Oleh: Elvira Pereira Ximenes

Pagi itu bu Rainha terbangun untuk doa, sepertinya dibangunkan oleh malaikat pelindungnya. Walaupun tidur terlambat tapi selalu bangun lebih awal sebelum jam Doa Angelus tiba yaitu tepat jam 06.00 AM bahkan sebelum jam 5. Terkadang terbangun jam 3 pagi hanya untuk berdoa kemudian tidur lagi beberapa menit sebelum melanjutkan aktivitas formal di luar rumah.

Sedihnya hari ini bu Rainha sibuk memberesi pekerjaan rumah jadi tidak sempat ikut perayaan Ekaristi di pagi hari. Betapa kecewanya hati Rainha, selama sepanjang hari tidak sempat mengikuti perayaan misa.

Karena dikejar waktu, maka bu Rainha cepat bergerak ke sekolah, tempat dia berkarya di salah satu SMU katolik ternama di kota Dili, walaupun tiba dengan selamat namun tetap terlambat selang 5 menit. Dengan penuh percaya diri Rainha masuk kelas tanpa beban, menyapa para murid dengan elegan. Saat proses pembelajaran berlanjut, semua murid aktif dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh sang guru.

Setelah proses pembelajaran berlangsung di 2 kelas yang berbeda, maka tibalah jam istrihat untuk masuk ke ruang guru. Tiba -tiba bu Rainha buka pintu ruang guru langsung disambut oleh seseorang katanya waooooo. Ibu guru yang cantik sekarang tambah cantik aja. Waooooo

Perasaannya sangat luar biasa waooo bu guru tambah segar aja!!!…waduh hati bu Rainha sangat berbahagia. Bu Rainha pun menjawab dengan penuh percaya diri dan penuh kebahagiaan.

Biasanya sekolah menyediakan makanan ringan buat para guru. Setelah bu Rainha makan ada satu teman ajak untuk beli tambah makanan ringan. Akhirnya belilah gorengan yang sedang dijual di lorong sepanjang jalan raya.

Bu Rainha pun tak segan untuk makan gorengan yang dibeli tadi. Kata bu Rainha aku mau makan tapi tadi aku belum sempat berkontribusi. Tapi si pak guru tadi yang sempat menyapa bu Rainha berkata ah aku pun tadi tidak kumpul duit tapi aku ambil dan makan aja. Tunggu giliranku besok.

Oh betapa bahagianya hati bu Rainha seolah hari ini hari yang begitu istimewa dan sangat bersejarah bahwa diam- diam selama ini aku mencintaimu namun hari ini terbukti kebenarannya bahwa aku adalah bagian dari sejarah cinta kita.

Sepanjang hari, hati bu Rainha begitu berseri -seri dengan sebuah kata-kata yang sangat inspiratif. Seolah inilah jawaban yang selama ini ditunggu–tunggu. Kegembiraan yang benar–benar muncul dari kedalaman hati yang paling dalam.

Oh, Thank you God. Inilah impianku, kata bu Rainha dalam hati. Ia merasa doanya terkabul lewat benih cinta yang mulai kelihatan bertumbuh di hatinya. Tinggallah waktu dan ruang yang menentukan, jika Tuhan berkenang ,maka kesempatan pun tiba untuk mulai merawat dan memupuk cinta agar lebih subur lagi di masa depan.




(Visited 34 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.