Dunia pendidikan kembali berduka. Kali ini datangnya dari Abepura, Jayapura. Seorang guru tewas mengenaskan, tubuhnya terikat tali dan terdapat luka parah di bagian kepala. Mirisnya, telepon genggam dan mobil korban raib digondol pelaku.

Guru tersebut adalah Amril Sidik (29) mengajar di SMP Negeri 9 Jayapura, tewas mengenaskan bersimbah darah di tempat laundry yang baru dirintisnya itu beralamat di Jalan Gerilyawan, Kelurahan Kota Baru, tepat di depan Masjid Agung As-Shalihin, Abepura Jayapura, Kamis 3 Juli 2025 pagi.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh ayahnya sendiri, Abdullah (57), yang merasa curiga karena anaknya tidak pulang sejak malam sebelumnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah rekan guru dan keluarga, korban sebelumnya telah dicari oleh istrinya sejak malam hari.

Amril, yang menjadi salah satu panitia Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), pulang terlambat sekitar pukul 19.00 WIT malam. Namun hingga larut belum juga sampai di rumah.

Sontak, keterlambatan Amril pulang ke rumah mengundang rasa khawatir keluarga, khususnya dari istrinya di rumah.

Keesokan harinya, Kamis pagi, ayah korban, Abdullah, memutuskan mengecek tempat usaha sang anak yang terkunci dari luar.

Mencium gelagat tak wajar, Abdullah membuka pintu laundry secara paksa dan menemukan anaknya sudah tidak bernyawa, dalam kondisi terikat, dengan ponsel dan mobil pribadi raib.

Salah satu rekan korban yang turut membantu mengabarkan peristiwa ini ke masyarakat, mengungkapkan saat ditemukan, korban sudah meninggal. Keadaannya terikat, dan telepon genggam serta mobilnya hilang.

Peristiwa berdarah itu mengundang duka mendalam bagi dunia pendidikan, khususnya sekolah tempat Almarhum Amril mengabdi.

Setelah menerima laporan, anggota Polsek Abepura langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Korban dijadwalkan akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan medis lebih lanjut guna mengungkap penyebab pasti kematiannya.

Ibunda korban, Rusnaini, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan bahwa anaknya sempat ke sekolah pada pagi hari sebelum ditemukan tewas.

Sembari menangis, Rusnaini menjelaskan bahwa anaknya tadi pagi sekira pukul 07.00 WIT masih sempat ke sekolah dalam rangka menerima siswa baru.

Rupanya guru SMPN 9 Jayapura ini tidak langsung ke rumah, melainkan mampir dulu ke usaha laundry yang baru saja dia rintis.

Rusnaini menuturkan bahwa usaha laundry anaknya tersebut baru berjalan dua minggu. Belum sebulan, baru jalan dua minggu membuka usaha laundry ini.

Seiring beredarnya kabar tragis ini, muncul dugaan kuat bahwa korban menjadi korban perampokan dan pembunuhan.
Warga mencurigai bahwa mobil korban, Toyota Agya merah dengan nomor polisi PA 1696 RL, lenyap dibawa kabur oleh pelaku.

Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan para siswa di SMPN 9 Jayapura. Kehilangan seorang guru muda penuh semangat dalam keadaan mengenaskan meninggalkan luka dan tanya besar.

Padahal guru yang menjadi korban pembunuhan ini tidak mempunyai masalah dengan pelaku pembunuhan.
Amril adalah seorang individu yang dikenal karena dedikasinya dalam dunia pendidikan di Jayapura. Beliau telah berkontribusi besar dalam membentuk generasi muda Jayapura melalui pendidikan dan pengajaran.

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan, dan kepada siapa pun yang melihat kendaraan dengan ciri-ciri tersebut atau mengetahui informasi terkait, diimbau untuk segera melapor ke aparat keamanan terdekat.

Pihak Kepolisian menghimbau masyarakat untuk membantu menyebarkan informasi mengenai mobil tersebut, dengan terus menyebarkannya di media sosial.

Insiden ini sontak mengguncang masyarakat setempat dan memicu kecemasan mendalam tentang keamanan dan keselamatan di wilayah tersebut.

Kejadian ini kembali memunculkan pertanyaan tentang keamanan di Abepura Jayapura. Banyak yang berharap pemerintah dapat lebih serius dalam menangani masalah keamanan dan kekerasan di wilayah tersebut.

Masyarakat berharap agar pelaku segera tertangkap dan keadilan ditegakkan secepatnya dan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

(Visited 21 times, 3 visits today)
One thought on “Guru di Abepura Tewas Mengenaskan, Telepon Genggam dan Mobilnya Raib”
  1. Turut berdukacita pada kolega guru tersebut….semoga pelaku cepat ditangkap dan diadili seadil-adilnya….
    Kami dari KPKers-TL turut berdukacita atas kejadian yang menimpa kolega/sahabat dan rekan guru tersebut….
    semoga amal ibadahnya dapat diterima di sisi yang Mahakuasa…amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.