Dunia tidak lagi dibagi menjadi blok-blok ideologi, melainkan menjadi peradaban-peradaban yang berbeda.
A.Tentang Kehidupan Samuel Huntington
Samuel Phillips Huntington (1927-2008) adalah seorang ilmuwan politik Amerika yang terkenal dengan teorinya tentang “Benturan Peradaban” (Clash of Civilizations). Berikut adalah beberapa fakta tentang Samuel Huntington:
- Kehidupan Awal
- Lahir pada tanggal 18 April 1927 di New York City, Amerika Serikat.
- Ayahnya adalah seorang pengacara, dan ibunya adalah seorang guru.
- Huntington tumbuh dalam keluarga yang memiliki latar belakang intelektual yang kuat.
- Pendidikan
- Lulus dari Yale University pada tahun 1946 dengan gelar Bachelor of Arts.
- Melanjutkan studi di Universitas Chicago dan mendapatkan gelar Master of Arts pada tahun 1948.
- Mendapatkan gelar Ph.D. dari Universitas Harvard pada tahun 1951.
- Karir Akademik
- Mengajar di Universitas Harvard sebagai profesor ilmu politik sejak tahun 1951.
- Menjadi direktur Center for International Affairs di Universitas Harvard pada tahun 1973.
- Menjadi profesor ilmu politik di Universitas Harvard hingga pensiun pada tahun 1997.
- Teori dan Karya
- Teori “Benturan Peradaban” (Clash of Civilizations) yang diperkenalkan dalam artikel “Benturan Peradaban?” pada tahun 1993.
- Buku “Benturan Peradaban dan Pembentukan Dunia Baru” (The Clash of Civilizations and the Remaking of World Order) pada tahun 1996.
- Buku “Who Are We? The Challenges to America’s National Identity” pada tahun 2004.
- Penghargaan
- Menerima penghargaan National Medal of Arts pada tahun 1997.
- Menerima penghargaan Grawemeyer Award for Improving World Order pada tahun 1998.
- Kematian
- Meninggal pada tanggal 24 Desember 2008 di Martha’s Vineyard, Massachusetts, Amerika Serikat.
- Dimakamkan di Pemakaman Arlington, Virginia, Amerika Serikat.
B.Benturan Peradaban Samuel Huntington
Teori Benturan Peradaban (Clash of Civilizations) adalah sebuah teori yang dikembangkan oleh Samuel Huntington, seorang ilmuwan politik Amerika. Teori ini pertama kali diperkenalkan dalam artikel “Benturan Peradaban?” yang diterbitkan di jurnal Foreign Affairs pada tahun 1993.
- Ringkasan Teori
Teori Benturan Peradaban berpendapat bahwa setelah Perang Dingin, dunia tidak lagi dibagi menjadi blok-blok ideologi (Komunisme vs Kapitalisme), melainkan menjadi peradaban-peradaban yang berbeda. Huntington mengidentifikasi delapan peradaban utama:
- Barat (Eropa dan Amerika Utara)
- Islam
- Cina
- Hindu
- Buddha
- Ortodoks (Rusia dan Eropa Timur)
- Afrika
- Amerika Latin
Faktor-Faktor yang Memicu Benturan
Huntington mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat memicu benturan peradaban:
- Perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan
- Persaingan ekonomi dan politik
- Perbedaan budaya dan sosial
- Pengaruh globalisasi
Ciri-Ciri Benturan Peradaban
Huntington mengidentifikasi beberapa ciri-ciri benturan peradaban:
- Konflik antara peradaban yang berbeda
- Perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan yang mendalam
- Persaingan ekonomi dan politik yang intens
- Penggunaan kekerasan dan terorisme
- Kritik dan Kontroversi
Teori Benturan Peradaban telah mendapat kritik dan kontroversi dari banyak kalangan. Beberapa kritik yang sering diajukan adalah:
- Teori ini terlalu simplistik dan tidak mempertimbangkan kompleksitas peradaban-peradaban.
- Teori ini dapat digunakan untuk membenarkan diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok-kelompok tertentu.
- Teori ini tidak mempertimbangkan peran aktor-aktor non-negara dalam hubungan internasional.
