Oleh : Sabrie Mustamin*
Manusia tidak dapat hidup sendiri dalam kesepian yang berkepanjangan, walaupun seluruh kebutuhan dan kenikmatan hidup terjamin sepanjang hayat. Adam AS sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Swt yang ditempatkan seorang diri di sorga dengan penuh kenikmatan, tetap merasa kurang tampa kehadiran orang lain di sisinya.
Untuk menciptakan lingkungan hidup yang baik, agama mengajarkan untuk memperbaiki diri dan keluarga dari semua perbuatan maksiat, dan kejahatan yang dibenci oleh Allah Swt dan RasulNya Muhammad Saw. Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. (QS. At Tahrim ayat 6).
Setelah diri dan keluarga kita baik, langkah selanjutnya harus peduli terhadap lingkungan hidup agar juga menjadi baik. Tanggung jawab sosial ini bagi seorang muslim menjadi keharusan; sebagaimana Rasulullah Saw mengajarkan kepada kita umatnya, “Barang siapa yang tidak peduli kepada nasib urusan umat Islam yang lain, lalu membiarkan orang lain tidak baik, maka orang tersebut sebenarnya tidak berakhlak seperti akhlaknya orang Islam. Salah satu penyebab rusaknya lingkungan kehidupan masyarakat karena orang-orang yang baik dan benar tidak peduli terhadap lingkungan di mana dia ada.
Tanggung jawab sosial bagi seorang muslim adalah jika mampu dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimilikinya mencegah kejahatan dan kemaksiatan, jika tidak mampu maka laporkan kepada yang berhak dan hindari untuk ikut bersama dalam melakukan kejahatan. Hal ini menjadi penting, karena lingkungan yang sehat hanya dapat tercipta jika kita semua peduli terhadap tanggung jawab sosial yang melekat pada diri kita. Dan itu hanya dapat tercipta dengan terlebih dahulu memperbaiki diri dan keluarga.
*Penikmat literasi menulis Kolaka Utara