Graz selalu saja menyisihkan waktu buat aku. pada akhirnya aku pikir alangkah baiknya aku tak boleh berkomunikasi lagi dengannya atau blok saja nomornya. Semakin hari semakin liar setiap kata-kata yang ia rangkaikan lewat chat.

Aku tidak mengenal pria ini, tutur Art dalam hatinya. Entah bagaimana dengam wujudnya juga karakternya. Terkadang aku pikir mengapa aku harus melayani setiap komunikasi dia lewat chat sedangkan keluarga saja bukan. Aku benar-benar telah merasa jenuh menghadapi dirinya. Aku pikir aku bisa dong menghindari hewan ini. Aku takut kenekadannya bisa merusak reputasiku sebagai seorang wanita bukan karena istri atau karierku.

Usai berpikir demikian aku langsung memblok bahkan mendelete nomornya. Tak ingin lagi ada relasi teman dengannya. Aku mulai sibuk lagi dengan aktivitasku dan aku tak mau lagi chat sama orang bahkan aplikasi Facebook dan WApun aku telah mendeletenya.

Hari itu awal bulan juni tahun 2021. Aku sibuk ngurus diri aku. Aku tidak ingin chat sama orang asing karena semakin kita baik dan mereka mendeteksi kebaikan kita justru makin liar pertanyaan mereka juga perasaan mereka ke kita, pikir Art dalam hati. Sambil makan dan sibuk pada aktivitasku aku telah merasa aman dan lega karena tiada lagi bisa menganggu ketenangan aku. Akhirnya usai bekerja aku makan siang.

Setelah makan siang aku hanya duduk dan rasa nyantuk mulai menyapaku akhirnya aku istrahat hampir dua jam. Ketika aku bangung sudah ada notifikasi pangggilan tak terjawab hampir 60 kali. Aku tidak sibuk, aku terus masa bodoh sama hewan ini. Selama berkomunikasi sama Graz segala waktu aku justru menyita lebih banyak baginya. Alu pikir banyak sekali kerugian yang aku alami saat bersahabat denganya.

Baru berpikir demikian Handphone ku pun mulai berdering lagiā€¦.aku langsung melihat siapa yang menelfon aku. Ternyata Graz lagi aku akhiri saja panggilan. Graz terus call ketika aku lihat nama Graz panggilan aku biarkan hingga hampir 20 kali. Hari sudah sore aku mau beraktivitas lagi karena selain karier dapur juga menungguku. Aku matikan HP sekalian sejak hari itu.

Usai kerja pas hari menjepang sore aku baru duduk sebentar mengaktifkan kembali Hp aku, tiba-tiba aku melihat ada notifikasi pesan masuk dari Graz. Art please batalkan pemblokiran jika tidak aku akan tinggalkan tugas aku dan mencari rumahmu, ujarnya melalui sms. Tanpa berpikir panjang aku langsung menghapus pesannya. Nomornya sudah aku hapus tapi masih saja sms, dia pikir dia siapa, pungkas aku dengan jengkel.

Masa bodoh, aku justru asyik menyiapkan makanan ringan agar bisa makan dan minum bersama anak-anak aku juga keponakan aku.

Malamnya aku mematikan HPku. Intinya aku pikir Graz itu siapa shii bagiku, teman saja dari dunia internet so peduli dan so perhatian emang dia siapa coba pikir aku malam itu.

Hampir dua hari aku berusaha offline agar tak ada lagi waktu yang aku sita untuk berkomumikasi dengan hewan liar itu yakni Graz. Jika ia manusia harusnya dia paham apa arti sebuah hubungan maya dan real. Semakin aku berjuang memberikan nasehat agar mengutamakan keluarganya, justru ia makin liar dan lebih banyak korban waktu untuk aku. Aku tak peduli lagi intinya aku harus konsisten dan tak mau mengenal orang seperti manusia yang bernama Graz yang energinya seperti hewan liar.

Setelah dua hari tak berkomunikasi dengan dirinya aku merasa happy di mana ada jam istrahat buat aku. Aku jadi takut kok ini orang aneh bangat ya? Kita memiliki niat baik justru ia menyalahggunakan kebaikan kita entah mengapa. Aku ini bukan juga siapa-siapanya dia bahkan kami hanya saling kenal lewat jaringan internet kenapa dia jadi so peduli kayak gitu, pikir aku dalam hati.

Hanya ingin kembali menjadi orang asing adalah usahaku. Tidak ada lagi aplikasi untuk akses internet kecuali panggilan biasa juga sms. Jadi hari itu aku merasa lega. Dua hari telah berlalu aku merasa full waktu untuk aktivitas aku.

Pada hari keempat pada awal bulan juni aku justru merasa seperti ada yang hilang dari aku.

(Visited 17 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Devinarti Seixas

Penulis dan Pendiri KPKers Timor Leste, dengan mottonya: "Kebijaksanaan bukan untuk mencari kehidupan melainkan untuk memberi kehidupan dan menghidupkan". Telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan berupa; berita, cerpen, novel, puisi dan artikel ke BN sejak 2021 hingga sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.