Oleh: Muhammad Sadar

Oleh : Muhammad Sadar*

Malino…ohh…Malino, lagi-lagi Malino dan Malino lagi adalah daerah kenangan bagi penulis dan merupakan kota legenda kecil di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah yang memiliki ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut yang berimplikasi terhadap suhu udara sejuk antara 17-26 derajat celcius bahkan di kawasan lain di daerah ini hingga pegunungan Bawakaraeng bersuhu lebih rendah lagi. Kondisi geografis inilah yang membuat Malino sebagai salah satu destinasi wisata favorit bagi para pengunjung lokal atau domestik bahkan pelancong berasal dari luar negeri.

Sebaran hunian berupa hotel-villa yang tersedia dan sangat memadai bagi para pengunjung jika hendak menginap. Pasanggrahan Malino sebagai sebuah ikon properti yang bercorak arsitektur klasik masih berdiri kokoh di kota kecil Malino hingga saat ini. Pemandangan dari Pasanggrahan atau view over the mountain di atas ketinggian kawasan Malino bisa dinikmati sejauh mata melihat.

Usaha taman bunga anggrek,edelweiss maupun bunga spesifik lokal pacco dan bunga sepatu dea membuat Malino dijuluki sebagai kota bunga. Hamparan kebun buah anggur, strawberry dan markisa yang dikelola oleh penduduk setempat sebagai buah khas Malino serta air terjun yang telah menjadi spot wisata dan sangat memanjakan para wisatawan. Kabut awan tebal berwarna putih yang sering menyelimuti suasana kota dan menyamarkan pandangan mata pada pagi hari,siang atau sore hari menambah sensasinya berwisata di daerah highland seperti Malino. Nuansa wisata Kampoeng Europe dan Sierra Sky View yang bermotto,” Melihat Dunia dari Setiap Sudutnya” dapat pula dinikmati hanya beberapa mil dari pusat kota Malino. Tak jarang event atau festival budaya diselenggarakan di kota kecil ini baik skala lokal maupun domestik.

Ekosistem Malino yang bervegetasi hutan lindung dari berbagai jenis biodiversity tropis seperti rimbunan pohon pinus maupun tanaman hutan lainnya yang berfungsi sebagai penyangga air, industri karbon serta rumah alami bagi pertumbuhan flora dan fauna. Kehadiran perkebunan teh beserta industri pengolahannya cukup memperkaya khazanah botani sumber beverage dan sumber pekerjaan bagi masyarakat kawasan Malino.

Investasi perkebunan dan industri teh, PT.Nittoh Malino Teh merupakan usaha kerjasama-joint venture antara PT. Dharma Incharcop Coy ltd (Indonesia)
dengan Mitsui Norin Co ltd (Japan). PT.Nittoh Malino Teh didirikan pada tahun 1986 dan beroperasi produksi hingga business closure pada tahun 2007 karena saham PT.Nittoh Malino Teh telah diakuisisi oleh korporasi Mitora Singapura. Walaupun terjadi pengalihan kuasa manajemen, hamparan tanaman teh eksotis yang dikelola sebagai tujuan agrowisata masih eksis hingga sekarang.

Pada kawasan perkebunan dan industri PT.Nittoh Malino Teh tersebut telah menjadi saksi sejarah bagi penulis sejak bulan Desember 1992 hingga Januari 1993 dalam melakukan Pengalaman Kerja Lapang (PKL). Kegiatan PKL bagi siswa SMT Pertanian Sidrap menjadi menu wajib dalam setiap penyelesaian akhir studi. Selama dua bulan, penulis menjajal magang kerja budidaya komoditas perkebunan dan pengolahan teh sebagai satu-satunya perkebunan teh di kawasan timur Indonesia dan angkatan penulis merupakan grup siswa pertama yang melakukan PKL di PT.Nittoh Malino Teh kala itu.

Beberapa hal yang berkesan bagi penulis sejak mengikuti PKL di perkebunan dan industri teh di PT. Nittoh Malino Teh adalah, terkadang penulis dan grup PKL lainnya berjalan kaki dari lokasi perkebunan teh ke tempat inap di Kota Malino yang berjarak tujuh kilometer. Ditengah kondisi topografi Malino yang berkountur pegunungan kapur, bukit dan lembah yang curam disertai cuaca berhawa dingin yang berbaur hujan rintik, penulis menyusuri infrastruktur jalan semi beraspal, berkelok, menurun dan menanjak di bawah rindangnya pohon pinus serta sepinya jalan raya tanpa kendaraan dan zero pollutants.

Selama penulis mengikuti PKL di PT. Nittoh Malino Teh, penulis menetap di kompleks sekolah tentara SECATA -A- (Sekolah Calon Tamtama) di Malino. Penulis bersama kawan angkatan berdomisili sementara disisi utara sekolah calon prajurit tersebut. Pernah suatu malam dalam keadaan sunyi senyap, grup PKL penulis yang sudah tertidur lelap berselimut dingin tiba-tiba dikagetkan dengan dentuman keras TNT laksana ledakan bom. Ternyata situasi tersebut sebagai signal alarm yang ditujukan kepada siswa tamtama sebagai latihan untuk bergerak sigap secepat-cepatnya dalam simulasi menghadapi musuh yang sedang menyerang.

Kenangan paling menarik dan mendebarkan menjelang berakhirnya PKL dan diluar konteks PKL yaitu ketika pembimbing lapangan mengajak penulis menyaksikan seremoni ‘siram peluru’ bagi siswa yang menempuh pendidikan tentara di Secata Malino. Di bawah desingan peluru, para calon prajurit tersebut merayap dibawah kawat berduri setinggi lutut orang dewasa sementara para penembak memuntahkan peluru senapan mesin ringan berkaliber 7,62 mm nyaris tanpa jeda yang sesekali diselingi ledakan TNT.

Gambaran keadaan tersebut diatas sangat mencekam, mengkhawatirkan dan menyiutkan nyali bagi pengunjung yang pertama menyaksikan adegan dopper ini. Aksi ledakan dan tembakan para penembak silih berganti memecah kesunyian – keheningan lapangan tembak komando pendidikan infantri (Dodikif) Malino yang turut disaksikan oleh masyarakat dan keluarga siswa. Drama hujan peluru bagi calon prajurit tersebut memang didesain bagaikan suasana medan pertempuran untuk melatih daya tahan dan fokus serta menguji mental dan fisik bagi prajurit yang akan segera mengakhiri masa pendidikannya selanjutnya dilantik menjadi anggota TNI-AD.

Sejarah Malino tak lepas dari eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Malino telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting di negeri ini. Nugroho Notosusanto mencatat dalam Sejarah Nasional Indonesia,1975 bahwa pada tanggal 15-25 Juli 1946 telah diselenggarakan konferensi Malino yang membahas rencana pendirian negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian timur.

Konferensi Malino yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Van Mook dan diikuti oleh 39 delegasi perwakilan dari 15 daerah kawasan timur Indonesia adalah merupakan tipu muslihat atau siasat Pemerintah Belanda menerapkan strategi politik imperialisme devide et impera untuk memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tetap akan mengkoloni atau menguasai kembali negeri ini.

Malino yang bermakna aman, damai,sunyi,sepi dan tenang tanpa gejolak dalam komposisi demografi yang sangat heterogen. Masyarakat pesisir pantai atau kaum nelayan dan pelaut Bugis, Malino secara bahasa berarti laut tenang atau suasana cerah di lautan tanpa gemuruh ombak dan badai sehingga memungkinkan para nelayan untuk mencari ikan di laut atau pelaut yang berlayar di samudera dengan tenang dan aman.

Dengan demikian, daerah Malino kerap kali dijadikan sebagai tempat rujukan untuk melakukan perundingan damai suatu konflik. Tercatat konflik komunal yang pernah melibatkan pertikaian etnis antara pihak muslim dengan kristen baik di Poso maupun Ambon diselesaikan di Malino. Perundingan damai lazim disebut Perjanjian Malino I dan Malino II dengan kesepakatan antar pihak yang bertikai untuk mengakhiri konflik dan disepakati kembali menormalisasi atau memulihkan keadaan dan menjaga ketertiban seperti sedia kala.

