Stigma adalah cap yang diberikan oleh masyarakat kepada individu atau kelompok yang dianggap tidak normal atau tidak diinginkan.” (Goffman, 1963, hlm. 11)
A.Tentang Erving Goffman
Erving Goffman (1922-1982) adalah seorang sosiolog Amerika yang terkenal karena karyanya tentang interaksi sosial, perilaku manusia, dan institusi sosial. Berikut beberapa fakta tentang Erving Goffman:
- Kehidupan Awal
- Lahir di Mannville, Alberta, Kanada, pada tanggal 11 Juni 1922.
- Ayahnya adalah seorang pedagang dan ibunya adalah seorang guru.
- Goffman pindah ke Amerika Serikat pada usia 15 tahun dan menetap di Chicago.
- Pendidikan
- Goffman memperoleh gelar sarjana dari Universitas Toronto pada tahun 1945.
- Ia kemudian memperoleh gelar master dari Universitas Chicago pada tahun 1949.
- Goffman memperoleh gelar doktor dari Universitas Chicago pada tahun 1953.
- Karir Akademik
- Goffman menjadi dosen di Universitas Chicago pada tahun 1952.
- Ia kemudian menjadi profesor di Universitas California, Berkeley, pada tahun 1958.
- Goffman menjadi profesor di Universitas Pennsylvania pada tahun 1968 dan tetap di sana hingga pensiun pada tahun 1982.
- Karya Utama
- “The Presentation of Self in Everyday Life” (1959) – karya ini menjelaskan tentang bagaimana orang-orang mempresentasikan diri mereka dalam interaksi sosial.
- “Asylums” (1961) – karya ini menjelaskan tentang bagaimana institusi sosial seperti rumah sakit jiwa dan penjara mempengaruhi perilaku manusia.
- “Stigma” (1963) – karya ini menjelaskan tentang bagaimana masyarakat memberikan label atau stigma kepada individu atau kelompok yang dianggap tidak normal atau tidak diinginkan.
- Pengaruh dan Warisan
- Goffman dianggap sebagai salah satu sosiolog terpenting abad ke-20.
- Karyanya telah mempengaruhi berbagai bidang seperti sosiologi, psikologi, antropologi, dan filsafat.
- Goffman dikenal karena gaya penulisannya yang unik dan kemampuannya untuk menjelaskan konsep-konsep kompleks dengan bahasa yang sederhana.
- Meminggal
Erving Goffman meninggal pada tahun 1982. Beliau adalah seorang sosiolog Amerika yang terkenal karena karyanya tentang interaksi sosial, perilaku manusia, dan institusi sosial. Goffman dikenal sebagai pemikir utama terakhir Chicago asli dan dianggap sebagai sosiolog Amerika paling berpengaruh di abad 20.
B Teori Stigma karya Erving Goffman
Teori stigma adalah sebuah konsep sosiologis yang dikembangkan oleh Erving Goffman pada tahun 1963. Teori ini menjelaskan bagaimana masyarakat memberikan label atau stigma kepada individu atau kelompok yang dianggap tidak normal, tidak diinginkan, atau tidak sesuai dengan norma-norma sosial.
Konsep Utama
- Stigma: Stigma adalah label atau cap yang diberikan oleh masyarakat kepada individu atau kelompok yang dianggap tidak normal atau tidak diinginkan.
- Kategori Stigma: Goffman membedakan stigma menjadi tiga kategori, yaitu:
- Stigma yang terkait dengan kondisi fisik (misalnya, cacat tubuh).
- Stigma yang terkait dengan perilaku atau tindakan (misalnya, kecanduan narkoba).
- Stigma yang terkait dengan atribut atau karakteristik (misalnya, ras, etnis, atau orientasi seksual).
- Proses Stigmatisasi: Proses stigmatisasi adalah proses di mana masyarakat memberikan label atau stigma kepada individu atau kelompok.
- Dampak Stigma: Stigma dapat memiliki dampak negatif pada individu atau kelompok yang terkena, seperti diskriminasi, pengucilan, atau penolakan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stigma
- Norma-Norma Sosial: Norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat dapat mempengaruhi stigma.
- Kultur dan Budaya: Kultur dan budaya masyarakat dapat mempengaruhi stigma.
- Kekuasaan dan Otoritas: Kekuasaan dan otoritas dapat mempengaruhi stigma.
- Media dan Komunikasi: Media dan komunikasi dapat mempengaruhi stigma.
Contoh Stigma
- Stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS: Orang dengan HIV/AIDS sering kali mengalami stigma dan diskriminasi.
- Stigma terhadap Orang dengan Cacat Tubuh: Orang dengan cacat tubuh sering kali mengalami stigma dan pengucilan.
- Stigma terhadap Orang dengan Kecanduan Narkoba: Orang dengan kecanduan narkoba sering kali mengalami stigma dan diskriminasi.
Mengatasi Stigma
- Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan dan kesadaran tentang stigma dapat membantu mengatasi stigma.
- Advokasi dan Dukungan: Advokasi dan dukungan dari masyarakat dan organisasi dapat membantu mengatasi stigma.
- Kebijakan dan Peraturan: Kebijakan dan peraturan yang mendukung hak-hak individu dan kelompok yang terkena stigma dapat membantu mengatasi stigma.
C.Kritik Teori Stigma
Teori stigma Erving Goffman telah menjadi salah satu teori yang paling berpengaruh dalam sosiologi dan psikologi. Namun, seperti teori lainnya, teori stigma Goffman juga memiliki beberapa kelemahan dan kritik. Berikut beberapa kritik terhadap teori stigma Goffman:
Kritik
- Terlalu Luas: Teori stigma Goffman terlalu luas dan tidak membedakan antara stigma yang berbeda-beda. Ia tidak mempertimbangkan bahwa stigma dapat memiliki dampak yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan budaya.
