Beberapa hari terakhir ini, hatiku dipenuhi oleh rasa syukur dan kebahagiaan yang tak terkira. Aku dipertemukan kembali dengan beberapa alumni—anak-anak muda yang dahulu pernah kutemani dalam perjalanan belajar mereka. Kini mereka datang dengan senyum dewasa, cerita kesuksesan, dan cahaya harapan dalam hidup mereka. Betapa bangganya aku melihat pencapaian mereka, bukan hanya dalam hal karier, tetapi juga dalam kedewasaan pribadi dan cara mereka memaknai hidup.

Dalam pertemuan-pertemuan itu, aku tersadar bahwa menjadi seorang guru bukanlah sekadar soal mentransfer ilmu pengetahuan. Lebih dari itu, aku diutus dan dipanggil untuk hadir sebagai pembimbing hidup. Sebagai pembina OSIS, aku menyaksikan bagaimana benih kepemimpinan ditanam dalam jiwa-jiwa muda. Sebagai mentor, aku diajak untuk mendengarkan, menuntun, dan terkadang hanya hadir dalam diam sebagai tempat sandaran. Sebagai “kakak”, aku hadir dalam tawa mereka, dalam air mata mereka, dan dalam setiap perjuangan yang mereka jalani.
Aku bersyukur kepada Sang Pencipta. Aku percaya bahwa tidak pernah kebetulan bahwa aku diciptakan dan diperlengkapi dengan segala kemampuan, kelembutan hati, dan ketegasan yang dibutuhkan untuk menjalani panggilan ini. Pertemuan dengan para alumni itu adalah semacam konfirmasi ilahi—bahwa benih-benih yang kutabur, dengan segala keterbatasanku, kini mulai bertunas dan berbuah.

Dalam diam aku berkata, “Terima kasih Tuhan. Engkau memanggilku untuk misi ini.”
Karena menjadi seorang pendidik sejati bukan hanya soal kelas dan kurikulum. Ini tentang menjadi saksi dalam pertumbuhan orang lain. Tentang memberi arah tanpa memaksa, memberi kasih tanpa pamrih, dan hadir tanpa menguasai. Dan pada akhirnya, ketika mereka kembali dengan senyum dan ucapan, “Terima kasih, Bu,” itulah hadiah terindah dari panggilan hidup ini.
Akhir kata, Pertemuan dengan alumni bukan hanya momen nostalgia. Itu adalah momen suci—saat aku kembali dipanggil untuk bersyukur, karena telah dipercayakan menjadi bagian dari kisah hidup orang lain.
by profa. Elvira P. Xim’25