Oleh : Artati Latif*
Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai bagian dari Kelompok Tani (KT) merupakan organisasi masyarakat di pedesaan yang memiliki kesamaan kepentingan dan kesamaan domisili. Kelompok Tani memiliki tiga fungsi, yaitu kelompok tani sebagai unit produksi, sebagai wahana belajar, dan sebagai wadah kerjasama.
Fungsi-fungsi kelompok tani tersebut turut dikembangkan oleh KWT sebagai salah satu kelembagaan petani yang memberdayakan peran wanita dalam hal program pembangunan pertanian. Kegiatan yang dilakukan antara lain pengembangan budidaya komoditi pertanian di tingkat pekarangan dan processing hasil.
Walaupun sederhana, tapi cukup memberi manfaat dan berkontribusi dalam pembangunan pertanian. Komoditi pertanian yang biasa dikembangkan oleh para Ibu Rumah Tangga adalah tanaman hortikultura jenis sayuran, buah atau daun seperti cabe, tomat, terung, kangkung, bayam, sawi, termasuk juga budidaya ikan air tawar serta beternak itik dan ayam.
Produksi dari tanaman maupun ternak tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan, serat, mineral, dan protein keluarga petani atau konsumsi rumah tangga petani sendiri, ternyata keterpenuhan tersebut bisa juga untuk tujuan komersil melalui pedagang (paggandeng).
Jadi bisa digambarkan bahwa kinerja KWT ini sangat membantu ekonomi keluarga petani di saat gejolak pangan terjadi. Rilis data BPS bulan Juni 2023 menunjukkan bahwa salah satu pemicu inflasi di tingkat nasional adalah komoditi sektor pertanian yaitu cabe dan telur. Sehingga peran KWT sangat diharapkan dalam memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya. Tentunya untuk menyediakan sumber pangan sendiri sehingga stabilisasi pasokan komoditi tetap terjaga di tingkat rumah tangga serta mampu menjaga daya beli dan mengendalikan jumlah permintaan komoditi di pasaran.
Peran KWT ini juga tidak terlepas dari program pemerintah dan pembinaan para petugas di lapangan yang setiap waktu memberi perhatian dan edukasi dalam rangka mengoptimalkan sumberdaya dan dinamika KWT yang dibinanya. Jadi tidak bisa dinafikan bahwa aksi nyata, motivasi, dan kolaborasi komponen petugas tersebut sangat berkait dengan peran KWT untuk memperbaiki dan memperkuat Nilai Tukar Petani.
*Pembina KWT/PPL Kabupaten Barru