- Terlalu Fokus pada Individu: Teori stigma Goffman terlalu fokus pada individu yang mengalami stigma dan tidak mempertimbangkan peran masyarakat dan struktur sosial dalam menciptakan dan mempertahankan stigma.
- Tidak Mempertimbangkan Perubahan Sosial: Teori stigma Goffman tidak mempertimbangkan bahwa stigma dapat berubah seiring waktu dan bahwa masyarakat dapat berubah dalam cara mereka memandang dan memperlakukan individu yang mengalami stigma.
- Terlalu Negatif: Teori stigma Goffman terlalu fokus pada aspek negatif stigma dan tidak mempertimbangkan bahwa stigma juga dapat memiliki dampak positif, seperti meningkatkan kesadaran dan empati.
- Tidak Mempertimbangkan Peran Media: Teori stigma Goffman tidak mempertimbangkan peran media dalam menciptakan dan mempertahankan stigma.
Kritik dari Perspektif Feminis
- Tidak Mempertimbangkan Peran Gender: Teori stigma Goffman tidak mempertimbangkan peran gender dalam menciptakan dan mempertahankan stigma.
- Tidak Mempertimbangkan Peran Patriarki: Teori stigma Goffman tidak mempertimbangkan peran patriarki dalam menciptakan dan mempertahankan stigma terhadap perempuan.
Kritik dari Perspektif Poststrukturalis
- Tidak Mempertimbangkan Peran Bahasa: Teori stigma Goffman tidak mempertimbangkan peran bahasa dalam menciptakan dan mempertahankan stigma.
- Tidak Mempertimbangkan Peran Kuasa: Teori stigma Goffman tidak mempertimbangkan peran kuasa dalam menciptakan dan mempertahankan stigma.
Dengan demikian, teori stigma Goffman memiliki beberapa kelemahan dan kritik yang perlu dipertimbangkan dalam memahami stigma dan dampaknya terhadap individu dan masyarakat.
D.Kesimpulan
Berikut adalah kesimpulan teori stigma Erving Goffman:
Definisi Stigma
Stigma adalah label atau cap yang diberikan oleh masyarakat kepada individu atau kelompok yang dianggap tidak normal atau tidak diinginkan.
Proses Stigmatisasi
Proses stigmatisasi terjadi ketika masyarakat memberikan label atau cap kepada individu atau kelompok yang dianggap tidak normal atau tidak diinginkan.
Jenis Stigma
Goffman membedakan stigma menjadi tiga jenis:
- Stigma yang terkait dengan kondisi fisik (misalnya, cacat tubuh).
- Stigma yang terkait dengan perilaku atau tindakan (misalnya, kecanduan narkoba).
- Stigma yang terkait dengan atribut atau karakteristik (misalnya, ras, etnis, atau orientasi seksual).
Dampak Stigma
Stigma dapat memiliki dampak negatif pada individu atau kelompok yang terkena, seperti:
- Diskriminasi
- Pengucilan
- Penolakan
- Kehilangan identitas
- Kehilangan kepercayaan diri
Strategi Mengatasi Stigma
Goffman menyarankan beberapa strategi untuk mengatasi stigma, seperti:
- Mengakui dan menerima stigma
- Mencari dukungan dari orang lain
- Membangun identitas baru
- Mengembangkan strategi untuk menghadapi stigma
Kritik dan Pengembangan
Teori stigma Goffman telah dikritik dan dikembangkan oleh beberapa peneliti, seperti:
- Kritik terhadap konsep stigma yang terlalu luas
- Kritik terhadap kurangnya perhatian pada peran struktur sosial dalam menciptakan stigma
- Pengembangan konsep stigma yang lebih kompleks dan nuansa
Dengan demikian, teori stigma Goffman merupakan salah satu teori yang paling berpengaruh dalam sosiologi dan psikologi, dan telah memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman kita tentang stigma dan dampaknya pada individu dan masyarakat.
“Identitas adalah konsep yang kompleks dan dapat berubah-ubah tergantung pada konteks sosial.”
(Goffman, 1963, hlm. 57)
Referensi Rujukan
Berikut beberapa pustaka yang relevan dengan teori stigma Erving Goffman:
Buku
- Goffman, E. (1963). Stigma: Notes on the Management of Spoiled Identity. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
- Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. New York: Doubleday.
- Goffman, E. (1961). Asylums: Essays on the Social Situation of Mental Patients and Other Inmates. New York: Doubleday.
Jurnal
- Goffman, E. (1967). “On Face-Work: An Analysis of Ritual Elements in Social Interaction.” Journal of Communication, 17(3), 225-244.
- Goffman, E. (1974). “Frame Analysis: An Essay on the Organization of Experience.” Harvard Educational Review, 44(3), 349-365.
Referensi Lainnya
- Plummer, K. (2010). “Erving Goffman: A Life.” Symbolic Interaction, 33(2), 151-164.
- Burns, T. (1992). Erving Goffman. London: Routledge.
Penutup
Demikian utas sosiologi modern Teori Stigma Erving Goffman, merupakan file dari Lemari Literasi Sosiologi yang menjadi suplemem kuliah, semoga bermanfaat
Selamat membaca
Makasssar, 5.02.25.
Diberdayakan :

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.
“Kebaikan dalam kata-kata menciptakan kepercayaan diri, kebaikan dalam berpikir menyelesaikan setiap kesulitan, dan kebaikan dalam memberi menciptakan cinta.
Lao Tzu