Dalam heningnya pagi yang suci,
Kutemukan damai di hatiku,
Seperti angin lembut yang menyapu jiwa,
Pesan-Mu, Yesus, mengalir penuh cinta.

Dalam diam, Engkau bersabda padaku,
“Aku di sini, di setiap detik waktu,
Jangan takut, anak-Ku yang terkasih,
Rahmat-Ku selalu hadir, takkan habis.”

Hatiku yang resah Kau tenangkan,
Dengan bisikan kasih-Mu yang lembut,
“Percayalah, Aku Sang Penebus,
Tak ada dosa yang tak bisa Kuampuni.”

Damaiku tumbuh dalam pengampunan-Mu,
Seperti api cinta yang tak padam,
Di setiap luka, di setiap tangis,
Ada harapan yang tak pernah putus.

Santa Faustina, engkau bersaksi,
Tentang belas kasih yang tak terperi,
Dalam buku harianmu, kutemukan jawab,
Bahwa damai sejati adalah rahmat yang tetap.

Kini dalam diam, aku berserah,
Dalam pelukan kasih-Mu, Yesus yang setia,
Kuserahkan hidupku, segalanya,
Damaiku adalah Engkau, selamanya.

by profa Elvira’24

(Visited 16 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.