Persepsi lain tentang Malino menurut hakikat bahasa yang sangat mendalam bagi komunitas Bugis adalah Malino diterjemahkan sebagai ukuran vitalitas dan tingkat kesuburan yang tinggi terhadap sel telur spermatozoa pada kaum lelaki untuk membuahi sel telur ovum pada kaum wanita. Menurut pengertian lokal, Pallanro adana Ogi’E bahwa Malino adalah kemampuan produktivitas seorang ayah yang memiliki kapasitas dan potensi besar untuk memberikan keturunan lebih banyak kepada pasangan hidupnya. Dalam dunia statistika disebut teori peluang kemungkinan menghasilkan anak ( wija ) lebih besar. Standar bias maupun errornya lebih kecil peluangnya tidak menghasilkan.

Malino sebagai kota kelurahan sekaligus ibukota Kecamatan Tinggi Moncong, tidak hanya diasosiasikan kepada kaum pria untuk memperoleh keturunan lebih banyak dan tempat berunding atau konferensi namun Malino biasa juga ditempati untuk rapat kerja organisasi atau perkumpulan paguyuban alumni. Beberapa mil dari pusat kota Malino ke arah timur tepatnya di kaki gunung Bawakaraeng yaitu Bulu Ballea Desa Pattapang, sebuah organisasi alumni sekolah yang biasa disebut Ikasemtani (Ikatan Alumni Sekolah Menengah Kejuruan kelompok Teknologi dan Pertanian ) menyelenggarakan rapat kerja alumni pasca melakukan suksesi kepemimpinan masa bakti 2024-2027 beberapa bulan lalu di Kabupaten Sidrap.

Pemilihan tempat rapat kerja di Malino adalah merupakan inisiatif dari para anggota Ikasemtani. Ide tersebut muncul ketika dilakukan penyusunan ‘kabinet’ Ikasemtani pada tanggal 01 September 2024 di Kabupaten Barru. Bak gayung bersambut, Ketua Ikasemtani terpilih Dr.Ir.Baharuddin Burhan,
SP.,ST.,M.Si.,MM.,CEIA., IPU.ASEAN Eng menawarkan standing housenya yang bernama Villa Linoa Farm di kawasan kaki gunung Bawakaraeng sebagai tempat rapat kerja /raker perdana Ikasemtani pada awal bulan Oktober 2024.

Ikasemtani sebagai organisasi alumni non profit sangat piawai dalam menggerakkan organisasinya dan memobilisasi para anggotanya. Pada kepengurusan sebelumnya,event raker biasa dilaksanakan di hotel berbintang atau di tempat wisata lainnya. Organ pengurus yang terpilih juga diisi oleh para alumni dari berbagai daerah, pekerjaan dan latar belakang. Terkadang Ikasemtani diurus oleh alumni yang berprofesi sebagai ASN/birokrat, politisi, pengusaha, petani, akademisi, atau wiraswasta lainnya.

Pelaksanaan raker

Ikasemtani tahun 2024 dengan kepengurusan baru masa bakti 2024-2027 yang diselenggarakan di kebun usaha tani, Linoa Farm yang memiliki landskap daya tarik wisata dengan nilai estetika yang tinggi. Linoa Farm yang berada di kawasan setara pos tempat registrasi para penjelajah yang hendak mendaki pegunungan Bawakaraeng pada altitude mencapai 1.600 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara antara 10-13 derajat celcius. Fasilitas Linoa Farm terdiri atas hamparan budidaya komoditas hortikultura seluas 0,7 hektare yang ditanami sayuran spesifik dataran tinggi seperti kentang, brokoli, daun bawang,sawi, seledri,wortel,labu siam dan labu kuning,termasuk komoditi kopi, eucalyptus dan alpukat yang difungsikan sebagai tanaman konservasi dan memiliki nilai keindahan.

Sarana pendukung utama Linoa Farm berupa sebuah villa representatif yang terjaga privacynya sebagai hunian yang sangat nyaman dan lengkap. Daya dukung lainnya adalah disiapkan area camping atau glamping ground ditambah dengan arena simulasi panjat tebing berupa wall climbing yang setiap waktu pengunjung bisa melakukan bouldering exercise. Teori dan praktek rock climbing bisa diperoleh di Linoa Farm yang dipandu langsung oleh pendirinya,Bung Dody yang hobby bersekolah ini.

Penyelenggaraan raker Ikasemtani yang dikombinasi dengan event camping peserta raker diorganisir oleh tim panitia pelaksana diantaranya saudara Wendis, Amdar,Ical dan Suldaw. Agenda utama raker adalah pengukuhan kepengurusan Ikasemtani masa bakti 2024-2027 oleh Kepala Sekolah UPT SMK Negeri 3 Sidrap selaku Ketua Dewan Pembina Ikasemtani. Agenda lain adalah pembahasan program kerja unggulan antara lain penguatan dan support program Ikasemtani Peduli yang telah berjalan selama ini.

Kepedulian anggota Ikasemtani terhadap alumni baik yang mengalami musibah atau bencana kedukaan maupun keluarga alumni yang menderita sakit dilakukan melalui open donasi. Dalam hal kepedulian ini, dikalangan anggota Ikasemtani telah menjadi kebiasaan grup untuk saling mengunjungi dan berbagi sebagai bagian dalam menjalin hubungan persaudaraan yang telah dirintis sejak berseragam abu-abu di Ciro-CiroE. Tingkat kepercayaan alumni yang diamanahkan sebagai pengelola untuk dioptimalkan melalui pembentukan satu wadah yang akan memanage Ikasemtani Peduli.

Pengaturan open donasi yang diharapkan adalah tepat sasaran dan valid disamping pelaporannya secara akuntabel, transparan dan bertanggungjawab. Ikasemtani Peduli bertujuan untuk meringankan beban alumni yang mengalami musibah keluarga.Perhatian yang tulus dan rasa empati kepada sesama alumni adalah merupakan wujud nyata dalam memperkuat- soliditas antar alumni serta menjawab tantangan sisi kemanusiaan para alumni di tengah lingkungan kehidupan duniawi yang sesaat.

Program kerja unggulan lain yang menjadi prioritas pengurus Ikasemtani adalah melanjutkan tradisi safari alumni pada setiap enam bulan sekali di wilayah domisili alumni. Safari alumni sudah menjadi budaya bagi anggota Ikasemtani sejak organisasi alumni tersebut didirikan. Safari dalam pengertian pertemuan berkala antar alumni baik dalam angkatannya maupun lintas angkatan dengan berbagai macam kegiatan di dalamnya.

Pelaksanaan tradisi safari Ikasemtani ditinjau dari sisi manfaat ternyata sanggup menyambung tali silaturahmi dan persahabatan antar alumni yang sudah sekian lama tak berjumpa. Esensi kegiatan safari adalah menguraikan rindu yang terpendam dan merekatkan hubungan kekerabatan yang terpisah maupun menyatukan kembali cinta alumni yang terserak. Kegiatan safari seakan menyalakan suasana bersekolah kembali, nuansa pertemanan dan keakraban terasa hidup layaknya anak SMA.

Rancangan program lain yang tak kalah pentingnya adalah pemberdayaan anggota Ikasemtani dalam melakoni dunia literasi menulis dimasa datang. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi alumni yang memiliki bakat dan talenta menulis. Potensi menulis selanjutnya akan diwadahi oleh sebuah media berbasis on line yang akan melakukan kolaborasi efektif.
Kerjasama ini akan diarahkan terhadap penerbitan sebuah karya buku monumental yang bertema Narasi dan Pemikiran Ikasemtani.

Dengan berbagai latar belakang profesi dan usaha alumni sangat berpotensi untuk melahirkan ide atau gagasan yang inovatif. Proyek buku Ikasemtani tersebut akan mendesain hasil pikiran alumni terkait perspektif maupun pandangannya terhadap perkembangan zaman atau kemajuan dunia. Penilaian alumni terhadap isu global, domestik dan daerah bisa dieksplorasi dalam sebuah narasi yang menarik dan menambah wawasan para pembacanya.

Korelasi ilmu pengetahuan alumni pada berbagai bidang keahlian akan selanjutnya dituangkan dalam sebuah produk buku literasi. Materi tulisan bisa digali dari pengalaman alumni baik pada masa perencanaan bersekolah pertanian di Ciro-CiroE maupun ketika menjalani pendidikan pertanian dan pasca menjadi alumni dengan menekuni profesi masing-masing atau bidang lain yang menjadi konsentrasi para alumni.

