Oleh: Dian Bastian Manguntu
Ada sukacita yang mendalam ketika seseorang mampu menjadi pribadi yang membawa perubahan bagi hidup orang lain. Menjadi pengajar atau guru bukanlah tugas yang mudah; ada perjuangan yang harus dilalui setiap hari dalam mendidik peserta didik. Sedih, tangis, perlakuan yang kurang menyenangkan, bahkan tawa menjadi bagian dari langkahnya. Seperti besi yang menajamkan besi, demikian pula manusia menajamkan sesamanya. Merekalah orang-orang hebat yang membawa perubahan dalam hidup orang lain.
Kadang tidak dihargai, namun dalam kerendahan hati dan kelembutannya, seorang guru besar menjadi pribadi yang hadir dengan penuh makna, dan meninggalkan kesan yang dalam saat ia tak lagi ada. Perjuangan itu memang tidak mudah, tetapi berjuang berarti menjadi yang terbaik dan efektif dalam setiap langkah.
Seorang guru yang hebat selalu menjadi teladan. Di mana pun ia berdiri dan dengan siapa pun ia berada, ia tidak tunduk, melainkan berdiri tegak, bukan karena kesombongan, tetapi karena keyakinan akan kemampuannya.
Guru hebat bukanlah seseorang yang membandingkan diri dengan standar yang ada di bawahnya, tetapi selalu mengarahkan pandangan ke atas, agar bisa mencapai potensi maksimal dalam profesinya.
Yang menjadi harapannya adalah mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya—genggaman tangan yang kuat dari orang lain sebagai pengakuan atas kerja kerasnya. Bukan untuk menonjolkan diri, melainkan sebagai upah atas ketekunan, ketaatan, dan dedikasi hidupnya demi perubahan orang lain.