Natzir Said

Judul:                             H. M. Natzir Said, Pejuang Berjiwa Pendidik

Penulis:                        –

Editor:                           Moh. Yahya Mustafa, Andi Wanua Tangke & Anwar Nasyaruddin

Penerbit:                     Pustaka Refleksi

Tahun Terbit:             2005

Jumlah Halaman:    xi + 131

ISBN:                            979-3570-09-1

Salah seorang tokoh pendidikan Sulawesi Selatan yang juga dikenal sebagai seorang tentara dan pejuang kemerdekaan adalah H. Muhammad Natzir Said. Pada masanya H. M. Natzir Said dikenal sebagai seorang Dosen di Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin yang kemudian menjadi Rektor ke-4 Universitas Hasanuddin Makassar. Beliau juga adalah Doktor Hukum pertama di Universitas Hasanuddin, pendiri SOKSI Sulsel dan Pendiri Univeritas Satria Makassar.

Buku biografi H. M. Natsir Said ini diawali dengan pengantar dari penerbit, pengantar dari Yayasan Pendidikan Mr. Dr. H. M. Natzir Said. Selanjutnya diuraikan tentang kampung halaman keluarga M. Natzir Said di Jeneponto dan masa masa ayahnya menetap di Bima untuk menimba ilmu agama. Ayahnya bernama K. H. Muhammad Said Dg. Bilu seorang ulama dan ibunya adalah Khibitia Dg. Pa’ja seorang anggota keluarga kerajaan Bima.

Masa kecil M. Natzir Said dilewatkan di Jeneponto dan mendapatkan pendidikan dasar di Madrasahtul Chaeriah, sebuah madrasah yang didirikan oleh ayahnya sendiri sepulangnya dari Bima (Nusa Tenggara Barat).

Masa remaja M. Natzir Said dilewatkan diera pemerintahan kolonial Belanda dan masa pendudukan Jepang. Pada masa itu, M. Natzir Said bersama pemuda dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan ikut bergabung pasukan Jepang bernama Heiho. Heiho ini adalah pasukan pemuda pribumi yang membantu Jepang dalam mengusir penjajah Belanda. Dalam pasukan Heiho ini, M. Natzir Said termasuk yang cakap sehingga dengan cepat bisa naik jenjang kepangkatan dalam sistem ketentaraan Jepang.

Jatuhnya bom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, menandai kekalahan Jepang dari pasuka sekutu. Semua kegiatan pasukan Heiho di Sulawesi Selatan dihentikan, dan para anggotanya termasuk M. Natzir Said kembali ke kampungnya masing masing. Dari Jeneponto kemudian beliau kembali ke Makassar untuk bergerilya.

Perjuangan M. Natzir Said bersama pemuda lain melawan pendudukan Belanda cukup banyak diulas dalam buku ini. Mereka berhasil menyerang salah satu markas Belanda di Makassar dan juga bergabung dengan Laskar Lipang Bajeng. M. Natzir Said dan beberapa teman seperjuangannya ditangkap oleh pasukan KNIL Belanda dan ditahan di Penjara Layang, namun kemudian meloloskan diri dan berlayar menuju pulau Jawa dan kemudian menetap di Banten. M. Natzir Said kembali ke Makassar ketika bergabung dengan Pasukan Batalyon Worang untuk menumpas pemberontakan Andi Aziz.

Kehidupan pribadi M. Natzir Said tidak banyak dibahas dalam buku ini. Hanya ada dua bagian yang membahas tentang pernikahannya dan bagaimana mendidik anak anaknya. Bagian lain semua mengupas tentang karir beliau baik sebagai akademisi di Universitas Hasanuddin maupun karirnya di Militer, termasuk juga pengalamannya belajar di luar negeri yaitu di Jerman dan Amerika Serikat.

Pengalaman menarik yang dikisahkan dalam buku ini yaitu ketika M. Natzir Said mengamankan Corry Van Stephen, istri Abdul Qahhar Mudzakkar yang berasal dari negeri Belanda. Corry ditangkap di hutan belantara bersama dua orang anaknya namun tidak bersama dengan suaminya yaitu Abdul Qahhar Mudzakkar.

Buku ini dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang kehidupan dan perjuangan tokoh H. M. Natzir Said. Buku ini dan memberikan inspirasi kepada para pembacanya. Selain itu juga dapat menambah pemahaman kita tentang masa lalu yang mungkin jarang ditulis.

Namun bisa saja sebuah buku biografi yang ditulis, dipengaruhi secara subyektif oleh penulisnya. Buku biografi juga tentu tidak lengkap menguraikan tentang kehidupan sang tokoh baik kehidupan pribadinya maupun karir dan perjuangan sang tokoh.

Buku koleksi Ruang Referensi, Layanan Umum Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan.

tt
Tandatangan
(Visited 4 times, 4 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.