Oleh: Kharisma Andika*
Hari Jumat pagi 23/8 saya bersama Bapak dan Ibu pergi sarapan bubur di salah satu sudut kota Depok. Sambil sarapan, Bapak menjelaskan ada dua keterampilan yang harus saya pahami dan kembangkan sebagai mahasiswa baru. Menurutnya kedua keterampilan ini laksana kendaraan roda dua yang harus bersamaan berputar menuju masa depan gemilang. Dua keterampilan itu adalah sebagai berikut.
Pertama, hard skill. Suatu kemampuan atau keahlian utama yang harus saya miliki dalam pekerjaan tertentu. Untuk bisa memiliki hard skill, saya harus menempuh pendidikan formal, program pelatihan, dan lain sebagainya untuk bisa mendapatkan sertifikasi atau pengakuan atas keterampilan yang saya kuasai. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan ijazah dari institusi pendidikan.
Kedua, soft skill. Menurut bapak, sesungguhnya ini keterampilan pelengkap dari hard skill, tetapi justru menjadi kekuatan raksasa yang tidak berwujud dalam diri manusia. Sebuah kekuatan besar yang dapat dirasa, tetapi tidak bisa diukur. Kalau diabaikan, kekuatan tersebut akan diam saja dan tertidur tidak melakukan pergerakan. Karena itu saya harus bangkitkan, kembangkan, dan pelihara agar bisa menjadi kekuatan dahsyat dalam diriku menjalani hidup dan memasuk dunia kerja.
Agar bisa memahami pentingnya keterampilan soft skill ini sebagai mahasiswa, bapak menguraikan beberapa keterampilan itu. Di antaranya keterampilan adaptif, kreatif, inovatif, komunikatif, kolaboratif, kompetitif, berpikir alternatif, interaktif, dan inspiratif.
Bapak menekankan bahwa sehebat apa pun keterampilan hard skill yang saya miliki kalau tidak didukung dengan keterampilan soft skill, saya akan mengalami kendala dalam memasuki dunia kerja. Karena itu, Bapak mewanti-wanti saya harus meningkatkan keterampilan soft skill di kampus.
*Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Telkom University Bandung