Rapat kerja program

Ikasemtani yang berdurasi selama dua hari, 05-06 Oktober 2024 di Villa Linoa Farm milik Bang Dody (nama julukan seorang climber ketika sang ketua berstatus mahasiswa di Unhas), dipersiapkan secara matang dan apik oleh organizing comite.Tim panitia pelaksana pada tiga pekan lalu telah melakukan survei tempat raker maupun mempersiapkan seluruh kebutuhan raker baik rancangan draft keputusan program, perlengkapan inap pada daerah ekstrim yang bersuhu titik beku serta panduan lain untuk kelancaran dan keamanan raker.

Undangan peserta yang diprepared meliputi ketua dewan pembina dan dewan penasehat organisasi, pengurus inti, yaitu ketua umum dan empat orang wakil ketua, sekretaris jenderal dan wakil-wakilnya, bendahara berikut para pembantu bendahara serta koordinator bidang dan anggotanya. Para guru SMT Pertanian atau UPT SMK Negeri 3 Sidrap beserta Ketua Komite Sekolah dan alumni diluar struktur organisasi turut diundang hadir dalam rangka meramaikan raker yang dikemas dalam camping in paradise garden di kawasan Linoa Farm.

Salah satu kebutuhan utama dan urgen dalam setiap event apapun namanya tak terkecuali rapat kerja sebuah organisasi besar seperti Ikasemtani adalah kebutuhan dapur peserta untuk memastikan terpenuhinya konsumsi asupan energi para peserta. Sistem dapur Ikasemtani telah menyiapkan segala keperluan alat dan bahan olahan yang bersumber dari kebun produksi Linoa Farm.

Tercatat seorang nama alumni yang termasuk dalam struktur ‘kabinet’ Ikasemtani serta terdaftar pada personil geng Cinta 93 yaitu Hj.Syupiani Rasyid,S.P.,M.Si (paling senang disebut Oma Uphy) yang memiliki keahlian dalam urusan manajemen food and beverage. Oma Uphy terkadang bertindak selaku chef tunggal dalam penanganan dapur umum para alumni.

Namun kali ini, penanganan dapur Ikasemtani dihandle dan diorkestrasi oleh Kanda LinMend, Bunda Oyong, Mba Tati dan Erna serta Tante Ros berikut dinda Misria mewakili angkatannya. Aneka menu yang disajikan antara lain sop hangat, burasa, sambussa, bakso daging, ayam goreng rica, palekko itik, dan coto Daeng Bahar. Sedangkan jenis minuman yang disiapkan untuk para peserta adalah kombinasi antara sarebba, kopi jahe dan kopi susu serta teh hangat. Kompleksitas makanan merupakan sajian menu khas lokal Bugis yang diracik oleh tangan-tangan alumni. Menu yang paling unik pada event raker Ikasemtani adalah hidangan coto Daeng Bahar olahan kreatif para alumni. Ternyata penyematan nama lokal menu tersebut terinspirasi oleh nama pemilik Villa Lino Farm Dr.Baharuddin Burhan yang dulu dikenal ketika di SMT Pertanian Sidrap disebut Lamboci. Menu tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai brand produk coto khas di daerah ini.

Atas penanganan manajemen dapur oleh tim Oma Uphy dan kawan alumni yang sangat ekspert dan cermat, segala kebutuhan peserta raker sangat memadai dan cukup terpenuhi. Tidak berlebihan jika penulis sejak dahulu pada masa sekolah menggelarnya sebagai salah satu the rising star alumni Ciro-CiroE. Performance dan pergerakannya dari dulu hingga sekarang tidak menyusut apabila Oma Uphy diberi amanah bertugas mengurus orang banyak.

Jika diamati dari sisi perkembangan karir sebagai seorang fungsional penyuluh pertanian di Kabupaten Pinrang, Oma Uphy sangat menguasai pengelolaan dunia penyuluhan pertanian di wilayah kerjanya. Pendampingan dan pengawalan kepentingan petani terlaksana dengan optimal serta hubungan sosial dan kerjasama kemitraan dengan unit kerja atau badan usaha lain terjalin sangat intensif.

