Oleh : Ruslan Ismail Mage*

Bumi Minangkabau dikenal sebagai tempat para dewa penulis bersemayam. Ungkapan ini mendapat justifikasi dari buku “Generasi Emas : Pemikir Besar Minangkabau” yang menyajikan data bahwa 60% sastrawan besar dan penulis buku fenomenal nusantara sejak jaman pergerakan adalah orang Minangkabau.

Berangkat dari realitas sejarah itu, Senin malam (26/6) pukul 19.00 kami silaturahmi menghadap Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah menyampaikan dua hal. Pertama, gagasan “Rumah Baca Minangkabau” yang akan menampung buku-buku para tokoh bangsa asal Minang. Rumah baca ini sangat penting agar generasi muda dapat mempelajari dan memahami gagasan-gagasan besar dan kiprah para tokoh bangsa asal Minang yang ikut mendesain Indonesia merdeka.

Dengan rumah baca khusus buku-buku yang berkaitan Minangkabau ini, maka ketika orang ingin mempelajari dan memahami siapa Tan Malaka, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Moh. Natsir, Moh. Yamin, Agus Salim, Rohana Kudus, Siti Manggopo, Buya Hamka, cukup datang ke Minangkabau. Tidak perlu ke negeri lain.

Hal kedua yang kami sampaikan adalah “Gemerlap Pena Anak Indonesia”. Sebuah gerakan literasi menulis untuk melahirkan penulis-penulis anak dengan roadshow ke sekolah (SMP, SMA, SMK, dan Pesantren) di Sumatera Barat membangkitkan semangat dan pelatihan menulis siswa dan santri.

Alhamdulillah, kedua hal yang kami sampaikan ini mendapat apresiasi dari gubernur. Tentu apresiasi dan dukungan dari gubernur ini membuat kami bertambah semangat membumikan gerakan literasi menulis kepada seluruh siswa di Sumatera Barat. Terima kasih Buya Mahyeldi Ansharullah. Semoga kepemimpinannya selalu menjadi berkah bagi seluruh rakyat Sumatera Barat.

*Founder Bengkel Narasi dan Pena Anak Indonesia

(Visited 78 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.