Dalam novena kepada Santa Faustina, hari kelima difokuskan pada doa dan pengorbanan untuk jiwa-jiwa yang sedang menderita di dalam api penyucian. Pada hari ini, kita diundang untuk mendoakan mereka yang membutuhkan belas kasih Tuhan agar dapat segera mencapai kebahagiaan kekal bersama-Nya. Santa Faustina Kowalska, dalam bukunya “Diary: Divine Mercy in My Soul”, mencatat pengalaman dan refleksinya yang berhubungan erat dengan tema belas kasih ini.

Refleksi Hari Kelima: Jiwa-jiwa di Api Penyucian

Pada hari kelima novena, kita berdoa secara khusus untuk jiwa-jiwa di api penyucian, yaitu mereka yang belum sepenuhnya disucikan untuk memasuki Kerajaan Surga. Santa Faustina menulis dalam Buku Hariannya bahwa kasih sayang Tuhan begitu besar terhadap jiwa-jiwa ini, dan Ia meminta kita untuk berdoa demi kelepasan mereka.

Dalam Diary no. 1588, Santa Faustina mencatat doa Yesus kepada jiwa-jiwa ini:
“Jiwa-jiwa yang sedang dalam api penyucian, Kamu sangat menderita, tetapi sekalipun begitu, Kamu telah beroleh penghiburan besar. Kamu ada dalam kepastian kekal, sementara yang lain tidak. Doa-doa dari orang-orang beriman di bumi dapat menolong Kamu untuk dipercepat memasuki Surga.”

Santa Faustina juga menerima penglihatan tentang keadaan jiwa-jiwa ini dan pentingnya doa kita untuk mereka. Jiwa-jiwa di api penyucian, menurutnya, sangat membutuhkan bantuan doa-doa kita karena mereka tidak dapat menolong diri mereka sendiri, namun dengan rahmat Tuhan dan melalui devosi kepada Kerahiman Ilahi, mereka dapat menerima penghiburan dan pembebasan dari penderitaan.

Tindakan Cinta dan Belas Kasih

Selain mencatat pesan tentang jiwa-jiwa di api penyucian, Santa Faustina juga mengingatkan pentingnya perbuatan belas kasih yang nyata dalam hidup kita. Dalam Diary no. 1325, Tuhan Yesus berbicara tentang tindakan nyata yang diperlukan dari setiap orang yang mengaku mencintai-Nya:
“Kasih-Ku dan belas kasih-Ku harus tercermin dalam perbuatanmu. Jika kamu benar-benar mengasihi Aku, tunjukkan kasih itu kepada orang lain melalui belas kasih. Jangan pernah berhenti berbuat baik kepada orang lain, sebab melalui perbuatanmu itulah kasih-Ku akan tampak di dunia ini.”

Tindakan belas kasih ini meliputi tidak hanya doa-doa, tetapi juga tindakan nyata membantu orang-orang yang membutuhkan, baik di dunia ini maupun jiwa-jiwa yang sedang menantikan penyucian di alam baka. Novena ini mengingatkan kita untuk secara aktif menunjukkan kasih kita kepada Tuhan dengan mendoakan dan menolong sesama, terutama mereka yang sedang dalam api penyucian.

Kesimpulan

Hari kelima dari novena kepada Santa Faustina adalah kesempatan untuk memperdalam kasih dan belas kasih kita terhadap jiwa-jiwa yang menderita di api penyucian. Dengan mendoakan mereka, kita memenuhi panggilan Yesus untuk menjadi agen belas kasih-Nya di dunia ini dan di dunia yang akan datang. Seperti yang tertulis dalam “Diary: Divine Mercy in My Soul” karya Santa Faustina Kowalska, kita dipanggil untuk berbuat baik tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk mereka yang membutuhkan rahmat penyelamatan Tuhan.

Referensi:
Kowalska, Faustina. Diary: Divine Mercy in My Soul. Marian Press, 1987.

By profa.Evira’24

(Visited 3 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.