Oma Uphy yang telah dipersunting oleh salah satu fungsional guru di daerahnya yang bernama H.Suparman,S.Pd sejak 29 tahun silam bukanlah waktu yang singkat. Istilah jaman now menyebutnya bukanlah usia pernikahan kaleng-kaleng karena sudah menghampiri tiga dasawarsa membangun rumah tangga sakinah mawaddah wa rahmah. Penciri wanita shalehah berpotensi untuk diraihnya dalam kualifikasi wa ta’at sawjaha.

Biduk rumah tangga yang penuh dengan dinamika keluarga dilaluinya bersama dan telah melahirkan dua anak cukup sebagaimana program keluarga berencana pada masa orde baru. Sangatlah beralasan,wajar dan lumrah predikat Oma melekat pada diri Hj.Syupiani Rasyid, karena telah dikaruniai dua orang cucu dari hasil perkawinan anaknya yang telah menikah beberapa tahun lalu.

Rangkaian raker Ikasemtani tahun ini juga telah meninggalkan jejak petualangan pendakian di gunung Bawakaraeng bagi pesertanya. Tak ketinggalan tapak kaki Oma Uphy dalam usia 51 tahun mencoba menjajal kekuatannya hingga mencapai pos tujuh pada ketinggian 2.000 meter diatas permukaan laut dengan jarak tempuh 45 menit antar pos.

Seorang wanita yang berjuluk Oma sanggup climbing to mount Bawakaraeng dengan bekal terbatas dan tanpa exercise sebelumnya. Pantas saja Oma Uphy dijuluki wanita besi oleh kaumnya karena kekuatan otot-tulang dan persendiannya serta ketahanan nafasnya mampu menjalani rute pendakian Bawakaraeng.

Kekuatan Oma Uphy sering kali dibuktikan dengan mendrive sendiri ‘kuda’ putihnya bermerk rush yang bercc 1.500. Terkadang touring dimulai dari Kabupaten Bulukumba di ujung selatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga Kota Mamuju di Provinsi Sulawesi Barat bahkan sampai tembus di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah yang berjarak tempuh ratusan kilometer.

Ketahanan Oma Uphy dalam memacu kendaraannya tanpa driver cadangan dinikmatinya dengan sangat berenergi dan santai walaupun ada beban bagasi yang memberatkan. Kekuatan tersebut selalu dibuktikan ketika melakukan mobilitas produk orderan pelanggan antar daerah maupun dalam menghadiri acara dan piknik keluarga.

Biasanya Oma Uphy mengawali perjalanan dari kampung halaman di Kabupaten Pinrang lalu menyusuri sektor timur Sulawesi Selatan berurut ke Kabupaten Sidrap-Soppeng-Bone hingga Sinjai. Kemudian dilanjutkan melintasi ke bagian selatan di kawasan BulBan atau Bulukumba- Bantaeng dan area JenTaGo yaitu Jeneponto-Takalar-Gowa.

Kota Makassar bagi Oma Uphy hanya sebagai tempat menginap sementara, kemudian melanjutkan perjalanan ke koleganya pada esok hari dengan menyisir pantai barat Sulawesi Selatan utamanya yang berada di Kabupaten Maros-Pangkep- Barru-Parepare dan berakhir kembali di kediaman Oma Uphy di Pinrang. Tak luput pula sektor utara wilayah Sulawesi Selatan turut dijelajahinya mulai dari Kabupaten Enrekang-Toraja-Palopo hingga Luwu Utara dan kembali lagi ke tempat kelahirannya di Kabupaten Pinrang.

Penulis pernah suatu waktu mendiskusikan rahasia kekuatan Oma Uphy selama ini bahwa bagaimana pola konsumsi yang dilakukan sehingga mampu eksis, tetap fresh dan tampil prima hingga diusia lebih setengah abad saat ini. Ternyata Oma Uphy menerapkan pola makan terstruktur yang sarat dengan formula aneka serat, protein dan lemak terbatas tanpa sumber karbohidrat dari beras maupun tepung-tepungan hingga turunannya.

Diawali dari konsep one day no rice dengan metode full diet karbohidrat justru ditingkatkan statusnya menjadi all day no rice. Derajat sehat Oma Uphy tetap stabil dan pemenuhan kalori setiap hari tercapai dengan gizi berimbang. Asupan energi dari kombinasi sumber pangannya terus terjaga sehingga melahirkan kekuatan fisik sempurna.

