Bagian 1: Pertemuan Tak Terduga
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, hidup seorang gadis bernama Laila. Ia dikenal oleh orang-orang di desa sebagai sosok yang lembut dan penuh perhatian. Laila tidak pernah meminta lebih dari apa yang dia miliki. Hidupnya sederhana, tetapi hatinya selalu penuh dengan cinta yang murni. Bagi Laila, kebahagiaan tidak tergantung pada harta atau kekuasaan, melainkan pada cara seseorang mencintai dengan tulus.
Suatu hari, saat Laila sedang berjalan di tepi sungai, dia melihat seorang pemuda duduk sendirian di atas batu. Pemuda itu terlihat lelah, dengan pakaian yang basah dan wajah yang penuh luka. Hujan mulai turun deras, namun pemuda itu tetap diam tanpa bergerak. Laila, yang memiliki hati lembut, mendekat dan tanpa berpikir dua kali menawarkan pertolongan. Pemuda itu bernama Arjuna. Tidak banyak yang dia ceritakan tentang dirinya, hanya bahwa dia telah menempuh perjalanan jauh dan kehilangan arah.
Laila membawanya ke rumahnya, memberinya pakaian kering, dan menyediakan makanan. Saat malam tiba, mereka duduk di depan perapian. Arjuna mulai membuka diri sedikit demi sedikit. Dia mengungkapkan bahwa hidupnya penuh dengan luka, tidak hanya fisik tetapi juga emosional. Dia pernah kehilangan cinta sejatinya, dan sejak itu dia mengembara tanpa tujuan, merasa dunia telah mengkhianatinya.
Laila mendengarkan dengan penuh perhatian. “Cinta sejati itu tidak pernah hilang,” katanya pelan. “Terkadang kita hanya perlu belajar mencintai tanpa syarat, tanpa harapan untuk dibalas.”
Arjuna terdiam. Kata-kata Laila menghentak hatinya, namun dia belum siap untuk menerima kenyataan itu.
Bagian 2: Awal Perjalanan
Hari-hari berlalu, dan Arjuna mulai pulih, baik fisik maupun jiwanya. Meski begitu, dia masih meragukan adanya cinta yang bisa diberikan tanpa mengharapkan apa pun kembali. Namun, Laila, dengan kesabaran dan kasih sayangnya yang tanpa syarat, terus berada di sisinya, merawatnya tanpa mengharapkan balasan.
Ketika badai melanda desa suatu malam, pohon-pohon tumbang, dan sungai meluap. Arjuna ingin membantu desa yang terancam, tapi dirinya masih merasa lemah. Laila, yang menyadari keraguan Arjuna, berkata, “Cinta bukan tentang seberapa kuat kita, tapi seberapa tulus niat kita untuk membantu.”
Perkataan itu membuat Arjuna bangkit. Meski masih merasa belum cukup, ia memutuskan untuk menolong. Bersama dengan Laila, mereka membantu mengamankan warga desa dan bekerja tanpa kenal lelah sepanjang malam. Di tengah badai itulah, Arjuna mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Ada kehangatan di dalam dirinya, bukan dari api yang membakar, tapi dari cinta yang mulai tumbuh, sebuah cinta yang murni, yang tak pernah dia sadari sebelumnya.
Bagian 3: Ujian Cinta Tanpa Syarat
Seiring berjalannya waktu, Arjuna mulai menyadari bahwa cinta Laila padanya adalah cinta tanpa syarat. Laila tidak pernah meminta apa-apa darinya. Tidak pernah mengeluh meski Arjuna sering kali dingin atau tertutup. Namun, suatu hari sebuah cobaan datang. Seorang wanita dari masa lalu Arjuna muncul, membawa kenangan yang menyakitkan dan janji-janji yang pernah dibuatnya.
Akankah Arjuna kembali ke cinta lamanya yang penuh dengan syarat dan harapan? Atau akankah dia menyadari bahwa cinta sejati adalah cinta yang tulus, seperti yang Laila ajarkan kepadanya?
Bagian 4: Keputusan Terakhir
Arjuna dihadapkan pada keputusan besar. Di satu sisi, ada kenangan dan cinta masa lalu yang pernah dia pegang erat. Di sisi lain, ada cinta yang murni, tanpa syarat, yang Laila berikan tanpa mengharapkan balasan.
(Cerita bersambung…)