Oleh: Gugun Gunardi*
Pengantar
Menulis adalah kegiatan yang mengasyikan, sebab melalui menulis banyak manfaat yang diperoleh:
- Pertama; kita dapat memanfaatkan waktu luang untuk berkegiatan, sehingga tidak ada lagi waktu terbuang untuk bersantai yang tidak produktif. – Kedua; melalui menulis dapat melatih pikiran kita untuk menuangkan gagasan di dalam sebuah karya.
- Ketiga; dengan menulis, melatih kognisi kita untuk menambah kemampuan diksi kita.
- Keempat; menulis, menjadi hiburan buat kita, karena ada sisi kepuasan bathin manakala hasil karya kita dipiblikasikan.
- Kelima; menulis, terutama untuk para lansia, menjaga agar kemampuan hapalan tetap terpelihara, sehingga terhindar dari penyakit pikun.
- Keenam; dengan menulis, juga secara tidak langsung menambah pengetahuan kita, sebab sebelum menulis tentu saja kita harus membaca banyak atau menyimak materi yang akan kita tulis.
- Ketujuh; melalui menulis, secara tidak langsung kita mentransfer pengetahuan kita kepada orang lain, yang membutuhkan pengetahuan tersebut.
- Kedelapan; dengan menulis, mengenalkan identitas kita, karena secara tidak langsung akan mengenalkan siapa kita kepada khalayak pembaca.
- Kesembilan; melalui menulis, kita bersilaturahmi dengan penulis lain, untuk saling menkritisi gagasan kita.
- Kesepuluh; melalui menulis, kita menanbah teman sesama penulis, yang sebelumnya tidak kenal.
- Kesebelas; dengan menulis, kita mengenalkan diri kita kepada masyarakat.
Pembahasan
Jika melihat begitu banyak manfaat dari kegiatan menulis, maka ada baiknya menulis dijadikan kegiatan untuk mengisi waktu luang kita. Agar kita menggunakan waktu luang kita dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
Apa saja yang dapat kita tulis..?
Bagi para pengajar, guru dan dosen, materi ajar dan materi kuliah, dapat dijadikan bahan tulisan kita. Dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum, maka kita buat tulisan dari bahan ajar atau bahan kuliah kita. Secara tidak langsung, kita berbagi pengetahuan kita.
Kita dapat juga mengangkat hal-hal yang terjadi di sekitar kita sebagai bahan tulisan kita. Kita dapat menuliskan, hal-hal yang terkait dengan pemeliharaan rumah. Kita dapat menuliskan tentang, manfaat dari memelihara tanaman hias di halaman rumah. Atau untuk ibu-ibu, dapat pula dijadikan bahan tulisan, kegiatan memasak untuk menu harian keluaraga.
Di dalam proses menulis, tentu kita nemerlukan alat untuk menulis. Maka, jangan biarkan android kita, hanya digunakan untuk kegiatan berkomunikasi sosial saja. Dengan android, kita dapat nenulis tanpa susah-susah membuka laptop. Jadi, dimana saja, kapan saja, dalam situasi apa saja, kita dapat menuliskan segala sesuatu yang terlintas di dalam pikiran kita yang dianggap baik, untuk diinfokan kepada orang lain.
Aplikasi apa yang dapat digunakan untuk menulis..?
Menulis dan sekaligus mendokumentasikan tulisan kita. Di setiap android, pasti tersedia aplikasi “note”. Maka, gunakanlah aplikasi tersebut untuk mencurahkan gagasan kita menjadi sebuah topik tulisan. Jika merasa malas untuk menuliskan gagasan kita, maka bukalah aplikasi “word” di android kita. Kemudian klik rekaman, dan bicaralah dengan direkam. Hasilnya akan langsung menjadi tulisan kita, selanjutnya jika sudah selesai, kemudian dibaca ulang untuk membenahi tanda baca, salah tik, atau memperbaiki kalimat yang tidak efektif.
Menulis Menambah Pengetahuan.
Karena kita menulis sebagai hiburan, yang terutama adalah, kita dapat mencurahkan gagasan kita di dalam karya tulis. Kemudian, tulisan kita dapat dinilai oleh redaktur, sebagai suatu karya yang layak untuk dibaca oleh masyarakat pembaca. Maka, tulisan kita akan diterbitkan oleh redaktur di dalam bentuk majalah atau koran cetakan, atau mungkin dalam bentuk e-paper. Sampai disitu tulisan kita sudah memiliki nilai. Tetapi, mungkin saja tulisan kita dikritisi pembaca. Harus sangat beruntung kalau tulisan kita mendapatkan penilaian dari pembaca. Karena tidak semua pembaca mengkritisi tulisan kita. Pasti melalui pengamatan pembaca, kita mendapatkan masukan yang sangat berarti.
Seorang penulis diibaratkan seorang pemain sepak bola. Sehebat-hebatnya pesepakbola, maka penonton pasti lebih hebat. Karena penonton biasanya pengamat terbaik. Jadi, pembaca pun sama, dia adalah pengamat terbaik, yang tanpa pamrih memberikan masukan kepada penulis. Pembaca adalah sahabat penulis, tanpa kehadiran pembaca, tulisan kita tidak ada apa-apa. Tetapi meskipun kita menulis sebagai hiburan, aspek-aspek terkait dengan tulisan perlu diperhatikan.
Aspek-aspek yang bersangkut dengan proses menulis.
Hal yang perlu diperhatikan agar tulisan kita bermanfaat untuk semua, yang terutama adalah aspek-aspek bersangkutan dengan bahasa yang akan digunakan untuk menulis. Sebagai bangsa Indonesia, minimal kita termasuk pada masyarakat dwibahasawan. Kerena selain kita menguasai bahasa Indonesia, kita tentu menguasai pula bahasa daerah yang menjadi bahasa Ibu kita.
Jadi, bahasa apa yang akan kita gunakan untuk menuliskan gagasan kita. Maka, perlu diperhatikan sistem kebahasaan yang berlaku di dalam bahasa tersebut. Baik kita menulis dengan bahasa Indonesia, bahasa daerah, maupun bahasa Inggris, sangat perlu diperhatikan:
1) Sistem ejaan yang berlaku (bahasa Indonesia, EYD Edisi V),
2) Pilihan kata (diksi) yang baku di dalam bahasa Indonesia,
3) Sistem pembentukan kata di dalam bahasa Indonesia,
4) Sistem tata kalimat, bentuk kalimat baku di dalam bahasa Indonesia,
5) Efektifitas penulisan kalimat (kalimat efektif),
6) Tata kelola jenis faragraf,
Isi paragraf, fungsi paragraf, dan
7) Jenis tulisan kita, mau jenis tulisan essay, makalah, cerpen dsb. Maka, pengetahuan tata bahasa dan berbagai jenis tulisan, sebaiknya dibaca ulang, agar kesalahan-kesalahan dalam tulisan kita sedikit, dan lebih baik jika tidak ditemukan kesalahan.
Meskipun demikian, kita perlu menyimak penelaahan pembaca terhadap tulisan kita, agar semakin hari tulisan kita semakin bermutu. Pembacalah yang akan membimbing kita, dalam membuat tulisan menjadi lebih baik melalui penelaahan mereka. Baik-buruk tulisan kita, pembacalah yang memberikan penilaian.
Penutup
Menulis tidak dapat diandalkan untuk hidup kita, tetapi dengan menulis, nama kita menjadi hidup. Nama kita dikenal orang, dan tentu latar belakang keilmuan kita akan diketahui orang. Secara tidak langsung dengan tulisan kita, kita memperkenalkan diri kita kepada khalayak pembaca.
Dengan tulusan, kita juga menyumbangkan pengetahuan kita kepada khalayak pembaca. Yang lebih penting lagi, melalui kegiatan menulis, pikiran kita dirangrang untuk tidak diam melamun. Dampak positifnya, kita terhindar dari penyakit pikun, dan memperoleh hiburan serta menambah pengetahuan.
Mari kita menulis, sebagai bentuk hiburan murah dan meriah, serta berkarya sebagai sodaqoh pengetahuan kepada orang lain. Siapa tahu, tulisan kita sangat bermanfaat untuk membangkitkan gagasan yang ada pada pikiran para pembaca, yang selama ini terpendam. Kita bangkitkan melalui bahan bacaan, hasil tulisan kita.
Pustaka Rujukan:
Gorys Keraf. 1987. Komposisi. Ende Flores.
___,1989. Argumentasi dan Narasi. Ende Flores.
____, 1991. Deskripsi dan Eksposisi. Ende Flores.
Andy Arsil. 2020. Menulis Esai. Jakarta; Menulis Semudah Tersenyum.
Johny. 2020. Pemanfaatan HP untuk Menulis. Bogor: Menulis Semudah Tersenyum.
*Dosen Fakultas Sastra Universitas Al Ghifari.