Pada tanggal 7 Oktober, Gereja Katolik merayakan Pesta Rosario Suci, sebuah kesempatan khusus untuk merenungkan pentingnya doa rosario dalam hidup spiritual umat. Paus Fransiskus, yang sangat mendukung devosi kepada Maria, pada tahun ini juga menyerukan Hari Doa dan Puasa untuk perdamaian dunia. Hari ini bertepatan dengan peringatan serangan teroris di Israel oleh Hamas tahun lalu, yang telah menambah ketegangan di Timur Tengah. Paus mengajak umat Katolik di seluruh dunia untuk bersatu dalam doa rosario, memohon melalui perantaraan Bunda Maria agar perdamaian diberikan kepada seluruh dunia.
Paus Fransiskus menekankan bahwa rosario bukan hanya doa meditasi, tetapi juga “senjata spiritual” yang membawa kedamaian dan penyembuhan bagi jiwa. Dalam ajarannya, ia menyebut bahwa rosario adalah jalan untuk merenungkan misteri hidup Kristus dan memohon bantuan ilahi dalam mengatasi tantangan hidup sehari-hari. Dengan rosario, umat beriman dapat mengalami kedamaian batin karena doa ini membawa kita lebih dekat pada Allah, melalui Maria.

Pada momen khusus ini, Paus mengadakan doa rosario di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, dan mengajak seluruh umat untuk berpuasa sebagai tanda solidaritas dan permohonan perdamaian. Paus juga mengingatkan bahwa perang adalah “kejahatan terhadap kemanusiaan” dan hanya mendatangkan kehancuran. Aksi ini menunjukkan komitmen Gereja untuk bekerja menuju perdamaian global.
Melalui doa rosario, banyak orang menemukan ketenangan dan penyembuhan jiwa karena doa ini mengarahkan pikiran dan hati kepada cinta dan kedamaian Allah. Rosario juga membantu orang untuk merenungkan kasih Allah yang tak terbatas dan meminta pertolongan bagi semua kesulitan yang dihadapi, baik secara pribadi maupun dalam masyarakat.
Untuk informasi lebih lanjut, Kita bisa membaca pengumuman Paus tentang Hari Doa dan Puasa ini di situs-situs yang meliput berita dari Vatikan dan ajaran Paus Fransiskus.
by profa Elvira’24