Oleh: Muhammad Sadar*
Acara pernikahan telah menjadi tradisi atau kebiasaan bagi masyarakat sipil Indonesia berdasarkan adat dan akulturasi budaya Islam atau keyakinan umat agama nonmuslim. Pernikahan yang bertujuan untuk melangsungkan berkembangnya umat dan generasi, memelihara nazab terlebih kepada memenuhi syariah Islam bagi pemeluk- pemeluknya. Namun, pernikahan ala militer di Indonesia berbeda dengan adat masyarakat sipil lainnya.
Prosesi upacara tradisi pernikahan militer diwarnai dengan aksi pedang pora bagi perwira TNI yang akan mengakhiri masa lajangnya. Pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024, penulis menghadiri salah satu acara pernikahan kerabat keluarga, seorang perwira TNI Angkatan Udara di Alecalimpo Kabupaten Pinrang.
Pada sesi open ceremony protokoler menjelaskan terkait prosesi adat pernikahan ala militer. Upacara tradisi pernikahan militer pedang pora perwira TNI merupakan suatu kebanggaan bagi para perwira TNI Angkatan Udara yang dilaksanakan apabila melangsungkan pernikahan. Adapun pelaksanaannya kedua mempelai akan memasuki jajar kehormatan yang dibentuk oleh para perwira remaja TNI Angkatan Udara. Hal ini sebagai simbol penghormatan kepada kedua mempelai.
Jajar kehormatan berpedang merupakan simbol kehormatan dan doa restu serta kesiapan dari seluruh Perwira TNI Angkatan Udara untuk turut menjaga, membina, dan bertanggung jawab terhadap bahtera rumah tangga yang baru dibentuk ini. Jajar kehormatan juga merupakan simbol selamat datang kepada mempelai wanita di lingkungan jajaran organisasi PIA Ardhya Garini dan Keluarga Besar TNI Angkatan Udara.
Pada saat memasuki jajar kehormatan dibawah pedang pora yang terhunus, mempelai pria akan membawa lilin yang menyala sebagai simbol kepala rumah tangga dan calon pemimpin bangsa yang harus mampu menerangi dan memberikan teladan kepada keluarga dan lingkungannya.
Setelah kedua mempelai melewati jajar kehormatan,
Inspektur upacara beserta ibu akan mengalungkan bunga kepada mempelai pria dan menyerahkan hand bouquet kepada mempelai wanita sebagai tanda diterima di lingkungan organisasi PIA Ardhya Garini.
Pada prosesi selanjutnya, jajar kehormatan berpedang pora terhunus yang di-handle oleh 11 personel perwira muda, membentuk formasi bunga biru yang sedang mekar. Aksi ini merupakan simbol bahwa TNI Angkatan Udara akan semakin harum dengan karya nyata yang akan ditunjukkan oleh kedua mempelai.
Dalam formasi tersebut, mempelai pria melakukan pemasangan cincin pernikahan kepada mempelai wanita, dan seketika para personel berpedang tersebut balik kanan menurunkan pedang sambil berlutut sebagai simbol penghormatan, kesetiaan, dan sebagai perisai hidup untuk memberikan perlindungan kepada pimpinan. Formasi terakhir adalah “V-Formation”, yaitu jajar kehormatan berpedang memberikan penghormatan kepada kedua mempelai yang berbahagia.
Pada sesi penutup upacara tradisi pernikahan militer, pasukan jajar kehormatan meninggalkan ruangan dan disambut tepuk tangan meriah oleh para undangan dan applause yang memukau kepada Elang-Elang Muda Pengawal Dirgantara Indonesia. Selanjutnya, laporan perwira upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara tradisi pernikahan militer pedang pora perwira TNI Angkatan Udara telah selesai.
Sebagai kelengkapan informasi tentang mempelai dan para personel upacara adalah sebagai berikut.
Mempelai Pria:
Nama : Hashar Pratama Said, S.H.
Pangkat/Korps/NRP: Letnan Satu Kum/21919110549834
Jabatan: Ps. Kaurbankum Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang.
Suku Bangsa: Bugis
Agama: Islam
Pendidikan Militer : Dikmapa PK TNI Tahun 2019
merupakan putra pertama dari pasangan Bapak Sersan Mayor (Purn) Saharuddin Said dengan Ibu Hasnah.
Mempelai Wanita :
Nama: Amanda Widya Christiyanti, S.Psi
Pangkat/Korps/NRP: Letnan Dua Cba (K)/11200036760895.
Jabatan: Paur Har Bek Sihar BekangDam Kodam II/Sriwijaya Palembang.
Suku Bangsa: Jawa
Agama: Islam
Pendidikan Militer: Dikmapa PK TNI Tahun 2020
merupakan putri kedua dari pasangan Bapak Kolonel (Purn) Endro Kartono dengan Ibu Sri Chyristiyanti (almh).
Personil Upacara :
Inspektur Upacara :
Kolonel Kum Herman, S.H. (Sahli Bidang Turdara Koopsud II).
Perwira Upacara :
Letnan Dua Piria Aditya Latuminase, S.H. (Alumni DIKMAPA PK TNI Tahun 2021).
Komandan Jajar Kehormatan :
Letnan Dua Kum Raden Oki Ilham Wardana, S.H. (Alumni DIKMAPA PK TNI Tahun 2020).
Personil jajar kehormatan adalah para perwira muda Komando Operasi Udara II Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Rangkaian upacara tradisi pernikahan militer pedang pora perwira TNI Angkatan Udara dilengkapi dengan puisi alumni PAPK Angkatan Udara sebagai berikut.
Janji almamater kini telah berlau
Tibalah langka dalam suasana cerah
Engkau harus berbakti
Mengabdi demi nusa angkatan udara
Pancaran hati ksatria memenuhi dadamu
Dengan cita-cita ke depan jauh
Engkaulah satunya harapan tiada gentar sebagai pengawal dirgantara
Juga berani demi persada
Buktikan baktimu demi negara
Saat tepat hari bahagia engkau lepas dunia sendiri
Engkau persunting putri yakin engkau percayai
Tiada harus ingkar kalian suami istri
Kini nanti dan kelak kemudian hari
Ingat suami, engkau pembimbing, pelindung dan pengarah roda bahagia
Demikian juga istri, setia dan mengerti tugas suami
Dua insan yang harus sejajar
Paduan dua insan seiya sekata
Merintis jalan hidup bahagia
Gemuruh dalam dada, rasa suka, bangga dan, mulia
PIA ARDHYA GARINI
Kami datang pasrah dengan hati lapang
Uluran tangan bijaksana menyambut penuh rasa bahagia
Untaian bunga mekar semarak menambah harum
ARDHYA GARINI
Lengkaplah dan semakin lebar sayap
SWA BHUANA PAKSA
Berbahagialah saudaraku
Demikianlah persembahan aksi pedang pora pada upacara pernikahan militer perwira muda TNI Angkatan Udara di Alecalimpo Kabupaten Pinrang.
Bravo TNI…
TNI lahir dari Rakyat
TNI solid dan tetap manunggal bersama rakyat.TNI timbul tenggelam bersama negara sebagai penegak,
pelindung dan penjaga kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pinrang, 24 Agustus 2024
*Warga Bengkel Narasi Indonesia, Jakarta