Hari raya Tubuh dan Darah Kristus ini pertama kali dirayakan pada abad ke-XIII, oleh Santa Juliana dari Mont Cornillon atau dikenal sebagai Juliana dari Liège, adalah seorang biarawati, yang lahir pada tahun 1192 di dekat Liege, Belgia  yang memiliki penglihatan khusus bahwa, perlunya hari raya khusus untuk memuliakan Ekaristi, sebagai Tubuh dan Darah Kristus. Ia memperjuangkan penetapan perayaan Pesta Tubuh dan Darah Kristus, yang kini dikenal sebagai Hari Raya Corpus Christi.

Dengan dukungan dari Uskup Liège dan Paus Urbanus IV, pesta tersebut akhirnya diakui secara resmi oleh Gereja Katolik pada tahun 1264. Juliana menghabiskan hidupnya dalam pelayanan dan doa di Mont Cornillon sampai wafatnya pada tahun 1258.

Makna teologis dari hari raya ini sangat dalam, Corpus Christi dirayakan untuk menghormati Ekaristi sebagai tubuh dan darah Kristus, yang merupakan inti dari kehidupan rohani umat Katolik. Ini adalah saatnya umat Katolik diingatkan tentang pengorbanan Yesus dan misteri iman yang mereka yakini, dalam sakramen Ekaristi roti dan anggur dikonsekrasi oleh imam, dipercaya berubah menjadi tubuh dan darah nyata Yesus. Ini bukan hanya simbolis, tetapi perubahan hakiki yang mengundang umat untuk bersatu dengan Kristus dan satu sama lain.

Mukzijat Hosti menjadi daging

Perayaan Ekaristi ini untuk memperingati Perjamuan Terakhir Tuhan Yesus bersama para muridnya sebelum wafat, yang diwariskan secara turun temurun hingga saat ini.

“Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kataNya: “Inilah tubuhku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku” (Lukas, 22:19).

Sebab dagingKu adalah benar-benar makanan dan darahku adalah benar-benar minuman”. (Yohanes, 6:55).

Namun segelintir orang Kristen ada yang tidak percaya akan hal ini, maka muncul mukjizat Ekaristi.

Berikut ini ada 10 mukjizat Ekaristi terkenal di dunia:

  • Mujizat Ekaristi di Lanciano Italia tahun 705
  • Mukzijat Ekaristi di Ausgsburg Jerman pada tahun 1194
  • Mukjizat Ekaristi di Santarem Portugal tahun 1225
  • Mukjizat Ekaristi di Bolsena Italia tahun 1263
  • Mukjizat Ekaristi di Buenos Aires Argentina tahun 1996
  • Mukjizat Ekaristi di Chirattakonam India, tahun 2001
  • Mukjizat Ekaristi di Tixtla Meksiko 2006
  • Mukjizat Ekaristi di Sokolka Polandia tahun 2008
  • Mukjizat Ekaristi di Yogyakarta Indonesia tahun 2012
  • Mukjizat Ekaristi di Legnica Polandia tahun 2013.

Hal ini terjadi Imam yang merayakan Ekaristi tidak percaya, lalu roti mengeluarkan darah, dan diteliti oleh para ahli forensik, hasilnya benar-benar darah manusia yang bergolongan AB seperti di kain kafan Yesus Turin.

Merayakan Ekaristi ketika surga seolah-olah bersatu dengan bumi dan Kristus hadir secara nyata di tengah-tengah umatnya. Salah satu doa yang diungkapkan oleh Paus Leo XIV adalah, menyoroti doa-doa pribadi saat-saat suci.  

Corpos Christus Kudus

Ketika momen setiap kali  imam mengangkat hosti kudus, setelah kata-kata konsekrasi, gereja menyatakan bahwa roti tersebut telah berubah secara substansial menjadi tubuh Kristus. Begitu pula ketika imam mengangkat piala anggur, anggur itu telah berubah menjadi darah Kristus. 

Doa saat pengangkatan roti dan anggur sebagai simbol Kristus adalah, “Tuhanku dan Allahku”, ketika Tuhan berjumpa dengan rasul Tomas ketika Yesus bangkit. Yang mengandung pengakuan iman yang mendalam, dengan mengucapkan doa Tuhanku dan Allahku umat menyatakan kepercayaan kepada Kristus dalam Ekaristi.

Di banyak tempat hari ini dirayakan dengan prosesi yang hikmat, umat berjalan bersama menunjukkan kepercayaan dan penghormatan mereka terhadap sakramen suci. Ini adalah ekspresi komunal dari iman, pengharapan, dan cinta yang mendalam terhadap Yesus, dalam roti dan anggur yang sederhana, kita menemukan keajaiban yang mendalam kehadiran Kristus, yang mengundang kita untuk menjalani kehidupan yang dipenuhi cinta dan pengabdian.

Di hari raya Corpus Christi ini, marilah kita ingat bahwa Ekaristi bukan hanya symbol, melainkan sumber kekuatan kita, mengingatkan kita setiap hari untuk hidup sebagaimana Kristus telah hidup dengan kasih yang tidak kenal batas, dan pelayanan tanpa pamrih.

Hari raya ini juga dirayakan di Timor Leste, yang mayoritas penduduknya adalah 99% penganut agama Katolik Roma memperingati hari raya ini sebagai libur nasional. Untuk menghormati tubuh dan darah Kristus yang telah mengorbankan dirinya mati di kayu salib, karena dosa umat manusia, sehingga kita wajib merayakan dan menghormatinya.

Di Lospalos diadakan missa pada sore hare jam 16.00, yang dipimpin oleh Romo Paroki Pe. Venancio Fatima Freitas,SDB. Dalam selebrasi misa Corpus Christi “Corpo e Sangue de Cristo” ini juga ada anak-anak sebanyak 80 orang lebih yang menyambut komuni pertama, dan juga ada 8 orang dari Apostolado Orasaun baru yang menerima medali sebagai anggota tetap, dan memperbaharui janji mereka. Setelah missa diadakan prosesi Sakramen Mahakudus Corpus Christi mengelilingi kota Lospalos, baru ditutup dengan berkat final di gereja S.Paulo Lospalos, pada pukul 19.00 WTL.

Perarakan Corpus Christus mengelilingi Kota Lospalos

Tuhan Yesus sendiri berkata, barangsiapa makan tubuhku dan minum darahku ia tidak akan lapar dan haus selamanya di dunia ini maupun di dunia lain. Dan dia akan hidup di dalam Aku dan Aku hidup di dalam dia, dan Aku akan membangkitkannya supaya memperoleh hidup yang kekal.

Jadi kesimpulannya dari mukjizat ekaristi yang terjadi di banyak tempat di dunia menunjukkan bahwa roti dan anggur itu benar-benar Tubuh dan Darah Kristus. Barang siapa yang percaya kepadaNya yang akan memperoleh hidup yang kekal di surga. Dalam Ekaristi, kita bersatu, kita diperkuat, dan kita diingatkan akan panggilan suci kita dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita terus diberkati dan tumbuh dalam iman dan cinta.

Sumber: wikipedia & youtube hari raya corpus christus

By prof.EdoSantos’25

(Visited 34 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Aldo Jlm

Elemen KPKers-Lospalos,Timor Leste, Penulis, Editor & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita, dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Sebagai penulis, pianis dan guru, selalu bergumul dengan literasi dunia keabadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.