam menyalurkan kredit selama puluhan tahun.

Tercatat pada masa itu skandal kredit Bapindo yang nilainya mencapai 1,3 Triliun rupiah Dari halaman Kemenkeu tercatat langkah yang dilakukan Marie dalam mengatasi persoalan kredit macetdi sektor perbankan. dilakukannya dengan empat hal yakni:
1). Pertama meningkatkan kolektibilitas kredit yang disakurkan.
2).Kedua, kredit harus diberikan sesuai dengan kaidah perbankan yang sehat.
3). Ketiga, kredit yang diberikan harus diawasi tanpa menggangu urusan internal peminjam.
4). Keempat menurunkan biaya overhead.

Langkah ini dinilai berhasil sehingga dapat mencegah krisis datang lebih awal.
Kesederhanaan Sikap
Sikap Mar’ie yang terus berusaha bersih dari korupsi tampak jelas dari gaya hidupnya yang sederhana.
Ia tidak mau menikmati fasilitas negarameskipun statusnya sebagai birokrat.

Kesederhanaan ini bisa dikatakan berbanding terbalik dengan profesionalitasnya.Ini ditunjukan ketika suatu hari, ia berangkat ke istana untuk menerima penghargaan Bintang Maha Putra dari presiden.Ia pergi dengan mengendarai mobil Kijang butut. Penjaga di pintu gerbang istana menahannya.

Mar’ie kemudian membuka kaca jendela mobil untuk menjelaskan maksud dan tujuannya.

Penjaga gerbang kaget melihat pejabat negara sekelas menteri menumpang Kijang butut, lalu buru-buru mempersilakan masuk.

Sahabat bisa bayangkan, seseorang yang tanda tangan persetujuannya sangat diharap untuk menghasilkan uang anggaran oleh semua departemen, tempat paling “basah”, malah naik kijang butut bahkan untuk menerima Bintang Maha Putera. Bintang tertinggi bagi warga sipil yang disematkan karena jasanya pada negara.

Apakah untuk mencari sensasi? Tidak, karena hanya mobil pribadi itulah yang beliau punya.

Bandingkan dengan wakil rakyat yang sudah minta mobil operasional sekaligus bensinnya, juga minta plat nomor khusus mobil agar terlihat jelas bahwa mereka elite negeri.

Sekaligus mungkin bisa numpang tak bayar pajak untuk mobil mewah pribadi dan keluarganya karena plat nomor khusus itu.

Padahal wakil rakyat adalah lembaga yang terkenal dengan anggota yang sering bolos kantor dan titip tanda tangan,tetapi rakyat jelata diminta membayari kemewahan mereka.

Ataupun pejabat pemerintah yang sering minta dikawal forwader aparat, bahkan untuk urusan yang tidak terlalu penting.

Kesederhanaan Marie juga ditularkan pada keluarganya. Dia bahkan melarang anak-anaknya naik mobil kekampus atau sekolah.

Dari kesaksian AM Fatwa, Marie berpesan kepada anak-anaknya untuk tidak menjadi Pegawai Negeri Sipil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Anaknya diwasiatkan tidak boleh jadi pegawai negeri. Beliau sangat menjaga diri,” ujarnya.Mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia
Purna tugas dari posisi Menteri Keuangan, tidak lantas membuat Mar’ie Muhammad berhenti berkontribusi.

Bersama para tokoh lain, Mar’ie mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) untuk mengawal pemerintahan yang bersih.
MTI inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Komite Pemberantasan Korupsi.

Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi.” – Soe Hok Gie

Soe Hok Gie

(Disamping mendirikan MTI , tercatat Mar’ie sempat juga menjadi komisaris utama PT Bank Syariah Mega dan Ketua Palang Merah Indonesia dari Desember 1998 hingga 2009.)

