Ketika Rasulullah saw ditanya oleh salah seorang muslim, “Siapakah Ya Rasul di antara ayah dan ibuku yang harus dihormati?” Maka Rasulullah menjawab, “Ibumu.”
Orang tersebut bertanya lagi, “Lalu siapa lagi?”
Dijawab oleh Rasulullah, “Ibumu.”
“Lalu siapa lagi?”
“Ibumu.”
Sampai tiga kali menjawab.
“Kemudian siapa lagi ya Rasul?”
Barulah kemudian Rasulullah saw menjawab, “Bapakmu.”

Jawaban seorang Rasul tentu bukan jawaban dari pendapatnya saja. Pasti merupakan petunjuk dari yang Mahakuasa, Alloh Swt. Ucapan dan yang disampaikan beliau selalu atas petunjuk Alloh Swt.

Begitu tingginya posisi seorang ibu, juga tersurat pada peribahasa “Surga ada di telapak kaki Ibu.” Ibu adalat zat mahadahsyat. Ibu adalah kekuatan mahadahsyat. Jeritan dan doa seorang ibu mampu menembus langit ketujuh, didengar langsung oleh Tuhan, Alloh Yang Maha Mendengar. Begitupun yang terjadi dengan Rosti Simanjuntak, ibunda almarhum Nofriansyah Josua Hutabarat.

Ferdy Sambo, sang sutradara pembunuhan terhadap Josua begitu rapi mengatur skenario pembunuhan berencana terhadap Josua. Kita hampir terkecoh bahwa kematian almarhum disebabkan saling tembak dengan Baradha Eleizer.

Dengan kekuasaan, Ferdy Sambo mengatur segalanya. Dengan kekuasaan, tidak sulit menyuruh anak buahnya mengantar jenazah Josua ke lingkungan keluarganya. Semua orang tercekap, seolah mempercayai skenario Sambo.

Namun, naluri seorang ibu (Rosti) yang dengan tangan sucinya mendidik dan membesarkan Josua, sangat tidak percaya dengan latar meninggalnya Josua. Dia sangat tahu siapa Josua karena dialah yang membentuk karakter Josua hingga menjadi seorang Brigadir Polisi.

Dalam suasana sedih yang mendalam, dia menjerit memohon kepada Tuhan Yang menitipkan Josua melalui rahimnya. Atas pertolongan Tuhan, Baradha Eleizer membuka seluruh tabir skenario bohong Ferdy Sambo.

Maka, kita tercengang lagi. Sebiadab itukah seorang berpangkat Bintang Dua membunuh anak buahnya? Lalu kita bertanya, “Kekuatan apa yang diturunkan Tuhan untuk membuka seluruh skenario bohong itu?”

Jeritan dan doa Ibu Rosti Simanjuntak, sampai di ‘Arsy, hingga Tuhan mendengar langsung jeritan dan doa seorang ibu. Kasih Ibu tak terhingga sepanjang masa, hingga di akhir hayat seorang anak tercinta.

agun_bandung 31022

(Visited 342 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: