sultan Hasanuddin

Judul : Sultan Hasanuddin Ayam Jantan dari Benua Timur

Penulis : H.D. Mangemba

Penerbit : Pemda Tingkat II Gowa

Tempat : Sungguminasa, Gowa

Tahun : 1997

Jumlah Halaman : ix + 25

Ukuran : 14 cm x 21 cm

ISBN : –

Buku berjudul “Sultan Hasanuddin Ayam Jantan dari Benua Timur” ditulis oleh sejarahwan dan budayawan Sulawesi Selatan H.D. Mengemba. Tujuan utama penulisan adalah untuk mengenang jasa jasa Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin atas keberaniannya untuk menentang dan berjuang melawan pasukan penjajah Belanda.

Masa kejayaan atau keemasan Kerajaan Gowa terjadi pada masa kepemimpinan Sultan Alauddin, Sultan Muhammad Said dan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin. Kerajaan Gowa pada masa itu menguasai dan mendominasi separuh Nusantara, mulai dari Sulawesi, Kalimantan Timur, Nusa Tenggaa (kecuali Bali), Kepulauan Tinimbar di Maluku Tenggara sampai ke Australia Utara (Marege).

Buku ini diawali dengan Prakata dari Penulis (H.D. Mangemba), Sambutan dari Bupati Gowa saat penerbitan buku ini yaitu Syahrul Yasin Limpo. Kemudian bagian utama menguaraikan Sultan Hasanuddin dengan Sebutannya “Ayam Jantan dari Benua Timur” (The Fighting Cock of the East). Istilah ini diberikan oleh orang Belanda pada masa itu.

Selanjutnya bagian pertama ini dibagi lagi menjadi 4 sub bagian yaitu : zaman emas kerajaan Makassar yang mengisahkan masa masa masuknya Islam di Gowa yang kemudian penyebarannya di kerajaan lain di Sulawesi Selatan. Juga diuraikan tentan perluasan pengaruh dan wilayah. Selanjutnya dibahas tentang Sultan Hasanuddin yang sebenarnya bukan seorang Pangeran (anak mattola) waktu itu, namun kemudian beliaulah yang dianggap paling pantas menjadi Raja Gowa. Pembahasan tentang pertempuran maritim atau pertempuran di laut antara pasukan Sultan Hasanuddin melawan pasukan Belanda, dan penyerangan pasukan Belanda.

Menurut K.C. Cruek (1941:74) bahwa pertempuran antara pasukan kerajaan Gowa melawan pasukan Belanda adalah pertempuran terdahsyat yang pernah dialami oleh pasukan Belanda.

Dijelaskan pula dalam buku ini adanya berbagai tempat dan daerah yang bernama Makassar, misalnya, ada kampung Makassar di Jakarta, di Bangkok (Thailand), di Cape Town (Afrika Selatan), di Pahang (Malaysia). Ada Pante Makassar di Timor Timur (Timor Leste sekarang), ada Pulau Makassar di dekat kota Bau Bau (Buton) dan di Tanimbar (Maluku Tenggara).

Kejatuhan Malaka atau Melaka ketangan Portugis juga diuraikan secara ringkas di buku ini. Kisah Karaeng Samarluka yang membawa 200 armada perahu dari Makassar yang menyerang Malaka tahun 1511 juga dibahas.

Ada juga diuraikan secara ringkas relief Perahu Phinisi Makassar yang terdapat di dinding Candi Borobudur.

Buku ini tidak fokus membahas tentang Sultan Hasanuddin, namun cukup luas membahas tentang kerajaan Gowa dan pengaruhnya di kawasan Nusantara dan dunia, serta pada tokoh Makassar yang terkenal di berbagai negara. Pada bagian akhir di bahas tentang pelayaran Perahu Phinisi dari Makassar ke Vancouver Kanada dalam rangka ikut memeriahkn EXPO di Kanada pada tahun 1986.

Buku Koleksi layanan Perpustakaan Abdurrasyid Dg. Lurang, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan.

Suharman,  e-mail : shrmnms@gmail.com atau pesan WA ke : 085241699630

tt
(Visited 51 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.