Oleh: Andi Satia

Menjelajahi wisata mangrove Teluk Semanting Kalimantan Timur, rasanya enggan untuk beranjak dari tempat. Ada banyak cinta di dalamnya mengajak mata mengembara menikmati keelokan pohon bakau yang sesekali daunnya diterpa angin sepoi menambah kesejukan alam sekitar. Benar -benar wisata alam yang sangat indah dan sejuk.

Mangrove menyuguhkan aliran cinta di teluknya nan indah dapat menebar sekuntum pesona alam dibawah lembayung senja dibalut mega yang temaram, menampakkan aura keindahannya di senja menjelang malam , di sanalah kami menghabiskan waktu. Membuat aku terperangkap tak bisa beranjak dari singgasana peraduan wisata mangrove. Seakan memiliki daya magnit yang kuat untuk menarik kami berdiam diri lebih lama.

Dengan suguhan lukisan alam yang indah seakan mengajak pengunjung bercengkrama lewat bahasa isyarat. Sungguh wisata alam yang benar-benar dapat menyejukkan hati tuk merefresh jiwa. Pantai yang dikelilingi pohon penyejuk menyimpan sejuta daya tarik pada senja yang sebentar lagi akan bergeser memasuki singgasana peraduan sang malam.

Ada banyak cinta dan kenangan tersimpan rapi pada Teluk Semanting. Walau perjalanan kami singkat, tapi begitu banyak merenda momen indah dalam bingkai cerita senja serasa hati pikiran dan perasaan kami damai berada di anjungan Teluk Semanting sambil memandang laut lepas, sesekali menengadah ke atas menikmati senja yang diselimuti awan putih.

Bila di tepi telaga hati ada taman jiwa tumbuh berbuah kerinduan, maka akan hadir menghantar sehelai kenangan menjadi kidung yang menarik dalam merajut cerita indah di kisah perjalanan kami. Sungguh tempat wisata alam yang benar benar mencuri hati kami. Ada satu jargon yang disematkan pada batang pohon yang bertuliskan, “Hati-hati kejatuhan ranting karena kejatuhan ranting tidak seindah jatuh cinta. Sungguh cinta tumbuh di mana-mana. Di ranting dan akar semua memiliki cahaya cinta tumbuh di taman hati kami.

Inilah kisah perjalanan kami berkunjung di kota Berau Tanjung Redeb, dengan menyulam momen indah berbuah kerinduan yang tak dapat dilukis dengan kata- kata. Namun, dapat dirasakan mampu menghanyutkan buaian dalam kalbu, sehingga aku benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kolaka Utara, Agustus 2024

(Visited 2,475 times, 1 visits today)
4 thoughts on “Sepenggal Kisah Berbuah Kerinduan di Teluk Semanting”
  1. Alam yang indah adalah Anugra dari Sang pencipta marilah kita bersyukur karena di berikan mata yg sempurna sehinnga kita dapat menyaksikan pemandangan yg Indah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.