Berselawat kepada Nabi Muhammad saw adalah sebuah amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sendiri bersabda bahwa siapa saja yang berselawat untuknya sekali, Allah akan membalas sepuluh kali lipat selawat untuknya. Hadist ini diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i, mengingatkan kita betapa besar pahala dari membaca selawat.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan Hong Kong, ada sekelompok buruh migran Indonesia yang menjadikan selawat sebagai jembatan spiritual mereka. Mereka adalah Paguyuban Rebana Cilacap Bersatu (PRCB), sebuah grup rebana yang awalnya terdiri dari warga asal Cilacap, Jawa Tengah. Seiring berjalannya waktu, keanggotaan PRCB tidak lagi terbatas pada daerah asal. Siapapun, dari daerah manapun, dipersilakan bergabung, asalkan membawa niat yang tulus untuk berselawat dan belajar bersama tanpa memandang perbedaan status sosial atau golongan.

Bunda Murtianingsih, ketua sekaligus pelatih PRCB, berasal dari Kroya, Cilacap. Bersama dengan sembilan belas personel lainnya, mereka terus berjuang mengibarkan nama PRCB di Hong Kong. Tekad mereka adalah untuk tetap istiqomah dalam berselawat, dengan harapan keberkahan dari Allah SWT selalu menyertai langkah mereka. Visi dan misi PRCB pun sangat jelas: menyebarkan ukhuwah Islamiah di tanah rantau, menjalin silaturahmi, dan terus menyuarakan selawat di setiap kesempatan.

Grup rebana yang berdiri sejak 1 Januari 2022 ini memiliki pusat kegiatan di Causeway Bay. Meski baru seumur jagung, PRCB sudah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menghidupkan syiar Islam di Hong Kong. Namun, seperti halnya perjuangan apapun, jalan mereka tidak selalu mulus.

Suka Duka Pejuang Selawat di Negeri Beton

Berjuang dalam syiar agama di negeri yang dikenal dengan gedung-gedung pencakar langit ini bukan perkara mudah. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh PRCB adalah kondisi cuaca. Pusat kegiatan mereka berada di lapangan terbuka, sehingga ketika musim hujan tiba, sering kali mereka kesulitan menemukan tempat yang aman untuk berlatih dan menggelar acara rutinan. Namun, tantangan cuaca tidak pernah memadamkan semangat mereka.

Ketika undangan dari berbagai majelis datang, meskipun cuaca sedang tidak bersahabat dan lokasi acara jauh, PRCB tetap datang dengan penuh semangat. Mereka harus membawa alat-alat rebana yang berat, sering kali harus ekstra hati-hati agar peralatan tidak basah terkena hujan. Namun begitu, mereka tidak pernah menyerah atau kehilangan semangat. Bagi mereka, setiap tetes keringat yang jatuh adalah bentuk pengabdian, setiap langkah yang diambil untuk membawa alat-alat itu adalah bagian dari ibadah.

Mengisi Kegiatan dengan Kebaikan

Setiap minggunya, jadwal kegiatan PRCB begitu padat. Mereka sering diundang untuk tampil dan memeriahkan acara-acara keagamaan di berbagai majelis ta’lim yang ada di Hong Kong. Selain mengisi acara, mereka juga menjadikan momen-momen tersebut sebagai ajang untuk bersilaturahmi, mempererat hubungan dengan sesama pekerja migran Indonesia, serta berbagi inspirasi dan motivasi dalam menjalani kehidupan di perantauan.

Namun, tidak hanya hari Minggu yang menjadi waktu berharga bagi mereka. Jika ada hari libur nasional atau tanggal merah di luar hari Minggu dan mereka tidak ada undangan dari majelis, PRCB menggunakan waktu tersebut untuk latihan rutin. Latihan ini bukan hanya sekadar untuk menyempurnakan teknik bermain rebana, tetapi juga menjadi momen refleksi dan penguatan iman melalui selawat.

Semangat yang Tak Padam

PRCB tidak hanya sebuah grup rebana biasa. Mereka adalah pejuang selawat yang berjuang tanpa kenal lelah di tanah rantau. Setiap anggota menyadari bahwa perjuangan mereka bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menyebarkan syiar Islam dan mempererat ukhuwah di antara sesama Muslim di Hong Kong. Meski tantangan datang silih berganti, baik dari cuaca, tempat latihan yang terbatas, maupun kesibukan pekerjaan sebagai buruh migran, PRCB tetap berdiri tegak. Mereka percaya, selama niatnya lurus, Allah akan selalu memberikan jalan.

