Oleh: Gugun Gunardi*

Pengantar

Setiap tahun dalam memperingati HUT RI, yang ditunggu-tunggu masyarakat adalah kehadiran tim pengibar Bendera Merah Putih, atau Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Puncak peringatan HUT RI setiap tahun adalah hadirnya Paskibraka di Istana Negara, melaksanakan tugas menaikkan dan menurunkan bendera pusaka. Inilah yang menjadi tontonan menarik bagi masyarakat, yang sengaja datang ke Istana Merdeka.

Anggota yang ditugaskan menjadi tim Paskibraka ini, merupakan perwakilan siswa-siswi terbaik dari berbagai daerah. Yang telah lolos mengikuti seleksi yang ketat, mulai dari sekolah, sebagai anggota Paskibra, kemudian mengikuti seleksi anggota Paskibraka di kabupaten dan kota untuk Paskibraka provinsi, serta seleksi Paskibraka provinsi untuk nasional. Jadi, mereka adalah siswa-siswi terbaik dan terpilih dari seluruh provinsi, dari Sabang sampai Merauke. Tentu saja, menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan, bisa ikut dalam mengibarkan bendera pusaka.

Pembahasan

Perlu diketahui, bahwa antara anggota Pakibra dan Paskibraka ada perbedaan. Perbedaan tersebut, terdapat pada:

  1. Akronim yang Digunakan;

Paskibra singkatan dari pasukan pengibar bendera. Sedangkan Paskibraka adalah singkatan dari pasukan pengibar bendera pusaka.

  1. Pelaksaanaan Penugasan;

Untuk paskibra biasanya ditemukan dalam ekstrakurikuler di sekolah. Maka tugas paskibra hanya untuk pengibaran dan penurunan Bendera Pusaka di tingkat sekolah. Sedangkan untuk paskibraka tugasnya adalah pengibaran dan penurunan Bendera Merah Putih di tingkat Kota atau Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.

  1. Seleksi Menjadi Anggota;

Paskibra, seleksi masuknya bergantung dari kebijakan sekolah masing-masing. Seleksi yang dilakukan pun beragam seperti tes fisik, soft skill, dan pemahaman kebangsaan, semuanya bergantung dari ketentuan yang dibuat sekolah.

Bagi Paskibraka, seleksinya sangat ketat dan lama. Berhubung tingkat penugasanya cukup tinggi dan sulit. Seleksinya dilaksanakan mulai dari tingkat kota atau kabupaten hingga provinsi dan nasional.

Beberapa manfaat mengikuti ekskul paskibra antara lain:

  1. Melatih Fisik

Dengan masuk paskibra, maka anggota siap untuk dilatih fisiknya. Kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk membangun kekuatan fisik yang sangat baik.

  1. Melatih Mental

Kekuatan mental sangat diperlukan untuk kegiatan yang satu ini. Dilatih untuk dapat mengontrol emosi dan menahan diri.

  1. Melatih Kerjasama Tim

Menjadi anggota paskibra, tidak untuk bekerja sendiri melainkan untuk bekerja kelompok. Kegiatan berkelompok ini, tentu saja membantu menjadikan seorang terlatih bekerja sama dengan orang lain.

  1. Melatih Tanggung Jawab

Seorang Paskibra dituntut tanggung jawabnya. Bukan hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi bertanggung jawab dalam tugas yang diemban.

  1. Melatih Kepemimpinan

Bersangkut dengan Paskibra yang dituntut melatih dirinya untuk bertanggung jawab. Maka secara tidak langsung, dalam diri mereka telah tumbuh jiwa kepemimpinan.

  1. Berkesempatan Menjadi Paskibraka

Anggota Paskibra memiliki kesempatan untuk menjadi anggota Paskibraka. Meskipun tidak semua anggota dapat lolos, sebab harus menghadapi seleksi yang ketat, baik di tingkat sekolsh, kota atau kabupaten, hingga di tingkat provinsi untuk bertugas di nasional.

Jadi, mereka yang lolos dan dapat bertugas sebagai anggota Paskibraka Nasional, telah melalui pelatihan dan seleksi yang sangat ketat, mulai dari tingkat sekolah, kota dan kabupaten, hingga tingkat provinsi. Dengan jumlah provinsi yang saat ini 38 provinsi dari Sumatra hingga Papua. Maka anggota Paskibraka Nasional berjumlah 76 orang. Dengan asumsi tiap provinsi mendapat jatah 2 orang anggota Paskibraka (1 siswa pria dan 1 siswa wanita).

Pada 2 Mei 2023 — BPS mencatat, ada 44,19 juta murid di Indonesia pada tahun ajaran 2022/2023. Sedangkan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 4,78 juta jiwa (10,56%), jumlah tersebut belum termasuk siswa SMK. Jadi, jika dibandingkan dengan jumlah siswa SMA yang lolos ke Paskibraka Nasional yang hanya 76 orang, tentu saja ke 76 orang siswa tersebut memiliki keistimewaan-keistimewaan tersendiri. Jika dibandingka dengan jumlah siswa SMA yang barjumlah 4,78 juta.

Keistimewaan tersebut, mulai dari kesiapan fisik, mental, disiplin, kerja sama, tanggung jawab, yang dibentuk melalui pelatihan yang cukup lama. Mulai dari tingkat sekolah hingga ke tingkat nasional. Jadi, sosok anggota Paskibraka Nasional adalah para siswa yang telah melalui penggemblengan di kawah Candradimuka Paskibraka, mulai dari tingkat sekolah hingga tingkat nasional, terutama di dalam pembinaan soft skill atau karakter mereka.

Penutup

Setiap tahun, sejak dilaksanakan upacara pengibaran dan penurunan bendera pusaka di Istana Negara, sejak jaman Presiden Soekarno. Maka, setiap tahun diperoleh sosok siswa-siswa istimewa, yang mendapatkan pelatihan soft skill yang mumpuni, melalui Paskibraka Nasional.

Tetapi sampai saat ini, belum ada lembaga yang dibentuk untuk membina para alumni Paskibraka Nasional. Padahal, para purna Paskibraka ini jika dibina, bukan tidak mungking mereka akan menjadi pinpinan nasional. Karena mereka sudah disiapkan, terutama dari segi fisik, mental, disiplin, tanggung jawab, kerja tim, dan tentu saja idiologi Pancasila. Mungking, sekaranglah waktunya untuk dibentuk suatu lembaga yang bertugas membina para purna Paskibraka, sehingga tidak dilepas begitu saja. Mereka dapat disiapkan untuk menjadi para pemimpin nasional, melalui pelatihan soft skill dan pengetahuan lainnya yang diperlukan untuk pimpinan nasional.

*Dosen Fakultas Sastra Universitas Al Ghifari.

(Visited 36 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.