- Pengaruh Teori
Meskipun teori Benturan Peradaban telah mendapat kritik, namun teori ini tetap memiliki pengaruh yang signifikan dalam diskusi tentang hubungan internasional dan keamanan global. Teori ini telah digunakan untuk menjelaskan beberapa konflik dan ketegangan internasional, seperti Perang melawan Terorisme dan konflik di Timur Tengah.
C.Sejarah Perkembangan Teori Benturan Peradaban
Berikut adalah sejarah perkembangan Teori Benturan Peradaban:
- Awal Mula (1990-an)
- Pada tahun 1990, Samuel Huntington mulai mengembangkan gagasan tentang benturan peradaban.
- Pada tahun 1992, Huntington mempresentasikan gagasannya dalam sebuah konferensi di Universitas Harvard.
- Artikel “Benturan Peradaban?” (1993)
- Pada tahun 1993, Huntington menerbitkan artikel “Benturan Peradaban?” di jurnal Foreign Affairs.
- Artikel ini memperkenalkan konsep benturan peradaban dan mengidentifikasi delapan peradaban utama.
- Buku “Benturan Peradaban dan Pembentukan Dunia Baru” (1996)
- Pada tahun 1996, Huntington menerbitkan buku “Benturan Peradaban dan Pembentukan Dunia Baru”.
- Buku ini memperluas konsep benturan peradaban dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu benturan.
- Reaksi dan Kritik (1990-an-2000-an)
- Teori Benturan Peradaban mendapat reaksi dan kritik dari banyak kalangan.
- Beberapa kritik yang sering diajukan adalah bahwa teori ini terlalu simplistik dan tidak mempertimbangkan kompleksitas peradaban-peradaban.
- Pengaruh dan Perkembangan (2000-an-sekarang)
- Meskipun teori Benturan Peradaban telah mendapat kritik, namun teori ini tetap memiliki pengaruh yang signifikan dalam diskusi tentang hubungan internasional dan keamanan global.
- Teori ini telah digunakan untuk menjelaskan beberapa konflik dan ketegangan internasional, seperti Perang melawan Terorisme dan konflik di Timur Tengah.
Dengan demikian, Teori Benturan Peradaban telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak awal mula gagasan ini pada tahun 1990-an.
Dunia Baru Versi Samuel Huntington
Dalam konteks Teori Benturan Peradaban, “Pembentukan Dunia Baru” (The Remaking of World Order) menurut Samuel Huntington merujuk pada proses perubahan besar-besaran dalam sistem internasional yang terjadi setelah Perang Dingin.
Arti Pembentukan Dunia Baru
- Perubahan Pola Kekuatan: Huntington berpendapat bahwa Perang Dingin telah berakhir, dan pola kekuatan dunia telah berubah. Peradaban Barat tidak lagi dominan, dan peradaban lainnya sedang bangkit untuk menantangnya.
- Munculnya Peradaban-Peradaban Baru: Huntington mengidentifikasi beberapa peradaban baru yang sedang muncul, seperti peradaban Islam, Cina, dan India. Peradaban-peradaban ini memiliki nilai-nilai, kepercayaan, dan praktik-praktik sosial yang berbeda dengan peradaban Barat.
- Konflik dan Kerja Sama: Huntington berpendapat bahwa konflik dan kerja sama antara peradaban-peradaban baru akan menjadi ciri khas dari dunia baru. Konflik akan terjadi karena perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan, sementara kerja sama akan terjadi karena kepentingan ekonomi dan politik.
Implikasi Pembentukan Dunia Baru
- Perubahan Strategi Kebijakan Luar Negeri: Huntington berpendapat bahwa negara-negara harus mengubah strategi kebijakan luar negeri mereka untuk menghadapi dunia baru. Mereka harus mempertimbangkan perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan antara peradaban-peradaban.
- Pentingnya Pemahaman Budaya: Huntington berpendapat bahwa pemahaman budaya menjadi sangat penting dalam dunia baru. Negara-negara harus memahami nilai-nilai, kepercayaan, dan praktik-praktik sosial dari peradaban-peradaban lainnya.
- Kerja Sama Internasional: Huntington berpendapat bahwa kerja sama internasional menjadi sangat penting dalam dunia baru. Negara-negara harus bekerja sama untuk menghadapi tantangan-tantangan global, seperti terorisme, perubahan iklim, dan kemiskinan.
Semoga bermanfaat,
Salam Literasi
Makassar, 23.02.25.

Kita tidak dapat menghindari benturan peradaban, tetapi kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya.