Oleh: Ruslan Ismail Mage*

Kepulauan Nusantara di Pusaran Geopolitik

Keberagaman Indonesia adalah kekayaan yang luar biasa, tetapi di sisi lain juga menjadi tantangan besar dalam bingkai keutuhan bangsa. Dari sudut pandang ilmu geopolitik, keberagaman ini adalah pisau bermata dua. Di satu sisi, ia mencerminkan harmoni multikultural yang mengagumkan, tetapi di sisi lain menyimpan potensi konflik laten yang tak bisa diabaikan.

Geopolitik, sebagai disiplin ilmu yang mengkaji keterkaitan antara geografi, sejarah, dan politik internasional, menawarkan perspektif penting dalam memahami dinamika wilayah seperti Indonesia. Dengan luas wilayah 5.193.250 km², lebih dari 18.000 pulau, 1.430 suku bangsa, serta populasi sekitar 267 juta jiwa, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Ditambah lagi, negara ini mengakui enam agama resmi dan memiliki lebih dari 245 aliran kepercayaan.

Jika fakta ini dikaji secara mendalam, wajar jika Indonesia dianggap sebagai negara yang rawan konflik. Bahkan, dalam sejarah dunia, negara-negara besar seperti Uni Soviet dan Yugoslavia yang berada di satu daratan pun bisa terpecah. Maka, bagi Indonesia yang berupa negara kepulauan dengan pulau-pulau besar terpisah ratusan kilometer, tantangan menjaga keutuhan jauh lebih besar.

Bayangan Raksasa Perpecahan

Kekhawatiran perpecahan ini tidak muncul tanpa alasan. Dalam beberapa tahun terakhir, tanda-tanda polarisasi di masyarakat semakin nyata, terutama menjelang ajang politik seperti Pemilukada dan Pemilu Presiden. Polarisasi ini bahkan telah merembet ke ranah agama, wilayah yang semestinya menjadi sumber ketenangan dan persatuan.

Ada kesan bahwa polarisasi ini bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari grand design tertentu untuk melemahkan bangsa. Mengingat Indonesia dikenal sebagai bangsa dengan rasa persatuan yang kuat, menggoyang keyakinan kelompok mayoritas mungkin dianggap sebagai cara efektif untuk menanamkan bibit perpecahan.

Di sisi lain, Indonesia yang kaya akan sumber daya alam adalah sasaran empuk bagi kapitalisme global. Dalam kancah politik internasional, negara ini sering kali diibaratkan sebagai gadis cantik yang dikelilingi banyak lelaki bernafsu tinggi. Kekayaan alam yang melimpah menjadikan Indonesia begitu “seksi” di mata para pelaku ekonomi global, yang selalu mencari celah untuk menguasainya.

Persatuan dalam Keberagaman

Mengingat ancaman ini, menjadi tugas bersama seluruh elemen bangsa untuk menjaga harmoni dalam keberagaman. Perbedaan harus menjadi kekuatan, bukan pemicu konflik. Kesadaran kolektif bahwa keutuhan bangsa lebih penting daripada ego sektoral atau kepentingan politik sesaat harus ditanamkan.

Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai persatuan dan memupuk toleransi. Bangsa ini tidak akan mampu bertahan jika konflik terus dibiarkan berkembang, terlebih jika konflik itu dirancang untuk menghancurkan fondasi persatuan bangsa.

Potensi konflik yang disebabkan oleh beragamnya kepentingan elite dan ego sektoral harus dicegah sejak dini. Kerja sama lintas sektor, dialog antaragama, dan pendidikan toleransi adalah kunci untuk meredam konflik laten.

Menjinakkan Bayangan Raksasa

Potensi konflik di negeri ini laksana bayangan raksasa yang selalu mengikuti, siap menerkam jika dibiarkan. Namun, bayangan itu bisa dijinakkan dengan semangat persatuan yang kokoh. Bangsa Indonesia memiliki modal sejarah dan budaya untuk menjawab tantangan ini.

Kini, saatnya kita kembali pada semangat kebangsaan yang menghargai perbedaan sebagai kekayaan, bukan ancaman. Kerja sama dan solidaritas adalah cara untuk memastikan bahwa keberagaman kita tetap menjadi berkah, bukan alasan perpecahan.

*Akademisi, Inspirator Kebangsaan, dan Founder Sipil Institute Jakarta.

(Visited 88 times, 1 visits today)
One thought on “Potensi Konflik Laksana Bayangan Raksasa”
  1. Memang begitu lah Indonesia di mata dunia…. se akan akan terpecah belah oleh sengatan.beberapa negara raksasa di dunia ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.