Menjadi dosen masa kini harus siap segala hal. Menghadapi mahasiswa milenial yang usianya terpaut jauh mengharuskan setiap dosen memiliki strategi khusus untuk menghadapi mahasiswa.

Biasanya, mahasiswa milenial cenderung melakukan hal baru dan menantikan tantangan baru. Karena itu, dosen masa kini dituntut untuk memperluas ilmu pengetahuan dan materi pelajaran yang akan diajarkan. Terlebih sangat perlu mengetahui dan memahami tentang karakteristik dari mahasiswa era ini.

Generasi milenial era industri 4.0 memiliki kecenderungan gagal fokus. Jika sesuatu itu dianggap tidak menarik, akan mereka tinggalkan dan tidak dihiraukan (berdasarkan survei dari Harian Washington Post).

Era saat ini, bukan hanya mahasiswa yang perlu disebut milenial, dosen juga harus punya label itu. Lalu, harus bagaimana menjadi dosen milenial?

Menurut beberapa sumber, dosen milenial harus mampu menyuguhkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna agar mahasiswa tidak merasa bosan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Dosen milenial tidak menutup ruang gerak dan ruang berpikir mahasiswa. Ajak mereka belajar ke pantai, warkop, atau taman Sambil ngopi juga tak jadi masalah. Yang penting menghadirkan suasana rileks dan memberi keleluasaan kepada mahasiswa untuk berperan aktif.

Dosen milenial harus melek digital. Teknologi harus benar-benar termanfaatkan sebagai ruang belajar untuk berselancar mengelilingi dunia. Buat teknologi menjadi keharusan untuk diketahui sehingga melahirkan formulasi pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

Dosen milenial harus menjadi role model. Secara sederhana, seorang dosen harus menjadi teladan dan berperilaku yang bisa dicontoh, digugu, dan ditiru oleh mahasiswa.

Masih banyak pola dan strategi pembelajaran yang bisa dilakukan. Tetapi pastikan itu harus sesuai dengan kearifan lokal masing-masing wilayah.

Semangat dan mood mahasiswa itu ditentukan dari metode mengajar dosen. Hadirkan rasa nyaman. Meski banyak tugas, mahasiswa akan selalu merindukannya, bukan malah mendoakan “Semoga dosennya tidak masuk.”

Hehehe, mahasiswa yang saya ampu mata kuliahnya saat ini, insya Allah tidak ada yang berpikir seperti itu. “Sejatinya, kami saling merindu dalam doa, meskipun tak bertemu,” begitu kata mahasiswa.

#AH

(Visited 263 times, 1 visits today)
One thought on “Dosen Milenial”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: