Oleh: Ghinda Aprilia*

Minggu, 06 Oktober 2024, di tengah kesibukanku, terlihat notifikasi di layar ponselku yaitu sebuah pesan masuk dari nomor asing, yang ternyata adalah staf KJRI. Kemudian aku baca pesan tersebut, dan isi dari pesannya adalah sebuah undangan. Lalu aku balas pesan tersebut, “InsyaAllah.” Padahal dalam hati berkecamuk karena sudah ada niat ingin menggalang dana untuk Sukabumi yang sedang terkena musibah banjir.

Aku pun mencoba share ke grup, berharap ada yang menggantikanku, tetapi tak ada satu pun teman yang siap. Akhirnya, aku pun mengisi link undangan itu sendiri. Hari berikutnya, Bunda Warsiki baru menghubungi, dia siap datang untuk mewakili komunitas kami.

Pagi ini, Sabtu, 07 Desember 2024, kembali ponselku menerima pesan dari nomor asing. Setelah aku cek foto profilnya, ternyata dari Bapak Yul Edison, KJRI Hong Kong.

“Bu Ghinda yang ketemu saya di Mei Foo dan memberikan buku karya tulis Bu Ghinda ke saya, ya?”

“Alhamdulillah, saya ingat Bu Ghinda juga datang acara 17 Agustusan tahun ini ke Wisma.”

“Besok KJRI mengadakan acara dialog dengan teman-teman WNI termasuk PMI bertempat di Ruang Ramayana KJRI mulai pukul 11.00-14.00. Bu Ghinda bisa hadir karena saya ingin mengundang secara khusus?”

MasyaAllah, suatu kehormatan bagiku diundang langsung oleh Pak Konjen. Segera aku pun membalas chat, “InsyaAllah siap hadir, Bapak. Aku sudah mengisi link.”

Bapak Yul Edison tiba di Hong Kong 13 bulan lalu. Ini pertemuanku dengan beliau untuk yang kesekian kalinya. Sering bertemu di saat ada event-event di KJRI. Sosoknya ramah, rendah hati, murah senyum, dan mau berbaur dengan kami para PMI. Bahkan pernah melihat beliau sedang blusukan di bawah jembatan Mei Foo, menyapa dan berdialog langsung dengan teman-teman yang sedang berlibur.

Minggu, 08 Desember 2024, aku takut terlambat. Sebelum jam 11.00 sudah sampai di lokasi, yang ternyata belum banyak tamu. Bahkan baru ada tiga orang tamu, suatu kesempatan untuk bisa beramah tamah dengan tamu-tamu lainnya yang sudah tak asing lagi.

KJRI mengundang masyarakat dalam dialog kinerja di akhir tahun 2024. Lebih dari 150 masyarakat Indonesia di Hong Kong menghadiri event ini. Turut hadir perwakilan PMI, perwakilan dari organisasi-organisasi, mahasiswa, Youtuber, dan BUMN. Momen ini bagiku punya nilai plus, karena bisa bertemu teman-teman seperjuangan.

Tiba waktunya acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Ustadz Fajar dari Dompet Dhuafa Hong Kong, lalu dilanjutkan dengan acara inti, sambutan dari Bapak Konjen Yul Edison. Dalam kesempatan itu, Konsul Jenderal RI Yul Edison menyampaikan berbagai pencapaian kinerja KJRI Hong Kong dalam kurun satu tahun terakhir di berbagai bidang, di antaranya perlindungan bagi WNI, kekonsuleran, ekonomi, dan sosial budaya.

Salah satu event besar KJRI dan didukung panitia sukses melaksanakan pesta demokrasi pada bulan April 2024 dengan suara terbanyak dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya. Pada tanggal 02 November 2024 lalu, KJRI juga didukung BUMN dan panitia telah sukses mengadakan event akbar, Indonesia Week 2024, dengan jumlah pengunjung sekitar 15.000 orang.

Jumlah WNI di Hong Kong sekitar 176.335 orang, dan sebagian besar adalah PMI, hampir sekitar 90% atau sekitar 155.162 orang. Sedangkan jumlah WNI di Macau 7.198 orang, dan sebagian besar sebagai PMI sekitar 5.039 orang.

Yang paling krusial adalah perlindungan untuk PMI. PMI yang paling rentan mendapatkan banyak masalah. Karena tugasnya sangat berat, kami membuat satgas, yaitu satuan tugas terpadu. Yang pertama:

  1. Fungsi konsuler protokoler
  2. Fungsi penerangan sosial dan budaya
  3. Fungsi ketenagakerjaan
  4. Fungsi imigrasi

Dalam kesempatan itu, Konsul Yul Edison mengatakan jumlah dan jenis kasus ada sekitar 1.213 atau 0,066% dari jumlah total WNI yang ada di Hong Kong, didominasi kasus ketenagakerjaan, hilang kontak, sakit, pidana, dan keimigrasian.

Jenis Kasus:

Hong Kong:

  • 135 – Pidana
  • 82 – Imigrasi
  • 388 – Ketenagakerjaan
  • 46 – Meninggal
  • 528 – Sakit, hilang kontak, dll

Macau:

  • 9 – Pidana
  • 4 – Imigrasi
  • 10 – Ketenagakerjaan
  • 3 – Meninggal dunia
  • 8 – Sakit, hilang kontak, dll

Laporan Kepolisian:

  • 28 – Scam/Penipuan
  • 19 – Money Laundering
  • 19 – Gadai Paspor/Utang piutang
  • 11 – Pinjaman, Arisan online
  • 4 – Meninggal dunia
  • 3 – Pelecehan seksual
  • 3 – KDRT/Perkelahian
  • 1 – Narkoba

WNI di Penjara dan PMI di Penjara:

  • 36 – Narkotika
  • 19 – Pencurian
  • 5 – Dokumen palsu
  • 109 – BOC
  • 78 – Pidana lain

Konsul Jenderal RI Yul Edison menyampaikan apresiasi atas pencapaian kinerja KJRI Hong Kong. Dalam satu tahun mengalami peningkatan dan juga ada wacana kegiatan di tahun 2025, salah satunya per tiga bulan ada event besar untuk menjalin silaturahim antar sesama WNI di Hong Kong.

Acara ditutup dengan dialog bersama para tamu, tetapi sayang sekali, berhubung waktu yang tidak memungkinkan, hanya beberapa orang yang mendapat kesempatan untuk sharing dan bertanya.

Bagi yang berkepentingan bisa menghubungi hotline terintegrasi KJRI di nomor 52422240 dan Panic Button 67730466 khusus untuk darurat seperti sakit keras atau meninggal dunia.

Catatanku ini hanya sebagian kecil dari materi yang disampaikan narasumber. Terima kasih KJRI. Minggu lalu aku pun membuat paspor, pelayanannya sat set, tidak ngantri, jauh berbeda dengan lima tahun lalu. Proses membuat paspor beres hampir menjelang maghrib.

*Penulis adalah Pegiat Literasi BMI Hong Kong

(Visited 22 times, 1 visits today)

By Ghinda Aprilia

Sebaik-baik hidup bisa berguna untuk diri sendiri dan orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.