Kesaksian Sudirman Said,Mantan Menteri ESDM, mengungkapkan “Para tokoh saat itu, termasuk Pak Mar’ie sepakat untuk membentuk NGO yang bergerak di bidang penanggulangan korupsi,”

Mar’ie yang sejak muda dikenal sebagai sosok yang jujur dan lurus lantas didaulat menjadi ketuapertama MTI.

Dan Mar’ie membuktikan dirinya tak main-main dengan MTI dan komitmennya untuk membuat Indonesia bersih dari KKN. “Beliau begitu mengesankan sangat hati-hati ya. Beliau menjaga supaya sumbangan hanya dari orang Indonesia saja,” ujar Sudirman.

Tak hanya itu saja, Mar’ie sampai menjual dua mobilnya. Uang dari hasil penjualan digunakan untuk operasional kegiatan MTI.

“Beliau melelang dua mobil. Bekas mobil dinas. Untuk MTI, padahalnya hidupnya pas pasan dan rumahnyapun tergolong sederhana,” demikian Sudirman.

Kesaksian Jusuf Kalla, mantan Wapres Indonesia, secara jelas menegaskan pribadi beliau sebagai sosok pengabdi sejati kepada negara.

“Dia mengabdi dengan sepenuh hati, dia mengabdi dengan cara yang baik, bersih sehingga dia tidak melibatkan siapa-siapa.

Tapi dia sendiri bersih,” katanya
Pak Marie wafat pada 11 Desember 2016, di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta.

Beliau berwasiat untuk tidak dimakamkan di TMP Kalibata, sebagai fasilitas negara untuk beliau. Akhirnya beliau dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Indonesia telah kehilangan satu lagi anak bangsa yang pernah dilahirkan ibu pertiwi.

Untuk mengenang nilai-nilai dari beliau, yaitu keteladanan atas kejujuran, integritas, komitmen, serta loyalitas terhadap pencapaian tujuan negara dan membangun Indonesia yang bersih.

Juga sebagai wujud simbolis,Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menetapkan nama gedung utama kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) pada Kamis 19 Januari 2017 dengan nama Gedung Mar’ie Muhammad.

Pertanyaannya kemudian adalah bisakah para elite negeri dan kita semua mencontoh sikap beliau?
(Adi Ketu)

Pada saat Komisi Pemberantasan Korupsi tiada henti menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada para koruptor penerima suap, pemakan uang sogokan, Begitu banyak orang merasa kehilangan dan terkenang dengan sosok almarhum.


Terkenang dengan kebersihan hatinya.Padahal kalau mau korupsi, lautan duit ada di depan matanya.
gelar Mr. Clean karena perjuangannya memberantas korupsi di era-nya yang masih sarat dengan korupsi.

Dalam kemewahan, korupsi mengakar; Dari kemewahan bunga berasal; Minat berasal dari kekerasan hati

Fabre D’Eglantine

Masyarakat Indonesia merindukan sosok seperti Mr. Clean. Kalau bukan saat ini semoga menkeu berikutnya ada yang integritasnya sama seperti beliau.


Sudirman Muhammadiyah

(Dosen Pendidikan Anti Korupsi)
Sumber:
1). Ekonomi, Korupsi, dan Harkat Bangsa; Pikiran, dan Sikap Birokrat Negarawan, penulis Sudirman Said
2). Tirto co , 11 Desember 2016 Mar’ie Muhammad, ‘Mr. Clean’ Pengawal Pajak daripada Soeharto
3). Merdeka com 11 Desember 2016, Cerita Mar’ie Muhamad tolak fasilitas negara dimakamkan di Kalibata
4). Detik , 11 Desember 2016, Cerita Mar’ie Muhamad Jual 2
Mobil Untuk Membangun MTI
5). Media Keuangan , Februari 2017 Menkeu Resmikan Gedung Mar’ ie Muhamad
6). Utas : JennisaryTM.
7). Sumber lain.


(Visited 242 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

One thought on “Dr. H. Mar’ie ‘Mr. Clean’ Muhammad (Birokrat Negarawan Pencetus Cikal Bakal Komisi Pemberantasan Korupsi)”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: