Oleh: Yusriani Nuruse
Kehilangan itu berat. Cukup aku saja merasakannya. Jangan kamu.
Sudah 19 Purnama kepergianmu untuk selamanya.Namun masih juga serasa mimpi. Air mata ini masih juga luruh ketika sendiri usai mengantar buah hati kita ke sekolah. Kukira aku kuat, ternyata aku rapuh. Walau kucoba untuk tetap tersenyum.
Dulu saat hari kepergianmu aku berusaha tegar di hadapan pelayat, juga di hadapan anak kita. Aku tak ingin anak kita larut dalam kesedihan, walau ia sempat histeris di dekat jasadmu. Kuminta adik sulungku mengendongnya aku takut jika ia tiba-tiba sesak karena histeris. Kukuatkan diriku, karena aku tahu anakku tidak tega ketika melihatku menangis .Namun hari-hari kulalui dengan penuh kedukaan. Di balik wajah yang tetap sumrigah, serasa pijakanku melayang sampai saat ini setiap teringat dirimu.
Kuakui, aku memang cerewet mengurusimu namun di hatiku aku hanya ingin kau baik-baik saja dan tetap menemani kami. Saat itu Aku ingin kau kembali sehat namun takdir berkata lain. Kita memang bukan pasangan yang romantis di mata orang lain. Bahkan hanya sesekali kita berjalan bersama..
Namun sejujurnya di hatiku rasa sayangku di keluarga kecil kita sungguh amat besar.
Tak perlu orang lain tahu, cukup aku saja. Kadang kita bagai Tom dan Jerry. Sering marahan namun saling merindui. Aku memang tidak mengerti tentang cinta untukmu, karena kita bersama tanpa ada cinta di antara kita sebelumnya.Ya, yang cocok hanya kata Ta aruf.
Badai besar menghadang kita saat pertama kita mengembangkan layar bahtera rumah tangga, namun kita lewati, yang banyak mengajariku arti sabar darimu. Engkau benar-benar sabar menghadapi semua yang menimpa kita dan Aku hanya mengikuti alurnya. Hingga kita berada ditempat yang cukup aman bagiku dan bagimu. Namun hal-hal yang tak diinginkan masih terjadi. Hingga akhirnya engkau pergi meninggalkan aku dan buah hati kita.
Tenanglah di alam sana wahai guruku yang mengajariku arti sabar, dan nikmatilah buah kesabaranmu di sana. Aku yakin dengan kalimat Allah “Innallaha naashobirin”. Allah bersama orang-orang yang sabar.
Soppeng, 21 September 2023.