Oleh: Artati Latif

Pesta adat masyarakat Desa Lalabata yang telah berlangsung beberapa hari lalu merupakan salah satu event budaya berkonten lokal. Tradisi masyarakat yang telah dilakukan secara turun temurun memberikan perwujudan sebagai sebuah kearifan dalam menjaga nilai-nilai luhur keadaban masyarakat setempat. Rangkaian pesta adat ini dikemas dalam berbagai atraksi kesenian dan hiburan di antaranya Mappadendang, Sere Api, Pencak Silat, dan penyiapan menu khas kuliner Lemmang.

Mappadendang adalah salah satu legacy original kebudayaan tradisional suku Bugis yang diadakan untuk menyatukan rasa kebersamaan antara petani, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Mappadendang memiliki makna dan filosofi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt atas berhasilnya panen padi dan biasanya dilakukan pada malam hari pada saat musim kemarau. Acara Mappadendang dimulai dengan tampilan tarian tradisional. Dalam tarian ini para pria akan menumbuk lesung silih berganti menggunakan alu dengan irama tertentu dan para wanita akan menari dengan iringan musik tradisional. Prosesi Mappadendang ini pada hakikatnya sebuah hiburan klasik di kalangan komunitas petani di zaman milenium saat ini yang menyampaikan pesan solidaritas dan perekatan sosial pada umumnya.

Atraksi lain yang ditampilkan pada acara tersebut adalah pencak silat sebagai seni bela diri lokal yang menggambarkan kekuatan fisik mental masyarakat Desa Lalabata yang tangguh, disiplin dan ulet.
Ketangguhan masyarakat bisa dilihat dan diamati dalam pola hidup keseharian dan sikap masyarakat menghadapi alam semesta. Kondisi biofisik dan ekosistem Lalabata yang dinamis membuat masyarakatnya harus mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Sedangkan Sere Api melambangkan semangat yang berkobar dan tak pernah padam, dan yang paling menarik yaitu adanya penyediaan prasmanan kuliner khas masyarakat pada saat acara tersebut. Perjamuan makanan spesifik lokal Lalabata yang disebut Lemmang, di mana makanan tersebut didesain oleh semua masyarakat yang berada di sekitar arena pesta adat. Suguhan Lemmang yang terbuat dari beras ketan dikemas dengan menggunakan bambu kemudian dibakar dengan api yang sangat besar. Suguhan makanan ini berupa nasi ketan yang memiliki aroma dan citarasa lezat dengan tekstur pulen. Sungguh sangat menarik dan pesonanya menakjubkan pesta adat ini.

Apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Desa Lalabata yang telah mengorganisasikan dan menyelenggarakan pesta adat masyarakat Lalabata sebagai wujud kepedulian dan pelestarian terhadap budaya lokal dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan.

Pagelaran dan aksentuasi pesta adat Lalabata ibarat cocktail drink dengan formula dan komposisinya yang sempurna mampu memukau para penikmatnya dan menghadirkan nuansa keakraban dan kebangkitan passion masyarakat yang pada gilirannya akan menguatkan dan menampakkan Citra Lalabata menjadi good looking privilege.

Lalabata, 09092023

(Visited 235 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.