PRCB adalah contoh nyata bahwa di tengah keterbatasan, kita masih bisa melakukan kebaikan dan menyebarkan cahaya agama. Semangat mereka adalah semangat kita semua, bahwa dalam setiap hembusan napas, ada kesempatan untuk berbuat baik, menyebarkan selawat, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Bagi para buruh migran Indonesia di Hong Kong yang ingin mengisi waktu libur dengan kegiatan positif, Paguyuban Rebana Cilacap Bersatu selalu membuka pintu. Tidak ada persyaratan yang rumit untuk bergabung, hanya niat yang tulus untuk belajar, bersilaturahmi, dan berselawat bersama. Mari bergabung dengan PRCB, menjadi bagian dari pejuang selawat yang penuh semangat, mengisi setiap langkah kita dengan kebaikan dan keberkahan. []


The Rebana Cilacap United Association (PRCB) Hong Kong: Tireless Salawat Fighters

Saluting to the Prophet Muhammad saw is a practice that is highly recommended. Rasulullah SAW himself said that whoever prays for him once, Allah will reward him with prayers ten times as much. This hadith was narrated by Muslim, Abu Dawud, Tirmidhi, and Nasa’i, reminding us how great the rewards are from reading selawat.

In the midst of the hustle and bustle of Hong Kong life, there is a group of Indonesian migrant workers who use selawat as their spiritual bridge. They are the Cilacap Bersatu Rebana Association (PRCB), a tambourine group which originally consisted of residents from Cilacap, Central Java. As time goes by, PRCB membership is no longer limited to the region of origin. Anyone, from any region, is welcome to join, as long as they bring a sincere intention to travel and study together regardless of differences in social status or class.

Bunda Murtianingsih, chairman and trainer of PRCB, comes from Kroya, Cilacap. Together with nineteen other personnel, they continue to struggle to make the PRCB name known in Hong Kong. Their determination is to remain steadfast in their pilgrimage, with the hope that blessings from Allah SWT will always accompany their steps. PRCB’s vision and mission are very clear: to spread Islamic ukhuwah in overseas countries, build friendships, and continue to express prayers at every opportunity.

The tambourine group, which was founded on January 1 2022, has an activity center in Causeway Bay. Even though it is only in its infancy, PRCB has shown extraordinary dedication in revitalizing the spread of Islam in Hong Kong. However, as with any struggle, their path is not always smooth.

The Ups and Downs of Selawat Fighters in the Land of Concrete

Fighting for the spread of religion in a country known for its skyscrapers is not an easy matter. One of the biggest challenges faced by the PRCB is weather conditions. Their center of activity is in an open field, so when the rainy season arrives, they often have difficulty finding a safe place to practice and hold routine events. However, the challenges of the weather never dampen their spirits.

When invitations from various assemblies come, even though the weather is not friendly and the event location is far away, PRCB still comes with full enthusiasm. They have to carry heavy tambourines, often have to be extra careful so that the equipment does not get wet from the rain. However, they never give up or lose their spirit. For them , every drop of sweat that falls is a form of devotion, every step taken to carry the tools is part of worship.

Filling Activities with Goodness

Every week, PRCB’s activity schedule is very busy. They are often invited to perform and enliven events -religious events at various Islamic study groups in Hong Kong. In addition to filling the event, they also use these moments as a place to socialize, strengthen relationships with fellow Indonesian migrant workers, and share inspiration and motivation in living life abroad. However, it is not only Sunday that is a valuable time for them. If there is a national holiday or red date outside of Sunday and they do not have an invitation from the assembly, the PRCB uses this time for routine training. This practice is not just to perfect the technique of playing the tambourine, but is also a moment of reflection and strengthening of faith through selawat.

Unquenchable Spirit

PRCB is not just an ordinary tambourine group. They are self-described warriors who fight tirelessly in overseas lands. Each member realizes that their struggle is not only for themselves, but also to spread the message of Islam and strengthen brotherhood among fellow Muslims in Hong Kong. Even though challenges come and go, whether from the weather, limited training space, or busy work as migrant workers, PRCB continues to stand tall. They believe, as long as their intentions are straight, Allah will always provide a way.

PRCB is a real example that amidst limitations, we can still do good and spread the light of religion. Their spirit is the spirit of all of us, that in every breath, there is an opportunity to do good, spread prayers, and draw closer to Allah SWT.

For Indonesian migrant workers in Hong Kong who want to fill their free time with positive activities, Paguyuban Rebana Cilacap Bersatu always opens its doors. There are no complicated requirements to join, just a sincere intention to learn, socialize, and pray together. Let’s join PRCB , become part of the spirited warriors of Salawat, filling our every step with goodness and blessings. []

(Visited 83 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sarmini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.