Sumber beveragenya Oma Uphy berasal dari air mineral atau olahan jus buah dan ragam ramuan herbal berkualitas hingga komposisi susu berprotein tinggi disertai sumber kalsium yang menguatkan otot-tulang dan persendian. Kebiasaan pola makan-minum tersebut dilakukan Oma Uphy secara selektif, disiplin dan konsisten setiap hari.

Selain pembentukan skenario hidup sehat secara fisik ala Oma Uphy, rapat kerja Ikasemtani yang dipadukan dengan konsep natural climbing and camping di Linoa Farm dan sudah menjadi trend dikalangan alumni, ternyata menciptakan efek beraroma liburan maupun hiburan yang menggiring opini senam jiwa bagi pesertanya.

Senam jiwa bertujuan untuk membangkitkan mood bahagia, bersemangat, senang maupun nyaman. Upaya senam jiwa yang melegakan sisi batin sebagai penyeimbang pengelolaan raga yang melelahkan. Dalam jiwa yang tenang akan berdampak terhadap tubuh yang tenang pula. Stimulan dari senam jiwa tentunya akan melahirkan jazad yang prima dan kuat. Motto orang dulu mengatakan bahwa, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula,
idealnya dibalik menjadi, di dalam jiwa yang sehat sebagai asbab terhadap tubuh yang sehat pula.

Manajemen stress release or on healing psikologi di habitat Linoa Farm yang asri, penuh keindahan dan beriklim sejuk sangat membantu jiwa peserta untuk mengeliminasi segala belenggu beban pikiran. Determinasi pekerjaan dan ragam intervensi moril seakan terjadi hari pembebasan kolektif. Dukungan suasana refreshing dan relaksasi perasaan sanggup menghadirkan afirmasi ke arah cara pandang positif untuk menggapai cita dan harapan di masa depan.

Akhirnya penulis berucap selamat dan sukses kepada segenap pengurus Ikasemtani periode 2024-2027 yang telah dikukuhkan oleh Ketua Dewan Pembina Ikasemtani. Begitu pula ucapan yang sama, penulis haturkan kepada Ketua Umum Ikasemtani sekaligus owner Villa Linoa Farm,(person bertalenta yang menguasai berbagai disiplin ilmu seperti teknik, manajemen- perencanaan dan engineer) atas perkenannya dalam memanfaatkan seluruh fasilitas Linoa Farm untuk penyelenggaraan event rapat kerja dan camping.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada panitia pelaksana yang telah berbuat maksimal dalam penyelenggaraan raker Ikasemtani yang terbilang meriah dan penuh rasa kekeluargaan. Semoga semua program kerja yang telah direncanakan dan diputuskan bisa direalisasikan secara optimal.

Kepada Sekretaris Jenderal Ikasemtani, saudara Lukman Muharram,S.Pi atau (Pung Iming,sapaan familiar bagi beliau), yang sangat energik dan penuh semangat bersama tim kesekjenan Ikasemtani telah mempersiapkan semua agenda sejak pembentukan ‘kabinet’ Ikasemtani di Barru kemudian
survei lokasi raker hingga mendaulat undangan kepada ketua dewan pembina di sekolah tercinta Ciro-CiroE.

Ucapan terima kasih khusus disampaikan kepada Oma Uphy yang telah berbagi jurus sehat dan penyajian menunya bersama kawan alumni yang diterapkan di dapur Villa Linoa Farm. Semua peserta raker dan alumni mengucapkan selamat atas raihan usia pernikahannya hingga kini.

Semoga aura kota legenda Malino yang sarat dengan kenangan dan nama baik terlebih lagi pesona paramarta dan nuansa alamiah Linoa Farm milik putra Wajo ini yang ahli ekonomi lingkungan dan pertanian beserta seluruh alumni yang hadir, akan menjadi saksi sejarah terhadap perkembangan dan kemajuan organisasi Ikasemtani di masa yang akan datang.

Linoa Farm,05-06 Oktober 2024

*Warga Bengkel Narasi Indonesia, Jakarta.

(Visited 386 times, 3 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.