Oleh : Gusnawati Lukman

Selasa,  14 September 2021  bertempat di Aula SMPN 1 Watansoppeng berlangsung acara pembukaan “ Workshop Program Roots Anti Perundungan”. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Soppeng, Drs. H. Azis Makmur, M. Pdi. Turut dihadiri juga Pengawas Pembina Hj. Andi Astati, S.Pd, M.Pd, didampingi Kepala Sekolah SMPN 1 Watansoppeng Supriyadi Usman, S. Pd, M. Pd.

Workshop yang mengambil tema “ Program Roots, Program Pencegahan dan Penanggulangan Perundungan di Lingkungan Sekolah “, bertujuan agar para peserta didik menjadi Agen Perubahan mencegah bullying. 

Kepala SMPN 1 Watansoppeng, Supriyadi Usman, S.Pd, M.Pd mengatakan bahwa bullying atau perundungan adalah perbuatan yang tidak baik dan akan merugikan banyak pihak. Di kalangan peserta didik sering terjadi hal seperti mengejek, mengucilkan, ataupun memalak teman-temannya, yang semua itu adalah termasuk kategori bullying.

Beberapa siswa yang diutus untuk mengikuti program tersebut diharapkan nanti menjadi agen perubahan yang akan bekerja bersama mengawasi dan mencegah hal-hal yang bisa menjadi penyebab terjadinya bullying di lingkungan sekolah. Agen perubahan yang dipilih 30 orang itu diharapkan dapat menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan anti kekerasan di sekolah. Mereka sangat antusias mengikuti workshop tersebut.

Apa itu Program Roots?

Di tahun 2021, Kemendikbud Ristek bekerjasama dengan UNICEF Indonesia dan mitra melaksanakan program pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah “ Roots Indonesia “ ke lebih dari 1.800 SMP dan SMA Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan. Program Roots Indonesia akan melibatkan siswa sebagai Agen perubahan dan guru sebagai Fasilitator. 

Apa Peran Siswa Agen Perubahan?

Agen perubahan adalah 30 siswa yang dipilih dari tiap sekolah untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kekerasan di sekolah.

Apa Peran Guru Sebagai Fasilitator?

Fasilitator Guru bertujuan untuk memfasilitasi diskusi yang dilakukan bersama Agen Perubahan dalam pertemuan Roots setiap minggunya. Fasilitator Guru juga berperan dalam memfasilitasi siswa untuk melaporkan dan menindaklanjuti laporan perundungan atau kekerasan di sekolah. 

Aktivitas Bersama Agen Perubahan 

Sebagai tahap awal, program Roots masih terbatas pada SMP dan SMA Sekolah Penggerak serta SMK Pusat Keunggulan.

Andi Nurhaedah, S.Pd, M.Pd, Wakasek Kurikulum SMP Negeri 1 Watansoppeng, yang juga terpilih sebagai Fasilitator Guru Tingkat Nasional Untuk Masalah Perundungan/bullying , berharap agar hasil dari workshop ini nantinya akan benar-benar bisa diimplementasikan oleh Agen Perubahan yang sudah dipilih itu. Mereka diharapkan dapat berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan sekolah walau dalam bentuk apapun. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersama bergandeng tangan melawan perundungan. 

Ayo bersama kita dukung program Roots ini.

#Stopbullying

#Spensamenolakperundungan

#Spensahebat

Sumber : Foto- foto dokumentasi SMPN 1 Watansoppeng

                Kemdikbudristek.co.id

Watansoppeng, 16 September 2021

(Visited 189 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: