Ketika media berbicara sebuah destinasi wisata yang antik, unik, dan asri di Kabupaten Ngawi memiliki satu lokasi yang menarik untuk dikunjungi, khususnya bagi kolektor otomotif.

Museum Kampoeng Cak Soen namanya. salah satu destinasi wisata unggulan berupa Rumah Adat Jawa Timur dengan berbagai hal unik dan menarik di dalamnya.

Rumah Adat Jawa Timur yang berlokasi di Jl. Poros RT 04 RW 1 Dusun Tempuran, Desa Tempuran, Kecamatan Paron Ngawi ini dibangun pada tahun 1921 oleh pasangan Marto Haryono dan Isminah. Rumah yang menempati lahan seluas 9000 m2 itu kemudian direnovasi pada 2010 lalu oleh sang anak Drs. H. Soentoro Haryono, M.M. yang disulap menjadi tempat rekreasi nan asri, lestari, nyaman.

Kata orang tua, benda apapun yang sudah tua, jangan disia-siakan, tetapi dirawat. Kenapa demikian? Sebab barang/benda berusia puluhan tahun tersebut semakin lama semakin tua, semakin antik. Barang antik itu mahal bernilai sejarah.

Keeksotisan lokasi wisata satu ini membuat kami penasaran. Selain ziarah ke pesarean orang tua, momen cuti ini kami manfaatkan mencari lokasi yang viral di jagad maya itu.

Setelah melakukan ziarah ke pesarean orang tua dan ke pesarean pengasuh sekaligus guru di Yayasan Nurul Huda Dukuh Wareng Desa Beran Ngawi Abah Soleh, kami mencari titik lokasi Museum Mobil dan Motor Antik milik Cak Soen.

Pasca istirahat, berbekal google map, kami menuju lokasi wisata yang di maksud. Meski Pandemi Covid-19, sudah berlalu, toh demikian tetapkan terapkan protokol kesehatan. Hal ini agar si covid tidak kembali hadir ditengah-tengah keluarga tercinta.

Setibanya di Desa Tempuran Paron Ngawi, sebuah bangunan tua nan eksotis ini seolah melambaikan tangan menyambut ramah kedatangan kami. Tiket masuk museum cukup ramah di kantong kok, hanya Rp. 6000 per orang.

Sejauh mata memandang Museum Motor dan Mobil antik yang dikenal kampoeng Cak Soen ini nampak asri, terjaga dan dikelola dengan baik.

Rumah Adat Jawa Timur atau Museum Cak Soen ini disesaki berbagai koleksi mobil dan motor antik sendiri berlokasi di Desa Tempuran Paron Ngawi Jawa Timur.

Dinamakan Griya Asri merupakan sebuah rumah tinggal yang dibangun pada 1921 oleh Marto Haryono dan Ibu Isminah, orangtua dari Cak Soen, yang menempati lahan seluas 9000 m2 itu oleh sang anak Drs. H. Soentoro Haryono, M.M direnovasi. Sang penerus yang tercatat sebagai Direktur Utama Jasa Raharja itu mencetuskan ide mulia, bernilai ekonomis yakni agar rumah itu bisa dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat banyak.

Dikatakan ekonomis, pasalnya selain buat wisata, lokasi serta kendaraan antiknya disewakan buat pre wedding, apa nggak keren tuh. Intinya, edukasi dan pendapatan menunjang operasional keberlanjutan Museum Kampung ini.

Dari papan informasi berupa eksbanner yang terpasang menuliskan bahwa museum ini mempunyai empat bangunan yakni pada bagian depan berupa pendopo, bagian tengah dijadikan ruang keluarga, dan sampingnya adalah lumbung padi lalu pada bagian belakang dijadikan sebagai tempat tinggal.

Di Museum Kampoeng ini kita bisa melihat mobil-mobil dan berbagai sepeda motor antik yang masih terlihat bagus.

Selain itu juga terdapat kolam renang terletak di bagian belakang museum, pengunjung juga dapat menikmati kesejukan taman sekaligus berfoto ria bersama kekasih, suami, istri tersayang, asal jangan milik orang lain lho. Bisa-bisa panci pecah, piring terbang.

Nah, untuk sebuah wisata edukasi dan unik, tempat ini merupakan sebuah pilihan buat kamu yang suka berpetualang asal bukan petualang cinta berhidung belang.

Museum Kampoeng Cak Soen salah satu destinasi rujukan dengan suasana segar, berbagai koleksi mobil dan motor antik dan wahana lainnya. Museum Kampoeng Cak Soen di Desa Tempuran, Ngawi Jawa Timur ini lengkap sebagai wisata sejarah barang antik pilihan yang wajib dikunjungi.

(Visited 519 times, 5 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: