Oleh: Devinarti Seixas
Pada tulisan ini aku berharap semoga saudara saudari yang membaca bisa mengerti arti sebuah teguran.
Setiap manusia diciptakan dengan takdir masing-masing. Di balik takdir itu ada juga proses perjuangan untuk setiap kehidupan yang kita impikan dalam hidup.Karena takdir masing-masing setiap manusia juga memiliki impian maka impian pun tidak bakalan kita capai lurus-lurus tapi tentu masih ada kerikil yang bakalan kita temukan saat kita berjalan. Kerikil itu mengajari kita agar sadar bahwa sakit rasanya ketika kita menginjaknya tanpa alas kaki. Itu merupakan sebuah teguran sama halnya ketika kita dalam tahapan perjuangan.
Dalam setiap perjuangan untuk mencapai impian, tentu tidak semua itu rasanya lunak-lunak saja tapi ada pula yang kasar jadi kita harus sadar bahwa yang lunak dan halus itu belum tentu baik niatnya. Atau pun yang kasar juga belum tentu niatnya buruk.
Dalam hal ini kita harus memposisikan diri kita pada tempatnya agar kita jangan alergi pada setiap teguran di mana tujuan suatu teguran tentu sesuatu hal yang tujuannya membangun. Sama seperti kita memperoleh alarm tak terduga. Harusnya kita bersyukur karena orang lain masih bisa menegur kita karena tujuan orang menegur itu tentu baik hingga orang lain juga turut menyumbang energinya untuk menegur kita.Harusnya kita berterima kasih pada mereka yang menegur entah apa pun itu bentuk teguran asalkan melalui bunyi suara yang mampu kita dengar.
Contohnya, ketika kita tinggal sama orang tua kandung, saat kita melakukan kesalahan tentu orang tua kita akan menegur agar jangan mengulanginya karena teguran itu mungkin terjadi ketika di masa kecil. Namun, di tahap perjuangan untuk mencapai impian pun kita akan di perlakukan dengan cara yang sama yakni orang lain baik kawan maupun lawan akan menegur kita tentu tujuannya baik karena tujuan dari sebuah teguran itu untuk membangun, jadi jangan salah paham ketika seseorang mencoba menegur kita.
Jika ketika kamu berada di tahap perjuangan maka anggaplah teguran adalah doa terbaik bagi kita untuk sadar bahwa orang lain berharap agar kita bisa mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup dan teguran itu sebenarnya sungguh membangun jiwa kita karena mereka menegur kita secara terang-terangan bukan mengosipi kita jadi anggap aja jika teguran itu adalah doa yang tidak kita sadari.
Maka, bagi yang sadar jika setiap perjuangan itu butuh tantangan jangan menyerah, karena hanya teguran semata sebab segala yang Tuhan sediakan buat kita menurut takdir tentu Tuhan telah libatkan juga prosesnya jadi yang menegur pun adalah bagian yang Tuhan sediakan dalam proses perjuanganmu.
Maka teruslah menerima teguran-teguran dari mereka yang masih mampu menegurmu karena setiap teguran itu tentu sifatnya membangun bukan mematikan semangat kita jadi kita harusnya bersyukur ketika kita tinggal jauh dari orang tua & sanak saudara. Orang justru masih menyisihkan waktunya meskipun sedetik peduli pada kita dengan teguran yang bermanfaat.
Jadi dalam soal perjuangan ketika niatmu suci pada negerimu, tentu Tuhan akan sertakan orang-orang hebat di sekelilingmu dan melibatkan proses dalam perjuanganmu dari orang-orang yang terkadang menegur juga karena teguran satu kata nilainya jauh lebih tinggi dari materi. Jadi pandailah untuk terus menerima teguran dari orang lain yang Tuhan libatkan dalam proses perjuangan kita karena semua itu adalah bagian dari doa-doa yang tidak kita sadari.
Jangan Alergi pada teguran karena setiap teguran itu tentu tujuannya baik dan membangun kita untuk jadi orang baik. Thanks untuk motivasi dari Bapak (Bambang Purwanto).
Thanx buat kapten atas nasehat dan motivasi dari teguran, agar kita bisa berubah dari yang salah menjadi benar, dari tak tahu menjadi tahu…Thanx for motivation and inspiration….