Di folder kerja, baru saja kuselesaikan tata letak buku “Iqra Maka Kita Pemenangnya” karya Ibu Purwanti Pahrurodji. Selanjutnya, hanya perlu menunggu beberapa kelengkapan konten seperti testimoni, kata sambutan, dan kata pengantar sebelum pengajuan ISBN. Sebetulnya itu optional, tetapi penulisnya masih ingin melengkapi.

Judul buku ini memang diganti. Ketika ditelusuri di sistem ISBN Perpusnas RI, judul awal sudah banyak yang pakai, yang membedakan hanya subjudulnya saja. Akhirnya, penulis memutuskan untuk mengganti judulnya, salah satunya agar tidak terkendala saat permohonan ISBN.

Mungkin masing-masing book publisher memiliki pendekatan yang berbeda saat mengolah naskah menjadi master file siap cetak. Kalau saya, lebih suka memulai dari desain sampul buku. Dari situ, biasanya ada bagian dari konsep desain sampul yang saya ambil untuk mempercantik tata letak. Intinya, konsep kreatif harus “nyambung” antara sampul dan tata letak isi buku.

Tanpa ada unsur kesengajaan, saya menemukan kemiripan desain sampul buku ini dengan buku Ruslan Ismail Mage (Bang RIM) yang berjudul “21 Hukum Kesuksesan Sejati”. Padahal, saya hanya menggali ide kreatif dari si penulis.

Ketika saya tawarkan pilihan ilustrasi tipe bitmap atau vektor, penulisnya memilih bitmap. Dari ide awal visualisasi “semesta”, tiba-tiba berubah menjadi sunset di cakrawala dengan seekor burung elang yang sedang terbang. Ini diambil dari puisi yang tercantum di bagian akhir buku. Alhasil, lihatlah kemiripan desain sampul kedua buku tersebut. Unsur warna emas membawa pesan kemenangan. Bedanya, yang satu di puncak gunung, sementara yang lain di cakrawala lepas pantai. Mirip bukan?

Berlanjut ke penyuntingan naskah, tiba-tiba saya teringat dengan buku Bunda Islamiati yang berjudul “Menata Diri Meniti Kehidupan Secara Islami.” Ya, gagasan utamanya sama! mengangkat tentang hakikat mengenal diri sendiri (ma’rifatun nafs) melalui perenungan (tafakur) tentang kesempurnaan penciptaan alam semesta, khususnya penciptaan manusia dan alam sekitarnya.

Berawal dari “sang pemenang” sel sperma yang membuahi sel telur, terciptalah manusia sebagai sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah Swt. Kemudian, bagaimana manusia bisa tampil sebagai pemenang, tidak lepas dari bagaimana dia bisa memahami hakikat penciptaan dirinya.

Wah, sementara Pak Sabrie Mustamin asyik menulis, ternyata Bang RIM dan Bunda Islamiati diam-diam “bersatu” dalam buku karya Ibu Purwanti Pahrurodji atau biasa dipanggil Wati Sun ini. Penasaran, kan? Ya begitulah, saya suka membuat orang penasaran, hehehe… []

(Visited 94 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Iyan Apt

Sosiopreneur, Writerpreneur & Book Publisher

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: